Baixar aplicativo
11.87% Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 38: Sisa yang ada

Capítulo 38: Sisa yang ada

Saat ini aku sedang kesulitan untuk bernafas karena Tindakan yang dilakukan Dewi jahat ini.

" tunggu,Mizue. Ini tidak kurencanakan, ini hanya murni kebetulan. "

Aku mencoba untuk menenangkannya.

" aku tidak peduli, kenapa kau selalu dekat dengan lawan jenis. Aku tidak menyukainya. "

Dia mencoba unutk mengambil keberuntunganku, tapi karena ini kemampuan yang melekat sejak lahir, tidak ada hal lagi yang bisa dilakukan selain menerimanya.

" jika kau melakukan hal ini, kontrak kita mungkin akan terputus lho. "

" apa yang kau katakan, jika kau mati maka jiwamu akan jadi milikku. justru itu hal yang menguntungkan bagiku. "

" tapi kau menyadarinya bukan. "

Saat aku mengatakannya, Mizue menghentikan tindakannya.

Karena tepat dibelakangnya, Nakame mengacungkan pedangnya ke leher Mizue.

" meski dewi iblis pun, kau paham bukan jika terus menyerang masterku ? "

Dia mengancam Mizue.

" muu, aku hanya kesal karena dia begitu mudah mendapatkan seorang cewek. "

Tapi Mizue tidak menanggapinya dengan serius, karena bisa kukatakan tindakannya itu spontan.

" hentikan Nakame, aku tidak suka perpecahan diantara bawahanku. "

Aku mencoba melerai pertikaian.

" sesuai yang anda inginkan. "

Nakame menyarungkan pedangnya kembali.

" Ano, sepertinya keadaannya sudah baik -baik saja. "

Ziemlich yang sedari tadi melihat, akhirnya bisa bernafas lega.

" saya tidak menduganya, anda memiliki bawahan sekuat mereka Raven dono. "

Orang yang bernama Paxnomus mulai berbicara.

" ya, aku sangat bersyukur. Sekarang kau jadi bagian dari kami bukan. "

" saya tidak menyangkalnya, tolong gunakan saya sesuka hati anda. "

" ya, tentu saja akan kulakukan. Sekarang apa yang sebaiknya dilakukan ? "

Benar, saat ini aku sedang kebingungan. Karena perang sudah usai, yang tersisa hanya pasukan yang sudah menyerah.

" eh, anda belum memikirkan Langkah selanjutnya ? "

Paxnomus tampak bingung atas tindakanku.

" sama sekali belum, ku kira perang kali ini akan berlangsung lebih dari sehari, tapi malah berakhir dengan cepat. "

" itu karena bawahan anda terlalu kuat, bahkan gabungan beberapa negara bisa kalian hancurkan dengan mudah. "

" eh begitu ya, sepertinya aku harus sedikit mengikuti alur jika ada perang lagi. "

" anda menginginkan perang lagi ? "

Paxnomus tampak tidak percaya dengan apa yang kukatakan.

" aku tidak menginginkannya, kau melihatnya sendiri bukan, kebanyakan negara lain yang memulainya, aku hanya mencoba bertahan. "

" ketimbang bertahan, lebih tepat disebut anda membantai mereka. "

" itu tidak benar, setidaknya aku telah memberi pilihan bagi mereka untuk maju atau Kembali, tapi kebanyakan hanya orang bodoh. "

" saya sependapat dengan anda. "

" jadi, apa yang harus kulakukan. "

Aku menanyakannya pada Paxnomus.

" kalau begitu, mari kita kumpulkan korban yang selamat dari pihak musuh, jadikan mereka tawanan untuk meminta kompensasi perang yang memadai. "

" aku memang telah memikirkan itu, tapi sepertinya ada yang kurang. "

" kurang kah, mungkin kita perlu meminta ganti rugi pada guild petualang ? "

" mungkin itu, tapi apa yang bisa mereka berikan ? "

" mereka punya wewenang besar disemua negara, bisa dibilang guild petualang itu pasukan tidak resmi suatu negara. "

" begitu ya, kupikir mereka hanya Npc yang sering mengorbankan petualang muda untuk diburu monster. "

" Itu memang wajar terjadi, karena hanya itulah satu-satunya cara orang biasa yang tanpa status punya nama besar. Npc apa itu Raven dono ?"

" lupakan saja itu aku hanya mengatakan kalimat aneh, sekarang kau menjadi kepanjangan tanganku, Paxnomus bisa kau urus negosiasi dengan mereka ? "

" sesuai perintah anda, akan saya laksanakan, "

" eh, sekarang ? "

" saya bisa teleport dengan item khusus dari misi tingkat tinggi sebelumnya, meski jumlahnya terbatas. Saya bisa Kembali dengan cepat. "

" begitu ya, kuserahkan padamu. "

" tapi Raven dono, saat saya melapor lebih baik lewat surat atau saya perlu datang langsung menemui anda ? "

" ah, kalo soal itu. "

Aku mendekati Paxnomus, dan meniup salah satu telinganya.

Dia kaget dan telinganya mulai berwarna merah. Dia tampak malu-malu.

" Eh, anu, Raven dono, apa yang anda lakukan. "

Tampaknya dia menganggap tindakanku barusan aneh.

Aku hanya diam sambil mengirim sinyal telepati padanya.

" apa kau bisa mendengarku ? "

" ini, anda berbicara langsung pikiran saya raven dono, bukankah ini juga salah satu sihir yang sudah hilang dari abad kekosongan. "

" ya anggap saja aku baru saja menemukan kitab suci mereka dan mempelajarinya. Sekarang kau bisa melapor dengan mudah bukan ? "

" ya, dengan ini kerja saya akan lebih cepat, dan informasi saya akan lebih cepat sampai, terima kasih raven dono, hanya dengan melakukan hal itu anda bisa mentransfer kemampuan sihir, anda memang hebat. "

" jangan terlalu memujiku, kebetulan saja aku bisa melakukannya. "

" tidak, saya memang tulus mengagumi anda. Kalau begitu saya izin pergi dulu. "

Dia memakai helmnya Kembali dan mengaktifkan kristalnya untuk pergi.

Tepat saat kepergiannya, Nakame mulai menanyakan sesuatu.

" Raven sama, apa anda benar-benar mempercayai orang itu ? "

" entahlah, hanya saja jika dia berani Berbohong dan menghianatiku, kurasa dia sendiri sudah tahu konsekuensinya. "

" tapi anda tidak mengatakan tentang suatu hukuman atau konsekuensi untuknya ? "

" soal itu, karena bisa bilang kecerdasannya tinggi, seharusnya dia menyadarinya sendiri. Seorang yang bisa menghancurkan pasukan besar dengan mudah, hanya orang bodoh yang benar-benar ingin membuat orang seperti marah besar. "

" jadi itu yang anda maksud, sekarang saya mengerti. "

Nakame menundukkan kepalanya dengan senyuman kecil.

" sekarang saatnya Kembali. "

Nakame mulai menjentikkan jarinya dan kami semua pun berteleport kearah pasukan garis terdepan.

Saat kami datang, terdengar suara terompet yang dibawa oleh pasukan Nakame.

Semua orang membukakan barisan tepat tengah, tanpa sepatah katapun, mereka berlutut dan memberi hormat di jalan yang dibukakan itu.

Kedua pasukan yang berlutut itu saling berhadapan sambil menundukkan kepala.

Sebenarnya aku sedang kebingungan, apa yang harus kulakukan.

" Raven sama, hanya perlu berjalan dengan perlahan di jalan yang sudah disediakan. "

Nakame memberi petunjuk padaku.

" sebenarnya, seberapa payah kau ini ? "

Mizue tampak tidak mempercayainya.

" ya maaf, aku baru pertama kali mengalaminya. "

Aku menjawab dengan nada yang sangat pelan.

" ini juga yang pertama bagi saya Raven sama. "

Ziemlich menjawabku dengan nada yang sama lirihnya.

" ayo Raven sama, mari segera bergerak. "

" oke aku tahu. "

Aku mulai melangkahkan kakiku secara perlahan, saat ini aku sedang menirukan Langkah berjalan dari Anime genre Kerajaan, berjalan sambil sedikit membusungkan dadaku, dan menunjukkan wibawa, tapi biasanya akan ada seorang putri atau wanita yang merangkulku agar kami berjalan berdampingan.

Tapi karena yang terjadi sebelumnya itu peperangan, hal itu tidak berlaku.

Aku terus berjalan dengan kecepatan standar, tepat dibelakangku ketiga wanita itu sangat enak dipandang.

Mizue berjalan sambil menyarungkan kedua tangannya dibalik lengan kimononya.

Nakame berjalan seperti bangsawan pada umumnya, dia tampaknya sangat ahli.

Sedangkan untuk Ziemlich, adaptasinya sangat baik, cara berjalannya bisa dibilang sangat feminim.

Aku terus berjalan di tengah barisan 100 ribu orang, oke normalnya aku akan kelelahan karena gugup atau berhenti sejenak untuk istirahat.

Tapi jika itu kulakukan, untuk pertama kalinya dalam sejarah ada bangsawan yang melakukan hal konyol seperti itu.

Kadang aku mengutuk diriku yang terlahir dalam strata yang penuh aturan ini.

Waktu terasa berjalan begitu lambat, seperti aku baru saja menghadapi ujian masuk universitas. Semua orang terus menundukkan kepalanya sambil diselimuti dengan keringat dingin.

Jadi situasinya begini, aku sedang grogi karena banyak orang yang sedang memberi hormat padaku, sedangkan para pasukan itu takut karena mereka baru saja melihat sesuatu yang berada di luar nalar.

Kesimpulannya kami semua takut dengan masing-masing pihak, tapi tiga cewek dibelakangku malah berjalan dengan anggunnya, sepertinya perbedaan pengalaman itu sangatlah penting disini.

Kurasa beberapa menit telah berlalu namun aku masih belum melihat ujung dari barisan ini, hei cobaan macam apa ini, mending aku tidur dirumah sambil nonton channel video favoritku.

Sambil terus memikirkan hal yang membuat grogiku agak berkurang, akhirnya aku bisa melihat ujungnya.

Disana aku melihat seorang wanita yang kukenal, orang itu yang biasanya menggantikanku. Sepertinya aku benar-benar merepotkannya. Tapi tunggu sebentar, bagaiman bisa Fredella mendapatkan setelan pakaian militer wanita.

Semua pasukan dibelakangnya juga melihatku dengan rasa penasaran tinggi, kurasa aku telah dijadikan satwa langka di mata pasukan Kekaisaran Heavenly.

Sampai beberapa saat aku berhenti dan mulai menatapnya.

Fredella menatapku dengan perasaan yang bercampur aduk, namun dia tetap menjaga perasaanya tidak keluar, dia harus bertindak professional dalam bekerja.

" Apa ada yang ingin kau katakan ? "

Dia memulai Langkah pertama, sambil terus menatapku.

" itu benar, ngomong-ngomong dimana kau bisa mendapatkan pakaian itu ? "

" eh, kau malah fokus tentang hal ini ? "

Fredella kaget akan pertanyaanku.

" tentu saja, ini salah satu pakaian dari karakter original yang kugambar, seharusnya tidak orang yang tahu desain nya. "

" yah, kau tahu. Kakakmu yang membuatnya dan aku dipaksa memakainya. "

" ah, ternyata nee sama. Itu masuk akal, dia memang terlalu berlebihan sih. Tapi setidaknya Fredella, kau sangat cocok untuk memakainya. "

Dia hanya diam sambil menutupi wajahnya yang memerah.

Tapi aku tidak boleh menggodanya, setidaknya aku harus memberi perintah.

" sekarang, semua pasukan. Kumpulkan prajurit musuh yang masih hidup, perlakukan mereka dengan baik, jangan sampai ada yang menyiksa, menjarah dan semacamnya, hukuman berat yang akan kalian dapatkan jika nekat melakukannya. "

Saat mengatakan hal itu, mata merahku menyala sekali lagi.

Saat mendengarku mengatakannya, semua pasukan menggigil ketakutan.

Setelah mendengar itu, kedua sisi pasukan mulai berpencar untuk melaksanakan perintahku.

Sekarang setidaknya aku bisa sedikit bersantai.

" tapi Raven, kenapa kau tiba-tiba menghilang ?, dan siapa 3 wanita yang kau bawa bersamamu ? "

Fredella mulai menyerangku dengan pertanyaan beruntun.

" Ah, mereka….. "

Saat aku hendak melanjutkan perkataanku, terdengar bunyi klik di kedua sisiku.

Aku baru menyadarinya, ada dua wanita yang kukenal berada dikedua sisiku.

" RAV CHAN, AKHIRNYA KE TE MU.... "

Nee sama benar-benar marah, matanya benar-benar merah menyala.

" ARA, KAU SUDAH BERANI NAKAL YA, SEKARANG AKU AKAN MENDIDIKMU DENGAN BAIK. "

Dan Okaa Sama, dia terlihat sama dengan Nee sama, mereka berdua sama-sama menakutkan.

Saat kulihat baik-baik, kedua tanganku telah terborgol, di sisi kananku terborgol Bersama Okaa sama, sedangkan disisi kiriku terborgol oleh Onee sama.

" Ano, aku bisa jelaskan…. "

Dalam sepersekian detik telapak tangan onee sama menutup kedua mataku sedangkan telapak tangan okaa sama menutup mulutku, dan kami bertiga menghilang bersamaan.

Saat aku melihatnya, aku tidak paham dengan apa yang terjadi, tiba-tiba saja aku melihat Fazela dan Cleopatra sama menangkap Raven dan dia menghilang secara tiba-tiba.

Seperti ingin menjelaskan keingintahuanku, Shochi sama muncul dibelakangku.

" tidak usah khawatir Fredella chan, dia sedang menghadapi pelatihan khas keluarga Romanova. "

" eh, maksud anda ? "

" anggap saja ceramah yang biasa disampaikan kedua orang tuamu, meski ini tarafnya sudah berbeda. "

" berbeda ? "

" aku tidak mau mengingatnya, setidaknya kau harus memimpin sisa perang ini Fredella chan. "

" jadi begitu maksud anda Shoichi sama, saya mengerti. "

" sekarang, tentang tiga orang yang Bersama Raven, aku mengenal salah satu kalian. Apa kalian bawahan barunya ? "

Ketiga orang itu mulai sadar, dan seorang yang memakai armor mulai berjalan menuju kearah Shoichi sama.

" lama tidak bertemu Perdana Menteri Ichibei Shoichi. "

" suara ini dan penampilan ini…., jangan-jangan kau ? "

" Perkenalkan, nama saya adalah Munakata Nakame, Pemimpin Provinsi Ise. "

" EHH, maksudnya kau adalah salah satu dari tujuh bangsawan terkuat kami yang punya kewenangan khusus untuk bebas melakukan apapun ? "

Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat.

" mungkin ini pertemuan Pertama kita Tuan Putri Fredella. "

" jadi, apa yang membuat alasan kalian bergerak ? "

" tentu saja untuk melayani Raven sama. "

" aku tidak tahu, kalau bangsawan Munakata itu bawahan langsung dari Bangsawan Romanova. "

" kurasa itu tidak cukup tepat Fredella chan. "

Shoichi sama menyanggahku.

" lantas, apa hubungan keduanya ? "

" lebih baik yang bersangkutan saja yang mengatakannya. "

" terima kasih Shoichi sama, sebenarnya klan kami tidak mengabdi pada bangsawan Romanova, tetapi kami hanya mengabdi pada Ichibei Raven Romanova sama seorang. "

" bagi kalian yang tidak mengindahkan ucapan raja, tapi seorang Raven bisa menundukkan kalian, sekuat apa dia sebenarnya… "

" Raven sama itu seperti pelindung kami, hanya dia yang pantas memimpin kami. "

" aku semakin tidak mengerti. "

Aku terus memegangi kepalaku untuk mendapatkan kesimpulan tapi tetap saja tidak terpikirkan dalam pikiranku jawabannya.

" Fredella chan, lebih baik kau segera mengurus pasukan utama. Biarkan aku yang mengurus mereka bertiga. "

" baiklah Shoichi sama, saya serahkan pada anda. "

Akupun segera berlari untuk memberi perintah lanjutan kepada para pasukan yang sedang bekerja.

" jadi sekarang kita berempat bebas. Aku sudah mengenal Nakame sebelumnya, sekarang siapa kalian berdua ? "

Aku memberi tatapan intimidasi terutama pada wanita yang memakai kimono hitam. Dibaliknya aku merasakan aura yang benar-benar besar, bahkan bisa dibilang dia sudah setara Cleo.

" ara, jadi Otou sama tertarik pada saya. Sebagai calon menantu anda dimasa depan, saya memang harus memperkenal diri dengan baik. "

Dia mengatakan hal itu dengan nada sopan tapi aku merasakan aura yang besar yang tak terlihat.

" menantu katamu…, aura ini sepertinya aku pernah melihat mu disuatu tempat. "

Tapi aku tidak bisa menurunkan kewaspadaanku.

" tidak, sebelumnya kita tidak pernah bertemu secara langsung, tapi aura ku pernah bertemu Bersama anda Shoichi. "

" kalimat itu jangan-jangan…. "

Aku hendak menarik pedangku.

" perkenalkan, nama saya adalah Mizue sang Dewi Iblis Keempat. "

" dewi iblis katamu ?, bagaimana bisa kau turun kedunia ini ? "

Aku menyadarinya, sebenarnya aku pernah bertarung dengannya, tidak lebih tepat disebut dia pernah mempermainkanku.

" tenang saja Shoichi, aku sekarang tidak berminat menghancurkan dunia lagi. "

" apa maksudmu, apa para dewa sebodoh ini untuk membiarkanmu keluar dari tempat terkutuk itu. "

" ah, maksudmu para dewa bodoh itu. Mereka hanyalah patung sesembahan, untuk mendeteksi keberadaanku saja tidak bisa, setidaknya kali ini aku tidak membunuh satu generasi mereka lagi… "

" membunuh dewa maksudmu ?, bagaimana mungkin… "

" tanyakan saja pada mereka langsung, palingan juga mereka langsung ketakutan, terutama dari para dewa yang telah mengalami reinkarnasi itu. "

" jadi begitu, sekarang kau mengincar anakku ? "

" tidak, bisa dibilang Raven lah yang mengincarku. "

" Eh, bagaimana bisa ??? "

Aku kebingungan.

" dia datang menemuiku, ke dimensi kedua. Kami bertarung, dan dia bisa membuatku berada dalam perintahnya. "

" tunggu sebentar, biarkan aku mengurutkannya. Dia berhasil mengendalikanmu ? "

" ketimbang mengendalikan, lebih tepat dia bisa mendapatkan hatiku. "

" jadi dia menembakmu ?, seorang dewi iblis. "

" tidak, bisa dibilang akulah yang menginginkannya. "

" aku semakin tidak memahaminya. "

" aku dan Raven bertarung di dimensi itu, setidaknya dampak dari pertarungan itu bisa diredam meski harus membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dimensi itu memperbaiki diri.

" kalau begitu, anak itu sudah ribuan kali lebih kuat dari Cleo. Kenapa dia menyembunyikannya ?. "

" karena itulah, aku memutuskan untuk jadi alatnya, apa yang dia inginkan maka aku akan melaksanakannya. "

" bukankah dia sama saja membawa Cheat berjalan. "

" aku tidak mengerti dengan apa yang kau katakan, setidaknya apa aku diterima di kekaisaran ini ? "

" aku tidak berhak menolakmu, karena kau milik Raven. Hanya saja. Aku heran bagaimana bisa kedatanganmu terasa biasa saja, bukankah seharusnya ada banyak bencana yang akan datang ke dunia ini jika kau turun ? "

" ah, soal itu. Sebenarnya kekuatanku dibatasi oleh Raven. Tidak, bisa dibilang diriku terpengaruh oleh limiter yang ada didalam dirinya. "

" hahaha, memberi limiter pada seorang dewi iblis. Dia benar-benar kebanggaanku. "

" cukup aneh, kenapa kau tidak takut dengan kekuatan tak masuk akal milik anakmu ? "

" aku sudah sering melihat kekuatan tak masuk akal, dan itu semua menurun dari ibunya. "

" begitu ya, bisa dibilang aku juga ingin bertarung dengan ibu Raven. "

" oi jangan meminta sesuatu yang berlebihan, jika kalian bertarung benua ini akan benar-benar hancur tak bersisa. "

" begitu ya, jika dia ibu Raven, maka itu masuk akal. "

" bahkan aku sendiri tidak pernah bisa mengalahkan istriku sendiri. "

" kurasa aku juga harus berlatih sampai ketingkat dimana Raven tidak bisa mengalahkanku juga. "

Sepertinya aku baru saja memberikan nasehat yang salah, tapi nasi sudah menjadi bubur. Aku tidak bisa bilang tidak karena mahluk didepanku sendiri sudah diluar nalar.

" jadi, wanita cantik disampingmu pasti orang kuat juga ? "

" ah, aku lupa memperkenalkannya. Dia sekarang adikku, dia adalah dewi cahaya sekarang. "

" APA, MAKSUDMU ?, DIA SEORANG DEWI ? "

Aku semakin tidak mempercayainya, aku memang merasakan kekuatan suci, tapi aura itu tidak terasa karena tertutupi energi gelap sebesar milik Mizue.

" ah, mungkin kau tidak percaya karena dia terlihat lemah. Jadi sekarang, Zie chan, jangan ditahan lepaskan saja. "

" jika, Mizue Nee sama berkata begitu, maka. "

Aura besar mulai muncul dan aku merasakannya, tingkat ini sudah setara dengan dewa utama, jadi dia siapa kok aku tidak mengenalnya.

" maaf terlambat memperkenalkan diri Shoichi sama, nama saya adalah Agatha Ziemlich, saya adalah alat Raven sama. "

" kau jadi alatnya ?, seorang dewi tingkat tinggi menjadi alat anakku, sekarang aku sadar bahwa perang ini hanyalah permainan anak kecil. "

" Raven sama yang mengubah saya menjadi seperti ini, sebelumnya saya manusia biasa. "

Dia menjawab dengan nada yang pelan.

" tunggu sebentar, dia bisa menciptakan seorang dewi ? "

" hei, apa kau ini tidak tahu otoritas anakmu sendiri ? "

Mizue tampak kebingungan menatapku.

" tidak, aku hanya tahu dia bisa merekonstruksi dunia. "

" itu hanya salah satu kemampuan cabangnya. "

" cabang, jadi itu belum mendekati kekuatan sejatinya. "

" tentu saja, bahkan aku sendiri belum pernah melihatnya mengeluarkan 1 persen kemampuannya, dia hanya mencoba berada satu tingkat lebih tinggi dari lawannya. "

" cukup ironi, aku mengetahuinya dari bawahan anakku sendiri. Aku berterima kasih kau mau memberitahukannya padaku. "

" tentu saja, karena kau akan menjadi mertua kami, sudah sewajibnya kami membantu ayah angkat kami dimasa depan. "

Sepertinya percakapan ini sudah mengarah ke topik yang berbeda.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C38
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login