Baixar aplicativo
52.83% My Doctor is My Husband / Chapter 28: BAB 26

Capítulo 28: BAB 26

Jangan pernah takut dengan sebuah jarum yang akan menusuk kulit dan menembus ke dalam dagingmu.

**

Tiga sahabat itu memasuki kelasnya dengan sibuk berbincang tertawa terbahak-bahak.

Sampai mereka tak menyadari bahwa seorang guru cantik telah memasuki kelas.

"Assalamualaikum semuanya! apa kabar??" ucap Annisa.

Annisa adalah seorang guru bahasa Indonesia dan juga merupakan walikelas XII IPA 2 yaitu kelas Ayisa.

"waalaikumsalam Bu! Alhamdulillah baik!" ucap siswa.

"seperti biasa rutinitas sekolah kita setiap tahun akan ada yang namanya pemeriksaan kesehatan untuk siswa siswi disekolah kita".Jeda beberapa detik."ini kita kedatangan seorang dokter yang akan memeriksa kesehatan kalian! dan--"

Ucapan Annisa sontak berhenti saat matanya berhasil menangkap Ayisa dan Fika yang asik mengobrol Sampai tak memperhatikan kedatangannya.

"iya! besok aku tuh mau nyari Nov--"

"Ayisa! Fika!!"

Ucapan Ayisa terpotong saat sembari saat Annisa menegur nya.

"kalian itu ya! disini kita kedatangan tamu tapi kamu sama sekali tidak menghargai kami yang berdiri disini!!" bentak Annisa.

"Kak Ilyas!" sahut Fika.

Mata Ayisa membulat sempurna menatap Ilyas.

"apa aku mimpi!".jeda beberapa detik."itu bang Ilyas??" ucapnya sambil menggosok matanya.

"Ayisa Fika kalian lagi bicara apa? sampai kalian tidak memperhatikan kedatangan kami!!"

Annisa sangat marah pada mereka.

"enggak kok Bu! kita cuman cerita tentang Novel Dear Allah! kalau kita mau nyari toko buku yang jual Novelnya!" ucap Fika menjelaskan.

"Sudah! kalian jangan membicarakan hal itu lagi! ini jam pembelajaran!" ucap Annisa.

Ayisa menunduk malu saat Ilyas menatapnya dengan tatapan tajam.

"Iya Bu maaf! kita nggak bakalan ulangi lagi!" ucap Ayisa dengan nada sendu.

Mereka terdiam, meskipun rasanya berat untuk menutup mulut agar tidak berbicara lagi namun mereka harus menahan agar mulut mereka tidak mengucapkan apapun lagi yang dapat membuat Annisa emosi.

"Silahkan dokter memperkenalkan diri!" ucap Annisa.

"Assalamualaikum! semua?" ucap Ilyas.

"waalaikumsalam"

"Perkenalkan nama saya dr. Ilyas adik-adik bisa panggil saya kak Ilyas!" ucap Ilyas.

"hy kak Ilyas Nice to meet you"

Ayisa tak luput dari pandangan Ilyas.

Ilyas terus menatap Ayisa dengan sedikit senyuman.

"Eh kak Ilyas kalau dilihat dari dekat ganteng juga ya?" tanya Anjeer dengan membisik.

"kak Ilyas kok ngeliatin kamu terus ya Ayi? coba kamu liat deh! matanya nggak pernah terpejam liatin kamu!" ucap Fika membisik.

"kalian bisa diam ngga sih! kamu mau dimarahin lagi sama Ibu Annisa! kalau aku ogah!" ucap Ayisa membisik.

***

Tiba-tiba seorang dokter perempuan yang sangat cantik datang membawa sebuah tas ransel yang cukup besar yang ternyata isinya adalah alat suntik dan tablet vitamin.

"Disini ada yang takut disuntik nggak??" tanya Dokter itu.

"Ayisa!!" teriak teman kelas Ayisa.

Ayisa tertunduk malu karena Ilyas tau bahwa dia sangat takut dengan jarum suntik.

Ilyas sedikit tersenyum melihat tingkah konyol Ayisa yang sedari tadi hanya tertunduk.

"Disuntik itu nggak sakit kok! hanya seperti di Gigit semut! cuman bedanya kalau habis di gigit semut itu akan gatal sedangkan kalau habis di suntik udah nggak ada rasanya! jadi jangan takut disuntik ya?!" ucap Ilyas.

Ilyas dan dokter perempuan itu duduk di bagian depan dan mulai menyuntik satu persatu siswa-siswi.

Giliran Ayisa.

Ayisa duduk di kursi tepat depan sedikit serong hadapan Ilyas.

Jarum suntik yang tajam di keluarkan Ilyas.

deg...

jantung Ayisa berdebar tubuhnya gemetaran saat Melihat jarum suntik yang ukurannya kecil tapi sangat menyakitkan saat menembus kulit sampai dagingnya.

"Ayi nanti kalau pulang telfon ya? nanti Abang yang jemput! ok udah selesai!" ucap Ilyas.

"selesai apa?" tanya Ayisa heran.

"sudah selesai di suntiknya! nggak sakitkan?" ucap Ilyas.

Ilyas mengalihkan perhatian Ayisa dari jarum suntik yang menusuk lengannya.

Ayisa sama sekali tidak merasakan sakit bahkan sedikit pun semua itu berkat Ilyas.

***

Semua sudah selesai di periksa di beri vitamin dan juga telah di suntik dan saatnya Ilyas dan dokter perempuan itu untuk pergi karena masih ada sekolah yang harus di kunjunginya.

"terimakasih ya adik-adik sudah mau bekerja sama dengan kami, sudah mau di suntik!". Jeda beberapa detik."disuntik itu nggak sakit kan? jadi jangan takut untuk disuntik lagi ya!?" ucap dokter perempuan itu.

"iya kak!"

***

Mereka pergi dan berlalu meninggalkan kelas Ayisa.

Seluruh siswa-siswi kembali melanjutkan pembelajaran karena masih tersisa waktu untuk belajar.

"Ayi kamu ngerasa gak sih kalau kak Ilyas itu kayaknya suka deh sama kamu?" tanya Fika.

"apaan sih Fik!?" jawab Ayisa.

"iya aku rasa juga kayaknya kak Ilyas suka sama kamu! Ayi kamu itu harusnya peka dikit dong!!" ucap Anjeer.

Ayisa mengerutkan keningnya."udahlah nggak penting!" ucap Ayisa.

***

Jam menunjukkan pukul

13.00 waktu pulang sekolah Ayisa.

"PING"

"PING"

"Assalamualaikum Bang aku pulang sama teman aku ya? jadi nggak usah jemput!"

Pesan chat Ayisa untuk Ilyas.

"Waalaikumsalam! iya sayang! I

tapi ingat langsung pulang jangan keluyuran! cepat pulang!"

Balasan pesan chat Dari Ilyas untuk Ayisa.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C28
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login