Mendengar pernyataan itu, ayah Rio terdiam.. wajahnya pucat pasi, dia menyesali kebodohannya sampai melupakan wajah Istri dari pemimpinnya. padahal dia telah pernah melihat nyonya Randi ini. Pertama waktu pesta penyambutan Pimpinannya itu, yang ke dua waktu pesta pernikahan mereka. Tapi saat itu Kasih sedikit dandan, sedangkan saat ini wajahnya tanpa riasan dan terlihat sangat muda.
Tak hanya Ayah Rio yang pucat pasi.. Ibu Rio pun tak sanggup lagi mengeluarkan kata-katanya.
" Jika Anda ingin memperpanjang masalah ini aku dengan senang hati menerimanya, pengacaraku akan menghubungimu. Oh ya, semenjak Anda menjabat jabatan ini, sepertinya Anda kekurangan waktu untuk memperhatikan keluarga Anda, sehingga Anda tidak tau dengan tabiat putra anda, dan malah tetap membelanya meski dia bersalah. " Kata Randi dengan nada datar.
pembaca yang terhormat.. maaf bab ini sangat pendek karna aku baru nyampe di kampung halaman sore ini, mudik.. ^.^ sehingga saat ini capek banget.
Berhubung besok lebaran.. mohon maaf lahir batin ya.. atas semua kesalahan.
Selamat idul fitri bagi yang merayakan..