Baixar aplicativo
1.87% Kupikir Disini Tempat Seharusnya Diriku Berada / Chapter 6: Awal Pasukan Besar

Capítulo 6: Awal Pasukan Besar

Saat ini aku berjalan cukup cepat sambil bergandengan tangan dengan fredella san. Dan setiap pasukan yang melihat kami tampaknya salah paham dengan hubungan kami.

Namun, fredella san tampak tidak memperdulikannya dan terus berjalan dengan cepat ke tempat yang kami tuju. Ya, meskipun bergandengan tangan dengan onee san kawaii merupakan impianku.

Namun keadaanku saat ini malah lebih terlihat orang tua yang menyeret anaknya menuju ke tempat lain. Ya, aku tidak terlalu mempermasalahkannya sih.

Setelah beberapa saat kemudian, sampailah kami di tempat pertemuan. Dan fredella san tampak mengatakan sesuatu.

" jangan salah paham ya , aku mengandeng tanganmu hanya karena kita dikejar waktu. Dan juga aku juga malas menjawab pertanyaan semua orang tentang hubungan kita. "

" oke" fredella sama. "

" jangan memanggilku begitu, panggil saja namaku. Dan juga kenapa kamu menggunakan sama ? "

" ah, anggap saja panggilan kehormatan "

" aku ini tidak gila hormat, panggil saja biasa. "

" baiklah, Fredella. "

Beberapa saat wajah fredella mulai memerah kembali.dan dia menutupinya dengan kedua tangannya.

" anu, katanya kita sudah dikejar waktu. Ayo segera masuk. "

" ah, benar juga. Ikuti aku. "

Perubahan sifat yang begitu cepat, dia memang cocok untuk menjadi wajah formalitas kemiliteran.

Saat ini aku mengikuti fredella masuk ke dalam ruang pertemuan. Di dalamnya nampak petinggi militer dari berbagai faksi.

Ada sekitar 5 orang petinggi, yang memberi hormat kepada fredella.

" selamat fredella sama, karena telah diangkat menjadi panglima besar. "

Seorang pria berkumis tebal dengan cerutunya berbicara.

" itu sudah menjadi hal wajar, jika fredella sama menjadi panglima kita. "

Seorang pria tua botak juga ikut berbicara.

" setidaknya tanggung jawab nya akan semakin besar, dan saya akan mengikuti perintah Anda. "

Seorang bertubuh kekar juga merespon yang nampaknya sering datang ke gym.

" terima kasih atas ucapannya semuanya, namun saya akan langsung menuju ke topik utama. "

Fredella tampaknya ingin mempercepat waktu.

" fredella sama, siapa orang dibelakang Anda itu ?, dia tampak asing "

Seorang yang berpakaian sangat mencolok, mungkin saja dia perwakilan dari faksi bangsawan.

" ah, dia. Sekretaris pribadiku. Tolong abaikan saja keberadaannnya "

" woi, setidaknya masih anggap aku manusia lah "

" kau sendiri katanya yang tidak mau dikenal, jadi aku akan mengabulkan permintaan mu itu. "

" terserah saja, setidaknya lakukan dengan cepat yak "

Semua orang nampak heran, mungkin mereka merasa aneh kenapa seorang anak buah bisa begitu lancang dengan atasan.

" sialan, berani sekali kau bicara seperti itu kepada fredella sama. Kau harus dihukum. "

Seorang laki-laki berkepang satu mulai menarik pedangnya keluar dan bersiap menebasku.

" ah, tunggu sebentar tuan rodei. Dia memang agak tidak sopan, tapi tolong maafkan dia. Sekretaris ku yang bodoh ini. "

Fredella langusng mencengkram kepalaku dan membuat kepalaku menunduk.

" tapi fredella sama, bukankah harga diri Anda yang direndahkan. Tapi kenapa justru Anda yang meminta maaf kepada saya. "

Tampaknya dia heran dengan respon fredella.

" ya, kupikir sudah sewajarnya sebagai atasan untuk ikut bertanggung jawab atas kelakuan bawahannya. "

" kalau Anda tidak keberatan saya akan menahan diri, tapi kenapa Anda bisa membiarkan orang yang tidak sopan seperti itu menjadi sekretaris Anda ? "

" kalau soal itu, aku merasa tertarik dengan kemampuannya. Ya kurang lebih begitu "

" jadi begitu, saya mengerti "

" baiklah, sekarang mari kita mulai rapatnya. "

Fredella tampak mulai mempersiapkan segalanya.

" ada 3 hal yang akan aku bahas, pertama menurut info mata-mata yang kudapat. Kerajaan Balbados telah mempersiapkan invasi di wilayah selatan kita. "

" bukankah ini gawat, pasukan kita sekarang sedang terpecah belah bukan ?. "

Seorang bangsawan lain

" hal kedua, negara terkuat di dunia saat ini sedang menghimpun massa untuk melawan kekaisaran kita saat ini yang sedang terpojok. "

" serangan di kedua sisi, negara satelit mana lagi yang akan mereka gunakan "

" dan yang ketiga, adalah aku ingin mempertanyakan kenapa pasukan bangsawan selama ini tidak ikut berperang dengan pasukan utama ? "

" saya Badgur Kris, sebagai Jenderal Kavaleri ingin menjelaskan. Situasi kita saat ini sedang diserbu di berbagai sisi. Sulit untuk mengumpulkan orang menjadi pasukan utama. "

" Kurvi Cal, Sebagai jenderal udara. Kurangnya pelatihan bagi para penunggang wyvern membuat pasukan yang siap berperang menjadi sangat sedikit. Meskipun ada penambahan anggaran kita masih kekurangan waktu. "

" Krizza Von Klein, sebagai jenderal infanteri. Saya mengakui kalau kondisi kita saat ini sangat buruk serangan dari kerajaan balbados dan kerajaan South Azure. Untuk itu, solusi saya mari kita gabungkan pasukan dan menahan dulu invasi dari kerajaan balbados setelah itu dengan sisa kekuatan kita hentikan serangan dari South Azure. "

" mustahil, orang-orangku tidak akan siap, berapa banyak lagi kita akan kehilangan orang. "

Kurvi cal tampak tidak terima

" kau benar tentang hal itu, tapi kita harus melindungi warga kekaisaran. Jika mereka terluka untuk apa alasan kita ada !!! "

Krizza tampak serius dengan hal ini.

" namun dengan kekuatan gabungan kita, apakah kita mampu menghentikannya. "

Badgur tampak pesimis.

" oleh karena itu, saya bertanya kepada perwakilan bangsawan yang terhormat. Kenapa kalian tidak membantu militer dan malah duduk manis di wilayah masing-masing "

" kalau soal itu, saya mencoba menenangkan warga dan juga jika bangsawan tidak ada, akan terjadi kekacauan di dalam masyarakat. "

Bangsawan Boarf mulai berbicara.

" dan juga, kami juga menjaga wilayah kami. Jika ada penyusup akan kami libas habis. "

Bangsawan rodei juga ikut menyanggah.

Sepertinya rapat kali ini hasilnya sudah jelas. Tidak perlu ada hal yang didiskusikan lagi.

" meskipun begitu, musuh yang ada di depan mata. Kenapa kalian masih memalingkan muka ? "

Fredella nampak kesal.

" jika kami ikut, tidak akan ada yang menjaga garis belakang dan ketika kita sudah terkepung tamat riwayat kekaisaran "

Saat ini fredella tampak menatap tajam kedua bangsawan itu.

Situasi rapat mulai tidak terkendali ketika fredella mulai diam, dan 2 bangsawan bersama 2 jenderal lain malah beradu mulut dengan sang jenderal infanteri.

Akupun mengambil kesempatan untuk mendekati Fredella. Dan kubisikkan sesuatu.

" hei, lebih baik segera saja ini. Sudah tidak ada manfaatnya. "

" tapi, kita hanya mendapatkan satu solusi saja. Dan masalah masih belum terselesaikan "

" memangnya apa yang akan selesai jika kita berkumpul dengan kepala panas. Lebih baik hentikan saja "

" kau benar, hanya saja aku sangat khawatir dengan nasib kekaisaran jika kita terus begini. "

" apa kau pikir kenapa ayahmu bisa mempercayakan hal seperti ini padaku, akhiri ini dan akan kupikirkan suatu solusi. Ya, meskipun aku akan selalu butuh bantuanmu "

Aku berusaha menghibur fredella.

Dia pun mulai stabil dan berbicara sesuatu.

" semuanya dengarkan aku, aku akhiri rapat ini. Perintah saat ini. Lakukan hal yang terbaik yang bisa kalian lakukan. Aku juga akan melakukan semua hal yang kubisa. Sekian. "

Fredella langsung berdiri dan menyeretku keluar bersamanya.

" tampaknya tuan puteri sudah menemukan mainannya saat ini "

" ya, setidaknya aku harap dia bisa menjalankan tugasnya dengan baik "

Meskipun aku mendengar suara seperti itu, aku akan berpura-pura untuk tidak mendengarnya.

Situasi saat ini, aku pun kembali ke kereta kuda bersama fredella. Dan kusuruh dia untuk menuju garnisun infanteri bagian selatan.

" jadi apa kau sudah memiliki solusi saat ini. ? "

" hmm... untuk saat ini aku belum mendapatkan ide apapun "

" lantas kenapa kita menuju ke tempat peperangan nanti. "

" ah, aku hanya penasaran saja seperti apa tempatnya. "

" kau ini.... "

Fredella mengatakan hal itu sambil menghela nafas.

" ah, aku ingat. Berapa banyak pasukan pengawal kekaisaran."

" mereka itu pasukan elit, dan juga tugas utama mereka hanya memastikan pejabat tinggi dan keluarga kerajaan tetap aman.  Jadi mustahil kita bisa menggerakkan mereka, rantai komando mereka independen. "

" justru itu, kita gunakan kelemahan mereka untuk memperkuat pasukan utama. "

" apa maksudmu ? "

Fredella tampak heran

" pertama kau Fredella Reichenhall merupakan keluarga kekaisaran dan jabatan mu sebagai wakil panglima, ditambah statusku sebagai keluarga bangsawan romanova yang juga menjabat sebagai panglima serta relasi ayahku yang merupakan perdana menteri. Bukankah sekarang bisa masuk akal "

" kau benar, namun aku tidak yakin kita bisa menambal kebocoran dengan beberapa elit. Dan juga kenapa kau memanfaatkan celah di dalam aturan. Itu merupakan tindakan yang tidak terpuji "

" ingat pepatah, selama ada aturan ,manusia akan selalu melanggarnya. Jika mereka cerdas, mereka akan mencari celah agar bisa lolos. "

" ketimbang cerdas, lebih tepat disebut licik. "

" tak apa, selama kita menang. Kita bisa melindungi segalanya. Dan juga mari kita lakukan reformasi kemiliteran jika keadaan sudah sedikit stabil. "

" kau benar-benar tanpa ampun, kita saja belum bisa lolos dalam situasi ini. Sudah langsung saja memikirkan masa depan "

" salah siapa yang memaksaku untuk menjadi pemimpin. Aku akan memperkerjakan kalian sampai mati wuahahaha. "

Sekarang sifat alami ku mulai nampak.

" jika orang lain mendengar hal ini, mungkin dia akan langsung bunuh diri. "

" kenapa hal itu bisa terjadi ? "

" melawan perintah atasan diberi hukum berat, semakin tinggi pangkatmu jaminan hukuman mati. Ketimbang mempermalukan nama keluraga. Lebih baik begitu bukan "

" jadi begitu, sepertinya lelucon seperti ini dampaknya sungguh membahayakan. "

" kau pikir hal seperti ini bisa disebut sebagai lelucon !!! "

Dan sekarang fredella menyemprotku dengan berbagai macam nasehat.

Dan kami pun berjalan ke arah selatan dengan damai.

Keadaan di kerajaan balbados, saat ini mereka sedang dilanda perang sipil.  Ada banyak faktor menyebabkannya. Pertama di kerajaan itu hanya memprioritaskan kalangan atas dan tidak menginginkan adanya kaum miskin. Jadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah bergabung dengan yang kaya ataupun dibersihkan oleh pemerintah.

Selanjutnya, kerajaan itu sedang krisis makanan. Hal, itu terjadi karena pesta besar yang diadakan setiap hari oleh petinggi kerajaan. Mereka menarik pajak tinggi dari rakyat, dan menghamburkan uangnya untuk hal sepele. Sebenarnya mereka juga telah mencaplok tanah milik kekaisaran heavenly 20 tahun yang lalu. Dan yang mereka ambil merupakan provinsi yang cukup subur tanahnya. Namun mereka sama sekali tidak memanfaatkannya dan malah membuat semua warganya untuk ikut menjadi pesuruh di ibu kota. Di dunia ini sistem perbudakan merupakan hal legal, tentu saja. Ini merupakan prinsip yang sangat menguntungkan. Hanya sekali beli, bisa digunakan untuk seumur hidup.

Seorang kapten mulai mengkoordinir pasukan untuk berkumpul di ibukota.

" semua pasukan, beri hormat kepada keluarga kerajaan. "

Tampak ribuan orang infanteri memberi hormat kepada seorang yang berada di balkon kastil. Beberapa saat kemudian ada seseorang yang keluar dia terlihat memakai mahkota dan perutnya agak buncit. Dia mulai berjalan ke arah yang disinari matahari.

" beri hormat untuk kedua kalinya kepada putra mahkota. "

Semua pasukan mengangkat senjata sambil memberi hormat.

" dengarkan wahai prajuritku yang terkuat, aku merupakan putra mahkota. Kalian hanya harus patuh kepadaku. Dan akan kubawakan kemenangan kepada kalian. "

Beberapa prajurit tampak bingung dengan ucapannya.

" saat ini aku berencana menaklukkan kekaisaran heavenly secara besar-besaran. Walaupun operasi ini masih belum mendapat persetujuan dari raja. Namun, izin akan datang dalam waktu 1-2 hari. Selama interval itu, segera persiapkan diri kalian. Gerakkan semua pasukan yang ada. Sekian "

Dia pun berbalik dan berjalan ke arah kastil.

Saat dia kembali semua pasukan mulai berteriak kegirangan, mereka masih merasa paling superior dihadapan sebuah kekaisaran yang pernah dikalahkannya dulu. Dan mereka berniat mengulangi kejayaan di masa lalu.

Dalam kondisi ini tampaknya semua orang yakin akan keberhasilan operasi ini. Setelah mengatakan hal itu di depan rakyatnya sang putra mahkota mulai berjalan memasuki ruang rapat istana. Dia mulai memasuki pintu.

Di dalamnya banyak orang yang memakai armor perang seakan-akan menunjukkan kesetujuan terhadap niat putra mahkota.

" maafkan saya ayah, telah meminta sesuatu yang mendadak. "

Dia membungkuk dihadapan sang raja.

" kau tahu apa yang baru saja kau kumandangkan kepada masyarakat ? "

Sang raja tampak serius dengan pertanyaannya.

" tentu saja, akan saya bawakan kemenangan kepada negeri ini "

Dia tampak yakin dengan kalimat yang dia ucapkan.

" jadi begitu, dengan kuasaku saat ini tidak mungkin aku menghentikanmu. Kepercayaan berlebihan yang dikekang hanya akan memicu penghianatan. Setidaknya aku akan memberikan saran kepadamu putraku. Lebih baik kita memanfaatkan sesuatu yang sudah ada, mereka sudah berevolusi ke arah yang lebih baik. "

" apa yang baginda katakan, bukankah baginda sendiri yang menaklukkan mereka 20 tahun yang lalu ?, kenapa sekarang baginda menjadi begitu takut dengan mereka ? "

" sesuatu dibalik layar telah menunjukkan eksistensinya, aku hanya telah menginjak ekor naga. Untungnya mereka tidak melakukan pembalasan. Hanya seorang yang diinginkan semua orang lah yang bersama mereka saat ini. "

" apa maksudnya, aku sama sekali tidak mengerti. Jika baginda masih percaya dengan omong kosong seperti itu. Mungkin sudah saatnya Anda pensiun. "

" hahaha, ya. Ini memang sudah waktuku. Sebaiknya kau persiapkan segalanya. Aku sudah tidak kuat lagi menanggung beban berat ini "

Sang raja tampak menunjukkan muka ketakutan.

" kaau begitu, setelah saya menaklukkan mereka. Tolong segera angkat saya sebagai raja. Saya pamit dulu. "

Bersamaan langkah kaki sang pangeran semua orang yang memakai armor perang juga mengikutinya keluar.

Sekarang, situasi di ruang tahta hanya adapara menteri dan orang kepercayaan raja.

" sepertinya aku terlalu memanjakannya, dan ini hanya akan membuat penderitaan bangsa ini semakin besar. "

Semua orang tampak diam dengan ucapan sang raja.

" menteri utama segera kesini "

Sang raja mulai memerintahkan.

" baik, yang mulia. Apa yang Anda inginkan ? "

Dia tampak bersujud dihadapa sang raja.

" segera buat surat penyerahan tanpa syarat dan penggabungan wilayah dengan kekaisaran heavenly. "

" eh, apa maksud Anda. Apa Anda ingin menyerah sebelum bertarung ? "

Sang menteri utama sangat terkejut mendengar hal ini.

" bukankah kau sudah mengetahuinya, alasan kekalahan aliansi terdahulu "

" saya memang tahu, namun. Tetap saja saya masih tidak percaya dengan fakta sebenarnya. "

" bukankah hal itu sudah cukup untuk membuktikan prediksiku, aku sendiri cukup bersyukur mereka tidak menginvasi kita. "

Beban raja tampaknya semakin besar.

" namun, jika itu memang benar. Bukankah rakyat yang akan tersiksa jika kita tiba-tiba melakukan hal ini. "

" kenapa kau mencemaskan hal itu,sejak kegagalanku dalam mendidiknya. Bukankah sudah wajar semua kebencian mereka ditujukan kepadaku. "

" saya mengerti, akan saya buat. Dan juga kompensasinya ? "

" biarkan mereka saja yang memutuskannya, mari berharap kita bisa melunasinya di jaman ku agar generasi masa depan tidak terkena imbasnya "

" akan saya laksanakan, saya permisi dulu. "

Setelah memberi hormat sang menteri utama pergi menjalankan pekerjaannya. Babak baru perubahan dunia akan segera dimulai.

Setelah berjalan cukup jauh ke selatan, kamipun sampai di titik pertahanan. Semua pasukan tampaknya telah mendengar hasil dari pertemuan sesaat kami. Jadi mereka telah memobilisasi diri mereka masing-masing.

Tampak seorang berkumis tebal berjalan mendekati kereta kuda kami.

" anu, fredella sama. Terima kasih telah datang jauh-jauh ke tempat kami. "

Beberapa saat kemudian fredella dan aku turun dari kereta kuda.

" hei, Raven. Berapa lama lagi ? "

" mungkin 4-7 "

" jadi begitu "

Tampaknya fredella sama sekali tidak menghiraukan pembicaraan dari sang komandan.

" ano fredella sama, siapakah bocah yang bersama Anda ini ? "

Setelah beberapa saat raut wajah fredella mulai menunjukkan aura permusuhan.

Sang jenderal tampak sadar dan mulai berjalan mundur.

Aku mendekati fredella dan menepuk pundaknya.

Beberapa saat kemudian fredella mulai tenang kembali. Dan dia mulai berbicara.

" dia sekretaris pribadiku, jadi kenapa kau memanggilnya bocah ? "

" ah, maafkan saya. Dia terlihat muda, jadi saya keceplosan memanggilnya begitu. "

" begitukah, segera persiapkan rapat strategi. Raven ayo pergi "

Setelah berkata seperti itu, kami pun pergi meninggalkan tempat itu.

Namun aku memahaminya, di dalam hati komandan itu. Dia tampaknya dendam denganku. Setidaknya, akan kubiarkan dia masuk dalam strategiku.

Aku berjalan mengikuti fredella dari belakang, sepanjang perjalanan terlihat banyak orang yang membungkuk dihadapan fredella entah itu prajurit berpangkat rendah maupun tinggi. Namun fredella sama sekali tidak melirik mereka sedikitpun seakan-akan dia khawatir dengan hal yang lebih besar.

Namun, aku mengabaikannya. Tujuanku saat ini adalah menghentikan laju pasukan balbados. Setelah itu, aku sama sekali belum memikirkannya.

Beberapa saat kemudian, kami mulai menaiki anak tangga untuk menuju ke atas gerbang benteng depan.

" hei raven, tolong tunggu disini sebentar. "

" ah, ok "

Fredella langsung berjalan menuju pos komando gerbang untuk membicarakan sesuatu.

5 menit berlalu, tampaknya ada banyak pasukan yang turun dari anak tangga. Dan aku pun mulai berjalan mendekati fredella.

Dia tampaknya menyadari kehadiranku, dan segera membalikkan badannya.

" ah, maafkan aku, apakah aku terlalu lama ? "

" bukan begitu, hanya saja. Jika aku disana mungkin aku hanya akan menghalangi pasukan yang turun. Jadi aku berjalan kesini. "

" ah, ternyata begitu. "

Dia pun kembali berbicara dengan orang yang terlihat seperti kepala penjaga.

" kalau begitu, kami pergi dulu. "

" selamat menikmati waktu Anda berdua fredella sama "

" bodoh, apa yang kau katakan "

Dalam beberapa saat wajah fredella terlihat kemerahan.

" ayo pergi raven "

Saat fredella mulai menaiki tangga, akupun mengangguk ke orang itu. Tampaknya dia juga mengangguk kepadaku.

" hei, raven. Cepatlah tunggu apa lagi "

Fredella tampak menjadi orang yang tidak sabaran.

" ok-ok "

Akupun segera melangkah ke arahnya.

Sepanjang perjalanan kami hanya diam, setelah beberapa saat kami pun sampai ke tempat tujuan fredella. Sebuah puncak benteng. Namun, kenapa tidak ada seorang pun diatasnya. Ah, sepertinya aku mulai paham akan situasinya.

" hei, apa kau melihatnya."

" melihat apa ? "

" bagian berharga kekaisaran. "

" apakah sejenis harta berharga ? "

" bisa dibilang begitu, dan aku ingin mengambilnya kembali harta itu. "

" kirim saja orang-orangmu untuk mencarinya. "

" bukan itu bodoh, yang kumaksud adalah senyuman rakyat disana. Dulunya daratan disana itu merupakan wilayah kekaisaran, namun balbados telah merebutnya 20 tahun yang lalu. "

" jika kau sangat menginginkannya, aku akan memikirkan sesuatu. "

" hahaha, kau seorang diri ?. bahkan ayahmu tidak mampu melakukannya. "

Fredella tampak tertawa begitu keras.

" ya, mungkin aku tidak akan bisa melakukannya sendiri. Oleh karena itu aku butuh bantuanmu. "

" kau selalu mengatakan hal itu, kenapa seakan-akan kau terlihat tidak mampu untuk melakukan sesuatu sendirian. "

Fredella tampak serius dengan pertanyaannya.

" entahlah, aku juga tidak tahu. Mungkin saja aku akan lebih baik jika sendirian. "

" jika kau sendirian, kau hanya akan menjadi seorang tirani. Dan tidak akan kubiarkan kau menjadi seperti itu dinegeri tercintaku ini "

" bukankah itu lebih mudah, kau hanya perlu memecatku. Semua masalah selesai. "

" kau ini, apa kau tidak pernah memikirkan perasaan orang yang kagum ataupun menyukaimu ? "

" entahlah, aku merasa cukup dengan kondisiku sebelumnya. "

" jika aku memecat seseorang yang sangat berpengaruh, kira-kira apa yang akan terjadi ? "

" kacau dan seterusnya "

" jika kau memahaminya, kenapa kau selalu mengatakan hal yang sama. "

" aku merasa hanya akan merepotkanmu "

Fredella mulai berjalan ke arahku dan mendekatiku. Diapun menyentuh kepalaku dengan kedua telapak tangannya yang lembut dan mulai berbicara.

" KAU TIDAK AKAN MEREPOTKAN KU, JUSTRU AKU MERASA TERTOLONG DENGAN KEHADIRANMU. JADI TOLONG ANGGAPLAH DIRIMU LEBIH BERHARGA. AKU AKAN TERLUKA JIKA KAU TERUS DIREMEHKAN OLEH ORANG LAIN. JIKA KAU TIDAK MAU MELAWAN MAKA AKU YANG AKAN MELAWAN MEREKA UNTUKMU "

Dia mengatakan kalimat itu dengan begitu keras. Seakan dia ingin membangkitkan rasa percaya diriku. Dia terus menatapku dengan perasaa membara.

" anu, kupikir suaramu terlalu keras. Mereka semua bisa mendengarnya. "

Fredella mulai menundukkan kepalanya dan dia mulai sadar atas dampak perbuatannya barusan.

" anggap saja mereka hantu, jadi mereka itu tidak ada. aku akan menganggap mereka seperti itu. "

Dia mengatakan hal itu sambil menutupi mukanya dengan kedua tangannya. Entah kenapa jika ada seorang onee san yang bersifat seperti ini, membuatku ingin segera memeluknya. Namun aku harus mengendalikan diriku ini, tidak baik hubungan atasan dan bawahan melebihi hubungan seorang kekasih, pasti fredella juga punya seseorang yang dia sukai. Maka sebaiknya au harus menjaga jarak dengannya agar aku tidak melukai orang yang disukainya.

" kalo begitu, ayo segera ke tempat pertemuan. "

Aku pun berjalan untuk menuruni tangga.

" tungguuuu, raven. Tunggu akuuuu "

Fredella tampak seperti seorang anak kecil sekarang.

Malam ini pun tampaknya akan terasa panjang.

Setelah beberapa saat, kami pun sampai ke ruangan petinggi. Di dalamnya ada sekitar 6 orang yang memimpin bagiannya masing-masing.

Penerangan nya sendiri menggunakan lilin dan obor yang ditempel di dinding.

" beri hormat kepada panglima fredella "

Semua orang membungkuk dihadapan fredella. Dan diapun segera duduk di kursi yang telah disediakan.

" semuanya, bisakah kalian memperkenalkan diri kalian ? "

Fredella mengajukan pertanyaan

" baik "

Semua orang menjawab bersamaan.

" saya Ramosa selaku jenderal kecil pemimpin benteng selatan "

Ternyata dia orang yang berkumis tebal tadi

" saya jori sebagai komandan pertama "

Dia tampaknya merupakan tipe manusia yang ingin segera naik jabatan

" saya kuyi sebagai komandan kedua "

Sekarang ada orang yang tampaknya juga gila jabatan

" saya jipo sebagai komandan ketiga "

Dia tampak seperti om-om yang rakus

" saya tris sebagai komandan strategi "

Tampaknya dia cukup cerdas dan telaten

" saya Kroos, sebagai komandan pasukan cadangan. "

Tampaknya dia seperti orang yang tidak terlalu peduli dan acuh tak acuh.

" terima kasih atas perkenalannya, sekarang aku ingin memastikan seberapa kuat pertahanan di area ini "

" saya akan menjawabnya, kami memiliki 3 lapis pasukan yang menjaga perbatasan. Pertama pasukan infanteri, lalu kaveleri, dan pemanah. Dan ada 10 penunggag wyvern disini. "

" jadi, apakah ada pertahanan darurat lain ? "

Tampaknya beberapa komandan mulai bingung untuk mencari jawaban. Namun tampaknya komandan kedua mulai mengatakan sesuatu.

" kami telah menyiapkan pasukan cadangan untuk sebagai pertahanan terakhir, namun kami yakin dapat menghentikan mereka sebelum memasuki benteng ini "

" dan juga ada beberapa penyihir di pasukan saya, akan saya pastikan untuk menghancurkan mereka. "

Sang jenderal ketiga juga mulai berbicara.

" namun, apa kalian yakin dengan strategi kalian saat ini ? "

Fredella mulai menanyakan keyakinan mereka.

" kami yakin 100 % bisa bertahan atas kebiadaban kerajaan balbados "

Sang jenderal utama tampak sombong dengan strategi yang dimilikinya.

" kalau begitu tunggu sebentar, aku ingin mendiskusikan sesuatu dengan bawahanku. "

Fredella pun segera menghampiriku dan mulai membisikkan sesuatu.

" bagaimana menurutmu ? "

" aku sedikit khawatir, dan juga aku cukup penasaran dengan saran dari pasukan cadangan "

" bagian mana yang membuatmu khawatir ? "

" simplenya, mereka sama sekali tidak menjelaskan garis besar strategi mereka dan juga mereka sama sekali tidak mengantisipasi serangan mendadak dari balbados dan juga aku belum mendengar solusi mereka jika benteng terkepung "

" sepertinya mereka melewatkan banyak hal, baiklah akan kutanyakan "

Fredella pun segera kembali ke tempatnya. Dan mulai berbicara kembali.

" komandan kross, saya ingin bertanya kepada Anda. Bagaimana menurutmu keadaan pasukan cadangan ? "

" anu, memang bolehkah saya komplen disini. Jika Anda memang mau mendengarkannya akan terasa cukup menyedihkan lho. "

Dia mengatakan hal itu dengan santainya.

" woi, kroos. Kau sudah bersikap tidak sopan kepada panglima. "

Sang jenderal utama tampaknya marah besar.

" yare-yare "

Komandan yang bernama tris mengatakan hal itu, rasanya cukup de javu bagiku yang mendengarkan sebagai pihak ketiga.

" tidak apa, lanjutkan saja. Aku ingin mendengar komplainmu "

Fredella tampak bersikap normal

" maaf saya kalau begitu, pertama keadaan pasukan kami benar-benar serba kekurangan. Entah itu personil maupun peralatan. Kami biasanya berlatih dengan balok kayu jika tidak melempar batu juga bisa dikatakan sebagai latihan "

" ternyata seburuk itu kah, baiklah. Aku akan segera menangani masalah ini. Ada lagi yang kau sampaikan ?"

" saya sudah cukup, terima kasih banyak fredella sama "

" hoho, pertanyaan selanjutnya. Apa yang akan kau lakukan jika garis pertahanan utama jebol serta ada pengepungan terhadap benteng ini ? "

" ini pertanyaan yang sulit, pada umumnya kami harus bertahan sampai pasukan bantuan datang. Ataupun memblokade jalur masuk ke benteng. Namun, saya mempunyai pikiran lain. Akan lebih baik menempatkan pasukan elit ke daerah yang tidak dijangkau musuh, lalu buat mereka menjadi 2 bagian. Disaat itulah pasukan kaveleri kita terjunkan untuk menghancurkan garis depan musuh. Dengan bantuan 10 wyvern mungkin itu sudah cukup untuk membabat habis sekitar 10 ribu musuh. "

" ide menarik, namun jika kau tidak sempat melakukannya dan terkepung di dalam benteng ? "

" mungkin saya akan memikirkan alternatif lain, misalnya saja bom fire ball dari pasukan penyihir ataupun hujan batu yang kita gali dari dalam benteng, setidaknya kita bisa mematahkan semangat mereka, selebihnya bergantung kepada nasib tibanya pasukan bantuan "

" jadi begitu, lantas bagaimana jika pasukan bantuan tidak sampai tepat waktu ? "

" pilihan terbaik mungkin menyerah kepada musuh, namun musuh kita kali ini balbados. Akan lebih baik melawan dengan sepenuh tenaga. Mungkin saya akan melakukan taktik bumi hangus dengan mengeluarkan semua semangat yang dimiliki pasukan. Lalu akan kugunakan sesuatu seperti pedang,tombak, ataupun anak panah untuk diluncurkan ke arah balbados agar mereka segera mundur. Setidaknya hanya ini yang bisa saya sampaikan "

" terima kasih, akan kupakai saranmu itu untuk pertempuran yang akan datang. Sekarang, ada pertanyaan lain ? "

" tunggu sebentar fredella sama, Anda yakin kita akan menggunakan cara barbar. Bukankah kita harus bertarung seperti kesatria. Lebih tidak usah mendengarkan bangsawan rendahan seperti dia "

Komandan pertama tampak tidak terima

" benar fredella sama, lebih baik kita menyerang mereka sebelum kita diserang. "

Komandan utama juga ikut protes.

" jadi begitu, sekarang aku paham akan situasinya. Komandan Tris. Kuserahkan strategi yang digunakan untuk pertempuran yang akan datang kepadamu. Komandan jori kau ditempatkan di sayap kanan, komandan kuyi kau di tempatkan di sayap kiri. Komandan jipo akan berada di tengah sebagai penahan serangan. Dan komandan Kroos kau bertugas sebagai pertahanan terakhir. Ada sanggahan ? "

" tidak ada "

Semua komandan menjawab bersamaan.

" baguslah, kita akhiri rapat ini. "

Fredella mulai berdiri dan aku mengikutinya dari belakang.

Setelah kami pergi, beberapa komandan mulai mendekati komandan kroos.

" apa yang kau pikirkan, kau hanyalah bangsawan rendahan. Seharusnya kau tetap berada dibawah. "

Komandan pertama yang memulai

" saya hanya berkata jujur, selebihnya merupakan opini saja. "

" meski begitu, strategi mu benar-benar pengecut "

Komandan utama tampak kesal

" memang begitu, saya memang menyedihkan "

Dia menjawab seakan tidak peduli dengan keadaannya sekarang.

" kau ini... "

" mah, tolong tenang. Panglima sedang disini. Bukankah kita tidak ingin terlihat lemah dihadapan panglima bukan. Lebih baik kita simpan energi kita untuk pertarungan di depan nanti "

Komandan tris mencoba menenangkan suasana.

" cih, baiklah. Kami pergi dulu "

Semua komandan telah pergi meninggalkan ruang rapat. Dan hanya tersisa komandan tris dan kroos.

" aku sama sekali tidak minta bantuanmu lho... "

" kau ini, sudah berapa lama aku mengenalmu. Setidaknya tolong jaga sikapmu. Jika kau terus begini, kau hanya akan semakin menambah banyak musuh "

" aku hanya ingin hidup damai dan ingin menjadi diriku sendiri. "

" itu memang dirimu sih, namun aku cukup kaget dengan pengetahuan panglima. Bagaimana dia bisa menggambarkan kondisi ekstrim seperti itu ? "

" memangnya itu aneh ? "

" tentu saja bodoh, bahkan bagi orang sepertiku akan membutuhkan beberapa menit untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan seperti itu. Aku tidak jenius perang sepertimu "

" kupikir, sekretaris panglima lah yang memikirkan ide ini. Saat aku melihatnya, aku seperti merasakan seorang yang benar-benar veteran dalam medan perang sesungguhnya. Dia tampak menakutkan bagiku. "

" meski dia terlihat muda seperti itu, kau bisa merasakan firasat seperti itu. Tampaknya dia jenius sepertimu. "

" aku tidak jenius, hanya kebetulan tahu. Dan juga jika ada seorang seperti itu, kurasa beban para jenderal perang akan semakin mudah. "

" kuharap begitu, bagaimana kondisi pasukanmu ? "

" tidak terlalu baik, kupikir kami tidak akan bertahan cukup lama "

" apa kau ingin kupinjamkan pasukanku ? "

" tidak perlu, jika kau lakukan hal itu pos komando akan sangat rawan terhadap serangan musuh. "

" pos komando ada di dalam benteng lho, kenapa musuh bisa masuk jika ada pasukan yang berjaga di luar "

" anggap saja intuisiku, ntah kenapa aku merasa peperangan kali ini akan sangat berbeda. "

" jika kau berkata seperti itu, mungkin saja benar. Akan kusiapkan beberapa langkah pencegahan "

" kupasrahkan padamu teman, sekarang aku akan kembali "

" ya, selamat malam "

" malam "

Kedua sahabat yang saling membantu sama lain, mereka tampaknya paham apa yang akan segera terjadi.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C6
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login