Saat ini diriku sedang menatap langit yang begitu cerah, awalnya aku ingin bilang begitu. Namun, suasana hari ini sudah mulai sore. Langitnya terasa begitu menyilaukan. Tanpa sadar aku sudah tertidur cukup lama di seberang sungai ini. Anehnya aku sama sekali tidak melihat satupun aktivitas manusia. Ah, bodohnya aku, dari tadi aku itu tidur. Bagaimana bisa aku menyadari orang yang sedang melakukan pekerjaan.
Sekarang, jika aku pulang ke benteng. Fredella pasti akan mengikatku karena pergi tanpa izin. Dan dia pasti memintaku untuk menjelaskan strategiku padanya. Namun, masalahnya aku sama sekali belum memikirkan suatu strategi.
Mungkin akan lebih baik memfokuskan pasukan untuk bertahan, dan sisanya biar ku urus. Ya, seharusnya memang begitu. Sekarang aku sudah cukup percaya diri untuk bertemu fredella. Oke, saatnya berjalan pulang ke benteng.
Sepanjang perjalanan yang kurasakan hanyalah hawa permusuhan dari kedua belah pihak. Pasukan pengintai musuh masih saja berjaga-jaga di perbatasan. Untungnya mereka tidak menyadari keberadaanku, jika mereka sadar , aku bisa dipanah saat tidur tadi.
Mungkin lebih baik melewati pepohonan, itu bisa menyembunyikan keberadaanku. Setidaknya aku ingin bersikap sebagai pengecut untuk bisa menghindari masalah.
Beberapa menit berlalu, akhirnya akupun sampai ke dalam benteng. Dan kulihat ada ratusan kuda baru, sepertinya mereka sudah sampai. Aku segera kembali ke kamarku dulu, menemui fredella adalah urusan kedua setelah aku mengistirahatkan tubuhku.
Sambil membayangkan kasur yang cukup lembut menungguku, aku cengar-cengir sendiri saat berjalan. Saat kudorong pintu, aku bersiap untuk langsung melompat ke dalam kasur. Kupejamkan mataku, dan aku langsung melompat sambil berkata.
" Kasur Banzai !!! "
Tepat saat aku melompat, aku merasakan tabrakan dengan suatu benda. Namun benda itu cukup lembut dan bau nya harum. Mungkin saja itu guling baru yang disiapkan pelayan. Akupun segera membuka mataku. Dan...
" berani sekali kau ini raven "
Ah, sepertinya aku menginjak ranjau darat.
" pergi begitu lama, dan tiba-tiba langsung menerkamku seperti ini, apa kau sudah tidak ingin hidup lagi "
Dia menunjukkan hawa ingin membunuhku ratusan kali. Dan wajahnya tampak begitu merah.
Posisi kami saat ini, memang akan membuat semua orang yang melihatnya salah paham. Aku yang berada diatas fredella, seperti berniat memainkan sesuatu.
" aku bisa jelaskan "
Tepat saat aku mengatakannya, fredella membalikkan posisi kami.
" kupikir kau akan melemparku atau membuatku pingsan. "
" tentu saja hal itu tidak akan kulakukan, jika itu terjadi aku hanya akan membantumu memenuhi tujuanmu untuk tidur nyenyak "
" apa kau pikir aku menikmati pingsan woi. jadi, kenapa posisi kita terbalik sekarang ? "
" tentu saja agar kau tidak kabur lagi "
" bukankah orang akan salah paham jika melihat kita saat ini ? "
" demi negara, aku tidak peduli dengan pendapat orang lain. "
Dia terus memancarkan pandangan,seakan menanyakan apa rencanamu saat ini. Sepertinya aku memang harus memerintahnya.
" fredella, berapa jumlah pasukan kita disini ? "
" jumlahnya 5000 orang, jika termasuk pasukan elit berarti 5200 orang. "
" jadi, kenapa kau melapor sambil dalam posisi ini. Kenapa kita tidak duduk saja ? "
" tidak ada jaminan bahwa kau tidak kabur lagi, sudah tugasku untuk menahanmu selama mungkin dalam bekerja. "
" memangnya kau dibayar berapa untuk mengerjakan tugas se aneh itu. "
Tanyaku dengan sedikit bercanda
" aku tidak dibayar, dan ini semua untuk negara. "
" aku mengerti, aku tidak akan kabur. Aku janji, jadi bisakah kita berbicara dengan posisi normal. "
" hemm...., okelah. "
Akhirnya fredella mau melepaskanku.
" jadi, apa sebenarnya strategimu ?. aku sama sekali tidak mengerti, kau bisa mengetahui suatu informasi detail seperti jumlah pasukan dan jenisnya dalam waktu singkat, aku ingin kau memperjelas tujuan kita dalam perang ini. "
" strategi kita cukup simpel, taruh pasukan utama ke garis depan benteng sejauh pandangan pemanah. Jumlahnya cukup 4500 orang. 500 sisanya akan berjaga dibaris belakang. Dan pasukan elit akan berjaga di kanan benteng. "
" meski begitu, kita melawan 150 ribu orang lho. Meski kita bertahan, tapi itu tidak akan sampai 1 hari, dan kita akan terkepung lalu terbantai. "
" ya, logikamu memang benar. Tapi aku akan menggunakan celah serangan mereka untuk menyerang. "
" celah, kau akan kesulitan jika menyerang mereka bahkan dengan bantuan pasukan utama sekalipun. "
" itulah fungsi pasukan elit, mereka yang akan jadi daya serangan bantuanku. "
" meski jumlah mereka sedikit, tapi mereka tetaplah pasukan elit. Namun, yang kukhawatirkan kau akan menyerang dengan pasukan apa ?. jangan bilang kau akan menyerang sendirian. "
" hehe, ketahuan ya. "
" jendral bodoh macam apa yang akan menyerbu pasukan utama musuh sendirian, kalau begitu aku akan ikut menyerang juga. "
" jangan, jika kau ikut pergi siapa yang akan mengatur rantai komando. "
" justru keselamatanmu lah yang paling penting, kenapa kau seakan-akan ingin membuang nyawamu. "
Ah, aku lupa. Dia tidak tahu kemampuanku sebenarnya. Pantas saja fredella menganggapku seperti orang bodoh. Sepertinya aku memang bodoh karena tidak pernah mau mendengarkan nasehatnya.
" maafkan aku fredella, akan kurubah strateginya. "
" kali ini kau tidak akan menyerang sendirian bukan ? "
Sepertinya dia ingin memastikanku untuk tidak bertindak ceroboh.
" tentu saja, aku akan menyerang bersama seluruh pasukan elit. Jika dengan mereka aku yakin bisa bergerak, kuda mereka juga terlihat kuat, mereka pasti akan menjadi kaveleri yang kuat. "
" itu memang meningkatkan kekuatan, namun aku masih khawatir. Setidaknya akan kutambahkan 500 pasukan belakang untuk ikut menjagamu. "
" itu hanya akan membuang-buang tenaga, mereka dibutuhkan untuk menjaga jalur belakang kita. "
" meski begitu, sebegitu yakinnya kau akan serangan ini. Apa mungkin jendral musuh akan berada digaris depan ?. "
" ini seperti pertaruhan, 30:70 "
" bukankah itu terlalu beresiko, jika kau gagal. Kau akan terkepung oleh musuh. "
" jangan khawatirkan aku, aku bisa dengan cepat untuk kabur ke belakang. Kau tahu sifat pengecutku kan, hehe "
" ya, kau memang orang seperti itu. kalau begitu kita akan bertaruh untuk peluang kecil ini. "
" kuserahkan bagian belakangku padamu. Sekarang aku akan mandi dulu "
Akupun segera keluar kamar untuk menuju pemandian pria.
Namun, ada suatu perbedaan dalam diri fredella. Kenapa dia mementingkan keselamatanku, bukankah jika aku menghilang dia akan naik ke pangkatku. Wanita memang sulit dimengerti.
Sekarang, apa yang dicetuskan raven seperti sebuah strategi bunuh diri. Jadi, untuk memastikan keberhasilan kami, aku menulis surat kepada ayah untuk mengirim pasukan wyvern kesini, serta pasukan penjaga yang menganggur untuk secepat mungkin untuk ke benteng ini.
Entah kenapa, saat aku berbicara dengannya. Aku malah khawatir dengannya, orang yang mempunyai pemikiran yang berbeda dari para pria yang ku kenal. Saat melihatnya berusaha, rasanya aku hanya ingin melindunginya. Bahkan prioritasku sampai tergeserkan karena hanya untuk melindungi nya. Namun, aku sama sekali tidak menyesal. Karena untuk pertama kalinya aku ingin melindungi sesuatu yang kuanggap berharga.
Ku taruh pesan itu kedalam kotak merpati. Dan kusuruh merpati pribadiku untuk segera ke ibukota.
Setelah selesai mandi, kupikirkan sesuatu. Jika aku sudah memperjelas strategiku, bukankah aku bisa tidur nyenyak sekarang. Aku pun kembali cengar-cengir sepanjang perjalanan. Saat kubuka pintuku, kali ini kupastikan aku membuka mataku. Dan kulihat fredella membereskan sesuatu di meja kamar.
" selesai juga kau mandinya. "
" memangnya kau mau apa. "
" tentu saja, kita akan makan malam bersama dengan pasukan elit. "
" tugas serumit itu, akan kupasrahkan padamu."
" apa yang kau katakan, sebagai pemimpin harusnya kita menjamu mereka dengan baik. jangan bilang hal yang aneh-aneh. "
" ya, mungkin mereka akan bertanya-tanya ataupun protes tentang keikutsertaan dalam perang ini. Aku cukup malas untuk menjelaskannya. "
" kenapa kau begitu khawatir, mereka datang dengan niat tulus kok, apalagi pemimpin mereka merupakan seorang wanita cantik yang sangat berbakat. "
" cantik katamu, oke tunggu sebentar. Aku akan bersiap-siap. "
" jika membahas wanita cantik, kau bergerak dengan cepat. Dasar laki-laki bodoh. "
" kuanggap itu sebagai pujian, tapi apa kau yakin ingin tetap disini. Aku berniat melepas celanaku lho. "
" dasar bodoh, aku keluar. "
Dia mengatakan hal itu dengan muka merah menyala.
Sepertinya cukup mudah untuk mengusir wanita dengan cara ini. Tapi sepertinya cara ini tidak berlaku bagi dua maid pribadiku.
Beberapa menit kemudian, persiapanku selesai. Akupun segera keluar kamar. Dan kulihat fredella telah menungguku diluar.
" jadi, kali ini kau memakai pakaian apa ? "
" aku hanya memakai kemeja dan celana jeans. "
" selera pakaian mu aneh "
Rasanya aku kurang memperhatikannya, tapi fredella saat ini memakai baju jenderal kekaisaran ini. Selain itu, jika dalam acara formal dia akan memakai gaun bangsawan.
" apa perlu aku ganti baju jenderal juga ? "
" jika kau berpakaian seperti itu, bukankah semua orang akan curiga dengan statusmu. Seharusnya kau memakai baju butler karena saat ini kau bertindak sebagai sekretarisku. Tapi biarlah, ayo segera temui mereka. "
" aku bersyukur mempunyai tuan sepertimu. "
" kau ini, selalu mengejekku. "
" melihatmu tersenyum juga salah satu tujuan hidupku. Hehe "
Fredella pun memalingkan pandangannya dan segera mengenggam tanganku.
" oho, sekarang kamu berani seperti ini fredella. "
" ini kulakukan agar kau tidak tersesat lagi, atau pergi ketempat lain. "
" kalau begitu dengan senang hati aku menerima pelayanan eksklusif dari fredella sama. "
" diamlah, atau aku akan mengurungmu dipenjara isolasi. "
Akhirnya kamipun berjalan seperti ini dengan pandangan semua orang yang tampaknya mengerti sesuatu.
Sebelum memasuki ruang makan, kami pun mencoba membenarkan pakaian kami. Dan segera masuk keruangan dengan pelan namun terlihat berbudaya.
Didalamnya terdapat dua orang yang sudah menunggu kami. Dan sepertinya para pelayan juga sudah menyajikan makanannya. Fredella pun langsung menghampiri seseorang yang tampaknya cukup penting.
" mohon maafkan aku karena datang sedikit terlambat. "
" tidak apa-apa, fredella sama terlalu sering meminta maaf. "
" begitukah, sebaiknya kita mulai saja makan malamnya. "
Dalam pandanganku, fredella memang menjadi orang yang berbeda. Dia menjadi anggun, baik hati, dan juga manis. Pantas saja dia menjadi idaman banyak pria. Dan juga, saat aku melihat wanita itu, rasanya auranya pernah kutemui. Tapi dimana ya ?.
" biar kuperkenalkan, dia adalah raven. Dia merupakan sekretaris pribadiku. "
" salam kenal raven, aku Emily Smith. Pemimpin pasukan elit kerajaan. "
Akupun hanya mengangguk dengan perkenalan singkat kami.
Yang satunya merupakan pria yang cukup kekar. Dia hendak diperkenalkan oleh pemimpin pasukan elit.
" dia Bohrer Dijk, merupakan wakil komandan saya. "
" salam kenal juga bohrer. "
Diapun membungkuk hormat.
" suatu kehormatan untuk bisa bertemu panglima tertinggi kekaisaran heavenly, saya sangat berterima kasih. "
" ahahaha, kau terlalu sopan. Sebaiknya kita mulai makan. Kulihat sekretarisku tak henti-hentinya menatap makanan di meja ini. "
Ya, ucapannya benar sekali.
" kalau begitu, kami makan dulu. "
Si emily mulai mengambil piring.
Tentu saja aku tidak akan kalah, kuambil beberapa piring sekaligus. Dan kumakan, persetan dengan aturan makan yang penting bisa makan enak.
Fredella yang sejak tadi memandangiku, tampak pasrah. Dan mencoba makan dengan tenang, namun sesekali dia menginjak kakiku jika aku makan terlalu banyak.
Beberapa menit berlalu, kami semua selesai makan. Dan berniat membahas strategi peperangan.
" sekarang, mari kita ke masalah utamanya. "
" saya siap ditugaskan dimanapun. "
Tampaknya mbak kesatria ini sangat cekatan.
" kalau begitu, jumlah pasukan musuh ada 150 ribu orang. Dan jumlah kita sendiri hanyalah 5200 orang jika ditambah dengan pasukanmu "
" bukankah ini sama saja dengan peperangan bunuh diri. "
Wakil komandan tampak terkejut dengan situasinya.
" tentu saja, dan aku bertaruh pada strategi yang diusulkan oleh sekretarisku. "
" jadi, apa strateginya fredella sama ? "
Emily tampak serius.
" kita pusatkan 4500 orang berjaga di benteng depan. 500 pasukan sisanya akan menjaga jalur belakang, dan pasukan elit bersama dengan raven akan menyerbu saat celah terbuka. "
" baru kali ini, aku mendengar strategi segila itu. bukankah lebih baik kita menunggu bantuan tiba. "
Bohrer tampak protes.
" kau ini tidak sopan bohrer, jika ini keputusan fredella harusnya kita mengikutinya. "
Emily tampak mencoba menghentikan bohrer.
" tapi menjalankan strategi berdasarkan pemikiran seorang sekretaris, hal ini yang membuatnya tidak masuk akal. "
" kau benar, seharusnya memang begitu. Tapi jika raven dono yang mengusulkannya berarti dia bukanlah sekretaris biasa bukan. "
Geg....
Sepertinya dia menyadari sesuatu tentang diriku.
" tentu saja, aku berani bertaruh bahwa kita bisa menghambat mereka. "
Fredella tampak membanggakanku.
" ho, aku sedikit penasaran dengan tuan sekretaris. Jadi tipe serangan seperti apa yang hendak Anda lancarkan ? "
Dia tampaknya ingin memastikan sesuatu.
" mungkin, tombak langit. "
" Anda yakin ? "
" tentu saja. "
" apa perlu saya siapkan kuda terkuat kami ? "
" bagaimana ya, aku sedikit malu mengatakannya. Tapi aku belum pernah naik kuda. "
Setidaknya aku mencoba jujur.
" kau gila, ini tidak masuk akal. Jika kau menyerang dengan celah sempit, kecepatanlah yang harus diutamakan. Dan kau tidak punya kecepatan itu sendiri. "
Bohrer tampak semakin serius menentang rencana ini.
" untuk itulah aku berniat naik bersama dengan penunggang kuda tercepat dipasukan kalian. "
" jadi berapa kemungkinan keberhasilan serangan ini ?. "
" 30:70. "
" sangat menarik, aku ikut. Dan juga aku penunggang tercepat di pasukan ini, pastikan kau bertahan dengan keadaannya nanti. "
" emily sama, Anda yakin. Ini hanya akan membuang potensi Anda sesungguhnya. "
Bohrer mencoba membujuk emily.
" sudah kuputuskan, aku akan melakukannya. Jika kau tidak mau, kau bisa berada di pasukan belakang bohrer. "
" saya tidak bisa meninggalkan Anda, tugas saya adalah memastikan keselamatan Anda. "
" kalau begitu, ikutlah. Dan mari berjuang bersama.
Setelah memikirkan ucapan pemimpinnya. Bohrer telah membuat keputusan.
" saya ikut, namun. Prioritas saya adalah keselamatan Anda. "
" itu tidak apa-apa "
Fredella mencoba membuat suasana menjadi tenang kembali.
" jadi sudah diputuskan, Fredella sama dan raven dono. Kami mohon undur diri dahulu. "
" dan juga terima kasih telah menerima permintaan tidak masuk akal dariku. "
Emily dan fredella tampak saling berjabat tangan.
" lalu mohon kerjasamanya raven dono. "
" baiklah emily san. "
" san, apa itu ? "
" ya, anggap saja imbuhan untuk penghormatan. "
" kalau begitu, kau harus memanggilku Emi san "
" jika Anda berkenan, akan kulakukan emi san. "
" ya, tolong lakukan. "
Sepertinya aku mendapat tatapan tajam dari bohrer. Jadi kualihkan pandanganku ke arah lain.
" kalau begitu, kami permisi dulu. Selamat malam. "
Emily dan bohrer kemudian pergi meninggalkan ruangan ini.
Akupun segera duduk kembali, untuk menikmati makanan yang tersisa.
" jadi, apakah menurutmu mereka bisa dipercaya ? "
Fredella mengatakan hal itu sambil memikirkan suatu hal
" entahlah, yang bisa kupastikan. Tidak ada kebohongan dalam ucapan Emily dan bohrer tampaknya menyimpan suatu rahasia. "
" apa dia pasukan mata-mata musuh ? "
" aku belum yakin, namun dia tulus ingin melindungi emily. Namun ada satu hal yang kukhawatirkan. "
" apa itu ? "
" kenapa tidak ada teh dalam perjamuan ini ? "
" kau malah mengkhawatirkan itu, jangan risau. Aku sudah meminta emily untuk membelikan teh di kota terdekat saat dia kesini. "
" kau penyelamatku fredella. "
kugenggam kedua tangannya.
" tunggu dikamarmu, aku akan menyiapkannya sebentar. "
Akhirnya kamipun pergi ke kamar masing-masing.
Beberapa saat kemudian, fredella masuk dengan membawa teko keramik dan dua cangkir yang ditaruh diatas nampan.
Diapun menuangkan isi teko itu kedalam cangkir, gerakannya sangatlah terampil saat melakukan hal itu, itulah hebatnya putri kekaisaran.
" silahkan diminum. "
Fredella menyajikannya kepadaku
" terima kasih dan saatnya minum. "
Rasanya enak dan menyegarkan, aromanya seperti melati. Kupikir bukan hanya bahan bakunya saja, namun ketrampilan fredella lah yang membuatnya seenak ini.
" fredella, buatkanlah aku teh selamanya "
" he, apa maksudmu ?. dan juga tunggu sebentar "
Dia pun berjalan keluar kamar dan mengambil beberapa hal. Beberapa menit kemudian, dia datang lagi sambil membawa kasur dan bantal dipundaknya.
" jadi kenapa kau membawanya ? "
" sudah kuputuskan, untuk ikut tidur disini. "
" ano, apa kau ingin membuatku gugup "
" ini demi kepentingan negara, jika kau pergi lagi penempatan pasukan kita bisa kacau. "
" tapi, itu bukan alasan yang tepat untuk membuat kita tidur bersama. "
" tenang saja, untuk itulah aku membawa kasur dan bantal ini. "
Jadi apa benar dia itu putri pertama kekaisaran heavenly. Aku sekarang sedikit meragukannya.
" begini saja, kau tidur di ranjang. Dan aku yang akan tidur dibawah. "
" tapi inikan kamarmu, harusnya aku yang tidur dibawah. "
" lakukan saja, ini merupakan upayaku untuk tetap menjadi lelaki sejati. "
" kau tidak perlu melakukan itu, kau sudah kuanggap begitu kok. "
" ano fredella sama, jika kau terus menggodaku seperti itu. aku tidak yakin bisa tidur malam ini. Jadi saya mohon untuk tidur diatas saja. "
" kalau kau memaksa, baiklah. "
" terima kasih telah memenuhi permintaan egoisku. Sekarang mari kita nikmati teh yang kau buat. "
" kau habiskan sendiri juga tidak apa-apa. Aku sudah senang jika kau menikmatinya. "
" tentu tidak bisa, teh harusnya dinikmati bersama orang lain. Motto hidupku adalah berbagi kebahagiaan bersama orang yang senang denganku. "
" kau ini, baiklah. Aku akan minum juga. "
Dia tampak menyembunyikan senyumnya.
" sepertinya kau sudah bisa bersikap santai, dari rumor yang kudengar kau itu menakutkan lho. "
" dari siapa kau mendengarnya ? "
Sepertinya aku baru saja menginjak ranjau darat lagi.
" ya, mungkin dari orang yang berasal dari negara musuh dipasar ataupun pedagang senjata ilegal. "
Tentu tidak mungkin aku mengatakan hal itu kudengar dari bawahanmu sendiri.
" kenapa kau selalu bertemu dengan orang-orang aneh, dan juga jika kau bertemu dengan penjual senjata ilegal itu, ajak aku bersamamu. "
" oke, jadi kenapa mereka menganggapnya begitu ? "
" entahlah, selama ini aku hanya berlatih menggunakan senjata. Dan jarang bersosialisasi dengan orang lain. Selama aku di akademi kekaisaran aku hanya mengenal kakakmu Fazela. Setelah itu, aku pun berperang di tiap medan. Mungkin karena itu mereka menganggapku begitu. "
" jadi kau teman dekat kakakku, syukurlah. Namun, katanya kau terlalu disiplin dalam peraturan sehingga banyak orang takut padamu. "
" sekarang aku jadi penasaran dari siapa kau mendengarnya ? "
" ya, anggap saja orang lewat. Hehe "
" mungkin begitu, aku sebenarnya tidak berteman dekat dengan kakakmu. Tapi hanya dialah yang mampu mengerti diriku, sejak kami berdua terlalu terkenal di kekaisaran. Banyak orang yang menganggap kami paling berbakat diantara yang lain. Soal ketertiban, aku mengaku jika memang aku agak kasar. Namun, itu kulakukan agar semua pasukanku dapat bertahan hidup. "
" jadi begitu, sepertinya aku mulai paham bagian lain dari fredella. "
" ada satu hal lagi yang ingin kukatakan, kaulah orang yang pertama kali kusajikan teh. "
" aku merasa sangat terhormat saat mengetahui hal itu. "
" semua orang memintaku untuk terus bertempur dimedan perang, jadi aku hanya memiliki sedikit waktu untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Jadi bagaimana rasanya ? "
" tentu saja ini teh terenak yang pernah kuminum, dan kata-kataku tidak akan berubah untuk terus membuatkanku teh selamanya lho. "
" terima kasih, sepertinya tidak sia-sia aku belajar selama ini. Kalau kau memintanya akan kusiapkan selalu kok. "
" akan kupastikan untuk membuatmu terus membuatkanku teh. "
" kalau begitu, buatlah negeri ini menjadi damai. Agar semua orang mendapatkan kebahagiaan seperti yang kau rasakan. "
Setelah mendengar kalimat itu, aku merasa semakin termotivasi untuk peperangan nanti.
" ya, akan kulakukan. "
" kalau begitu, selamat tidur. "
Fredella pun berbaring dan mulai tertidur.
Kumatikan lilin didalam kamar ini dan juga ikut tidur, kasur yang ditaruh dibawah rasanya tidak seperti futon. Namun, tetap saja ini rasanya nyaman. Selagi aku memikirkan sesuatu aku pun terlelap dalam tidurku.
Didalam kereta, para jenderal yang ada bersamaku sedang tertidur lelap. Sepertinya mereka sangat lelah setelah menempuh perjalanan panjang, hal itu bisa ku maklumi.
Saat ini aku sedang berjalan-jalan di sekitar tenda perkemahan utama, didepanku ada hutan yang memisahkan pasukanku dengan benteng musuh. Besok akan menjadi hari penentuan dari awal invasi besarku. Akan kubuat ayah bangga dan juga adikku untuk mengakui kemampuanku.
Aku sudah tidak sabar untuk menghadap peperangan utamaku. Jadi siapa musuh terbesarku disana.
Hawa dingin perlahan terasa hangat, udara terasa sangat sejuk. Hal itulah yang membangunkanku. Saat ini aku sedang mengumpulkan kesadaranku.
Saat kupandang kebawah, disana ada raven yang tertidur pulas sambil ngiler. Ya, mungkin itu memang tidak sedap dipandang. Namun, aku juga harus bersiap. Suara dari prajurit yang sedang latihan pagi juga membuat keadaan benteng ini terasa cukup ramai.
Kuputuskan untuk kembali kekamarku, dan akupun mandi disana, setelah berpakaian seperti biasa. Aku pun kembali ke kamar untuk membangunkan raven.
" hei, bangunlah tukang tidur. "
Kusentuh pipinya dengan jariku agar dia bangun.
" ahh.. bihh guugugu "
Dia mengigau, kuputuskan untuk menggunakan metode yang paling efektif. Kubisikkan sesuatu ditelinganya.
" hei, aku baru saja selesai mandi lho. Apa kau tidak ingin melihatnya. "
Beberapa detik kemudian, kesadaran raven telah terkumpul dan dia mulai memandangiku.
" kau membohongiku fredella. "
" aku tidak berbohong, aku memang baru selesai mandi. "
" kenapa kau tidak memakai handuk, dimana fan service yang harusnya kudapatkan ? "
" kenapa aku harus bertemu denganmu dengan memakai handuk, faservice ?, apa itu "
" oke, aku akan tidur kembali. "
" tidak boleh, aku telah menyiapkan teh. segera bangun dan nikmati sarapanmu. "
" tidak buruk juga, tampaknya kau telah menjadikanku eksperimenmu. "
" aku hanya ingin mencoba untuk menjadi wanita normal saja. "
" tunggu sebentar, aku juga akan mandi. "
Kurogoh koper ku yang dibawah kasur, lau ku ambil peralatan mandiku.
" jadi, apa yang sebenarnya kau lakukan ? "
Fredella tampak heran.
" tentu saja mandi "
" jadi, kenapa kau membawa alat-alat itu ? "
" biarkan ku bertanya, selama ini bagaimana caranya kau mandi ? "
" cukup basuh tubuh dengan air, lalu memakai parfum yang ada. "
" ah, aku lupa. Ini berada di zaman renaisance ya. Tunggu sebentar, fredella. "
Aku pun segera berlari ke luar kamar, kukatakan di dalam hati, (Portal). Mulai tercipta lubang dimensi, dan aku memasukinya. Itu terjadi hanya dalam kurun waktu 5 detik.
Portal ini, langsung menembus di gang dekat rumah kakek nenek di jepang. Jadi sekarang apa yang harus kulakukan. Uang yang kupunya sekarang hanya dari kekaisaran.
Jika aku pulang sekarang, akan sulit menjelaskan situasinya. Mungkin aku perlu bantuan lilith.
" lilith terkoneksilah. "
Beberapa detik kemudian, sebuah suara merespon perintahku.
" apa yang Anda butuhkan raven sama ? "
" bisakah kau mencairkan sedikit uangku. "
" tunggu sebentar raven sama, saya siapkan. "
Beberapa detik kemudian, jatuh sebuah kartu atm dari langit.
" jadi, apakah ini uangnya ? "
Aku berbicara dengan pikiranku sendiri.
" saya telah membuatnya support dengan semua sistem dunia ini, entah kredit,debit, ataupun atm. Anda bisa menggunakanya dengan kartu itu "
" apa aku tidak perlu mendaftarkan semacam ktp ataupun identitas diri yang lain ? "
" tidak, Anda sudah saya daftarkan. Dan juga itu sudah bisa menggunakan visa ataupun master card yang support bank diseluruh dunia. "
Wah, dia seperti kecerdasan buatan super. Jadi pertanyaanku bagaimana bisa mahluk astral bisa mengurus urusan mahluk hidup beserta tahu cara mematuhi regulasi yang ada.
" jadi berapa batasku membelanjakannya ? "
" saya sudah menyetorkan uang kedalamnya 100 milyar yen, jika masih kurang akan saya transfer lagi. "
Tunggu sebentar, dengan uang sebanyak itu. aku bisa berfoya-foya seumur hidup. Dan tidak perlu memikirkan pekerjaan. Seperti kata orang kaya pada umumnya, ( Biarkan uang yang mencarimu, dan jangan biarkan dirimu mencari uang ). Sepertinya aku bisa menerapkan prinsip itu sekarang.
" ano, raven sama. Jika masih kurang akan saya transfer lagi 500 milyar yen "
" tunggu, jangan tambah lagi. Aku tidak bisa memegang uang sebesar itu. bisa-bisa aku bakal dirampok oleh spesialis internasional. "
" Anda tidak perlu mencemaskan hal itu, semua uang yang ada di atm itu sudah berada di bank swiss. Jadi akan sulit bagi mereka untuk mencurinya. "
" jadi, begitu. Namun, berapa banyak truk yang akan dibutuhkan untuk mengangkut barang yang kubeli untuk fredella ? "
" cukup membeli secukupnya, setidaknya gunakan motto berhemat Anda disaat yang seperti ini. "
" ah, benar juga. Kenapa aku bisa melupakan kebiasaanku itu, terima kasih atas sarannya lilith. "
" kalau begitu, saya pamit dulu. Jika ada yang Anda butuhkan. Tolong hubungi saja saya. "
Koneksi pun terputus.
Rasanya lilith seperti costumer service pribadiku. Cukup aneh, namun aku tidak boleh berlama-lama disini. Percepatan waktu di dunia itu sungguh luar biasa cepat. Aku menuju ke mini market terdekat. Dan membeli segala hal kebutuhan untuk mandi.
Saat ini aku bingung, make up seperti apa yang biasanya dipakai seorang wanita. Jadi aku putuskan untuk bertanya kepada kasir.
" ano, permisi. Apa Anda tahu make up apa saja yang dibutuhkan seorang wanita ? "
" eh, apa Anda berniat untuk cross dresser ? "
Kasir wanita cukup kaget dengan pertanyaanku.
" bukan begitu, saya hanya ingin membelikan hadiah untuk teman saya. "
" hadiah ya, kalau begitu saya akan membantumu. Seperti apa warna kulit teman wanita Anda ? "
" dia punya kulit putih, seperti orang oriental pada umumnya. "
" apa dia pernah alergi pada suatu produk ? "
" sepertinya belum pernah. "
Tentu saja belum, karena dia dari dunia yang berbeda.
" cukup sulit ya, ada banyak merek yang cocok dengannya. Kalau boleh tahu, bisakah saya melihat fotonya ?. "
" foto ya, tunggu sebentar. "
Seingatku aku pernah memfoto dia diam-diam dari depan. Saat itu dia memang penasaran dengan smartphone yang kupegang.
" ini fotonya. "
" wah, cantiknya. Apa dia orang luar ?, dia tampak seperti wanita berkelas. Anda beruntung bisa menjadi pacarnya. "
" hehehe... "
Aku dianggap pacarnya, meski aku suka. Namun, jika aku benar-benar berpacaran dengannya seluruh penghuni kekaisaran akan terkena serangan jantung.
" kalau begitu saya rekomendasikan XXX, XXXX, XXXX, XXXX , itu akan cocok dengan kulitnya, dan rambutnya saya sarankan XXX, XXXX, XXXX"
Kasir itu mengoceh dengan panjang kali lebar kali tinggi, aku sama sekali tidak paham dengan semua benda itu. namun, jika itu direkomendasikan. Sepertinya aku harus membelinya.
" bagaimana tuan, Anda memilih yang mana ? '
" aku pilih semua, tolong semua itu saya beli 2 kardus per produk. "
" eh, Anda yakin ingin semua itu ?. harga make up wanita itu harganya cukup mahal lho tuan ? "
" tidak apa-apa, demi dia akan kubelikan semua kebutuhannya. "
" kalau begitu tunggu sebentar. "
Sepertinya semua pekerja laki-laki dikerahkan untuk mengangkat kardus dari semua barang yang kubeli. Dan saat ini aku sedang stand by di depan kasir.
" jadi, Anda ingin menggunakan metode pembayaran apa ? "
" ah, kartu debit. "
" tolong kartunya "
Kuserahkan kartunya, dan kulihat nominalnya. Wow, 2 juta yen. Namun, bukan aku yang sedang terkejut. Tapi, sang kasir wanita tiba-tiba bergetar.
" ano, mohon maafkan saya jika dalam pelayanan saya telah bertindak tidak menyenangkan. "
" eh, kenapa Anda meminta maaf. Justru aku sangat berterima kasih, karena bantuanmu aku bisa membuatnya senang. "
" kalau begitu, ada lagi yang Anda inginkan ? "
Dia tampaknya telah menghilangkan kegugupannya
" mungkin makanan ringan dan es krim, ah serta beberapa daging segar, serta teh,kopi,coklat, dan beberapa terminal listrik. "
" akan saya siapkan. "
Mereka semua bertindak dengan sangat cepat, bahkan kasir yang sedang menganggur diminta membantu juga. Itulah pelayanan negara maju.
" semua sudah terpacking rapi didalam truk, jadi mau diantarkan kemana tuan ? "
" hmm...., bisa kau taruh di gang dekat alamat ini. Saudaraku yang akan memilah-milah barang itu. "
" dimengerti, akan segera kami antarkan. "
" jadi, aku pergi dulu. "
" selamat jalan tuan, dan terima kasih telah berbelanja disini. "
Aku pun keluar dari mini market, sambil memakan es krim dan snack yang kubeli.
Semua staff yang kelelehan mulai bertanya-tanya.
" jadi sebenarnya siapa orang itu, bahkan sampe menyuruh kami bekerja sekeras ini. "
" ah, maafkan aku. Tadi aku sangat gugup, kupikir dia adalah salah satu dewan direksi di kantor pusat. "
" apa katamu, lantas apa yang membuatmu yakin akan hal itu. pakaiannya bahkan terlihat seperti orang normal ? "
" tadi aku memikirkannya, setiap orang besar akan memakai pakaian yang biasa untuk menghindari stigma orang kaya, dan itu sudah dibuktikan. Meski tampilan biasa, namun kartu debitnya sungguh luar biasa. "
" memangnya berapa, palingan 5-10 juta yen. "
" saldonya sendiri 100 milyar yen. "
" EHHHHH !!!!!!! "
Semua pekerja berteriak keheranan.
" bukan hanya itu, kartu itu hanya berisi rekening cabangnya saja, sisanya berada dibank swiss, yang entah berapa nominalnya. "
" sepertinya kita baru saja melayani salah satu orang penting di negara ini. "
Pekerja itu tampak senang setelah mengetahui hal ini.
" ya, para lelaki kaya pasti akan memiliki wanita kelas atas bersamanya. "
Dan itu hanyalah obrolan biasa dari pegawai mini market di sebuah negara modern.
Aku, terus berjalan ke lokasi tempat pertemuan dengan barangku. Sepertinya truk itu sudah sampai duluan. Namun, pengemudinya tampak keheranan saat melihatku.
" permisi tuan, apa Anda yakin ingin menaruh barang sebanyak ini di luar ruangan seperti, apa tidak sebaiknya ditaruh ke rumah Anda dulu. "
" tidak apa-apa, saudaraku sedang dalam perjalanan kesini. Kalian bisa cepat menyelesaikan perkerjaan kalian. "
" kalau begitu, kami turunkan disini. "
Kedua pekerja mulai mengangkat kardusnya untuk ditaruh disekitar jalan ini. Proses ini cukup cepat, dan hanya memakan waktu 10 menit.
" kami telah selesai, tolong tandatangani ini. Dan kami mohon pamit. "
" ya, terima kasih atas kerja kerasnya. "
Saat kupastikan tidak orang disekitar, aku mulai memikirkannya. Kenapa aku membeli semua ini, padahal rencanaku hanya untuk membeli peralatan mandi. Namun, apa boleh buat. Rata-rata barang ini sangat kubutuhkan. Ku buat lingkaran dengan medan sihir, kuteleportasikan semua benda ini ke kamarku yang ada dibenteng. Sepertinya ini waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal bagi negara ini lagi.
" portal "
Semua benda yang ada dicakupan medan sihirku, diteleportasi ke kamarku.