Baixar aplicativo
5.33% Indonesian Love Girl For Iraq Army / Chapter 4: Dia tamu kita

Capítulo 4: Dia tamu kita

Matahari pagi menyambul di ufuk timur, Elif terbangun dengan pendar sinar matahari seolah olah mengusap mata nya dengan sinarnya yang silau. gadis itu ngebukak kelopak matanya lalu bangkit untuk duduk, dia mengecek pesan di hanphone nya dan tersenyum bahagia. "Jnas" ucapnya dalam hati

Tak lama kemudian handphonenya berdering segera Elif mengangkatnya.

" ya Halo" ucap Elif sedikit serak

" selamat pagi Elif " kata Jnas di seberang telepon.

hati Elif berdesir mendengar suara cowok di seberang telepon itu, suara yang selalu membuat dia berdebar setiap hari dan yang membuat dia mempunyai keinginan untuk segera melangkah pergi ke negara ini, negara Irak tempat kelahiran pria yang bernama Jnas Maula pemuda Irak yang berusia dua puluh tiga tahun dan bekerja sebagai tentara Irak .

"selamat pagi juga Jnas" ucapnya lembut

"Elif jam berapa aku harus menjemput mu? " Tanya pria itu.

" eh.. jemput ?" dengan kikuk Elif berkata. " aku akan berangkat sendiri ke Mosul dengan Ruqia dan sepupunya, kamu tidak usah menjemput ku, kan sudah aku katakan tadi malam " ucap Elif.

" Iya aku masih ingat kamu sudah mengatanya tadi malam, maksud ku jam berapa aku akan menjemput mu bukankah kita akan bertemu, aku sudah tidak sabar lagi Elif ingin bertemu dengan mu sahabat terbaik ku dan yang paling cantik ini" goda Jnas

muka Elif bersemu merah " iiiiiihhhh mulai lagi deh... aku langsung ke rumah paman Ruqia kita bertemu nanti di sana, lagian ini pertama kalinya aku akan bertemu dengan mu jadi jangan terburu-buru oke"

Jnas tertawa mendengar suara gugup Elif sahabatnya." ini sungguh tidak adil buat ku Elif, aku pertama yang menjadi sahabat mu tapi malah aku sendiri yang terakhir melihat mu secara langsung dengan kedua mata ku "

" iya iya Afwan Jnas, maaf... kita sebentar lagi juga akan bertemu di Mosul setelah tujuh jam dari sekarang, dan aaah ya sekarang juga aku akan bersiap-siap dulu oke" kata Elif saat melihat jam di pergelangan tangannya.

"baiklah hati-hati di jalan Elif aku menunggu mu jika ada sesuatu hubungi saja aku" kata Jnas sebelum menutup telponnya.

Elif menghembuskan nafasnya, tak terasa dia sudah satu minggu di Baghdad rumah sahabatnya Ruqia, dia bangun dari tempat tidur dan menyambar handuk untuk membersihkan tubuhnya.

di lain tempat (kota Mosul )

Jnas pemuda gagah dan tampan itu sedang membersihkan mobilnya sebelum kedatangan Elif gadis Indonesia yang sampai sekarang telah menjadi sahabatnya semenjak dua tahun yang lalu dan juga masih belum bertemu langsung dengan gadis itu, Elif mungkin teman lewat dunia maya tapi bagi Jnas, Elif sangat nyata dan berarti baginya, gadis itu selalu membuat dirinya tertawa dan selalu membuat dirinya melupakan semua masa lalunya, gadis itu telah membuat hari hari Jnas yang suram berwarna kembali dengan sifatnya yang ceria.

beberapa jam lagi dia akan bertemu langsung dengan gadis Indonesia itu, Jnas pria yang sangat pendiam bahkan tertutup kepada setiap wanita semenjak mantan tunangannya mengkhianati dirinya, akan tetapi semenjak ia berkenalan dengan Elif di Facebook dia sedikit melupakan akan masalahnya dan terhibur dengan cerita-cerita konyol dan dengan canda tawa dari gadis itu.

"Jnas... Jnas !" teriak seorang wanita cantik paruh baya meski usianya yang sudah berkepala empat itu.

" eh iyaa mamah " ucap Jnas tersadar dari lamunannya lalu melihat ibunya yang sudah berada di sampingnya.

" mamah panggil panggil dari tadi kamu melamun saja, bisakah kamu mengantar mamah ke pasar sebentar ?" wanita setengah baya itu menghampiri putranya.

" iya mamah 10 menit lagi" ucap Jnas singkat

" baik lah mamah ganti baju dulu" kata ibu Jnas sambil berlalu kembali ke dalam rumahnya.

sepuluh menit kemudian Jnas mengantar ibunya ke pasar untuk berbelanja keperluan dapur mereka, Jnas menghela nafasnya dia terlihat gelisah dan sesekali melirik jam yang ada di tangannya.

"Jnas ada apa dengan mu, mamah perhatikan kamu di setiap detik lihat jam terus?" kata ibu Jnas heran

" oh ya ... mamah masih ingat tidak dengan Elif gadis Indonesia yang dulu aku kenalkan ke mamah dan pernah bicara dengan mamah dulu di telpon?"

" iya ingat kenapa?" tanya mamah penasaran.

" dia berada di Irak sekarang mamah" ucap Jnas sambil tersenyum bahagia.

dengan sedikit terkejut ibu Jnas melihat ke arah putranya. " Benarkah !? di mana dia sekarang ?"

"saat ini dia masih di Baghdad rumah temannya Ruqia, mungkin tujuh jam lagi dia sudah sampai di sini"

"benarkah? ajak dia ke rumah kita Jnas, sepertinya dia gadis yang baik dan pintar kalau tidak salah namanya Elif kan?."

"tentu " Jnas segera menyahut omongan ibunya " dia memang gadis yang baik dan juga cantik , Hehehe " kata Jnas sambil cengar cengir.

"baiklah ajak dia ke rumah kita Jnas, aku ingin bertemu dengannya langsung "

" pasti mamah " kata Jnas semangat

" dia tamu bagi kita jadi bersikaplah baik dengan nya"

Jnas hanya melirik ibunya dan tersenyum geli " tentu dia akan bersikap baik pada Elif meski tidak di suruh ibunya, pasti sekarang Elif sudah bersiap-siap atau bahkan sudah berangkat." gumam Jnas dalam hati sambil tersenyum mengingat senyum ceria gadis itu.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C4
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login