Nania terhuyung huyung menahan sakit pada tubuhnya. mungkin lebih banyak malu dari pada nyerinya. Apalagi kosan nya di lantai 3. Rasanya dia mau request ada lift di kosannya. pertama karena setiap hari capek naik turun. kedua apalagi kalo air minum habis dan mengharuskan beli galon. kalian taukan bawa galon gede dari bawah ke lantai atas itu sakit banget. hal ini karena kosan kita gak ngebolehin wowok wowok masuk. kalo gini terus kan lama-lama lengan kita kayak roti sobek. Ketiga kalo lagi sakit gini susah banget rasanya jauh banget mau nyampe ke kamar. Ya tuhan. Oh ya ini tambahan kalo lagi angkat galon kita selalu ultimatum temen temen untuk gak ngajak cerita atau ngajak ketawa. kalo ketawa lagi bawa galon itu ketawanya nyiksa banget coy sumpah. Nahan berat nahan gak ketawa. you know lah kalo ketawa itu menghabiskan energi juga. Koocak.
Akhirnya kaki Nania sampai juga pada lantai 3. Di kosan Astri 21 ini setiap lantai terdiri dari 7 kamar. setiap dua kamar terdapat 1 kamar mandi. Dan ada 3 kamar dengan satu kamar mandi. Di lantai ku ada satu kamar yang ukurannya lebih besar dari pada kamar lainnya. Kamar mbak Tya. Tapi ini bukanlah base camp kita. Mereka menjadikan kamar ku untuk menjadi base camp selain lorong antar kamar. Untuk itulah biasanya kamar ku ini tidak dikunci. Karena kurcaci kurcaci ini belajar makan dan tidur siang serta hidup di kamar Nania. Alasannya cuma satu mereka males buat beresin kamar. Jadi mereka habis masak langsung pindah ke kamar Nania. Mau belajar langsung k kamar Nania. Bukan berarti kamar Nania paling rapi mungkin lebih tepatnya lebih rapi dari pada 3 kurcaci tengil ini.
Kamar mbak Tya memang paling besar namun agak lebih pengap karena berdepanan dengan dapur umum. di sudut dapur kami tepatnya dibawah wastafel terdapat masing masing kolom nama setiap kamar . tujuannya adalah untuk menaruh piring piring kotor habis makan. Gadis gadis pemales ini habis makan langsung cuci itu kayak mimpi. Piring gelas sendok juga kami gabung jadi satu. Kalo piring di rak habis liat aja yang tumpukan barisannya paling banyak . Pasti di panggil satu khalayak ramai di suruh menunaikan hajat khalayak umum.
Kami membuat peraturan sendiri dalam lantai 3 kosan Astri 21 yaitu
1.siapa yang taruh bekas makan di atas wastafel akan kena denda beli es krim ember (baik orang yang tinggal di kamar maupun teman yang mengunjungi nya)
2.siapa yang gak piket dengan jadwal piket terlampir maka dia akan membelikan martabak coklat keju
3. siapa yang taruh sepatu bukan pada rak sepatu nya maka akan membeli martabak India. Indah bukan? tapi agak horor karena mahal banget. ok cukup tentang kosan aku yang indah.
aku benar lelah. mungkin mereka tau kalo aku lelah dan kesakitan sesampainya di kamar. Makanya mereka berhenti mengerjakan tugas dan melihat ke lipatan wajah jelekku. Mbak Tya dan mbak Rian, Mahasiswa Teknik sipil dan MIPA fisika ini sibuk membuat laporan menggunakan mesin ketik terhenti
"kamu kenapa nan?"
"mbak aku *#"@&#'+#;*&$@(;#"
ya intinya aku ngomel dan menceritakan semuanya mereka cuman ketawa. Namun
Mbak Tya cukup perhatian. dia mengambilkan minyak telon biar punggung aku agak enakan. Bagian kaki di kasih Cream hot agar gak terkilir.
habis ngomel aku capek aku meninggalkan mereka yang masih sibuk mengerjakan tugas dan aku tidur. Nikmatnya siang itu hujan . Aku tidur sangat pulas sampai sore. Sampai akhirnya Aku dengar
"Naniaaa Naniaaa" suara laki laki itu masuk dalam mimpi ku
aku bergumam dalam hati tolong jangan masuk dalam mimpi juga lagi kesel ni
mbak Tya membangunkan aku " Nan bangun, ada Muntari tu kesini"
sontak saking kagetnya aku langsung duduk
aduh jadi pusing kan
"ah? iya mbak aku turun dulu"
"cuci muka dulu sana"
"iya mbak"
aku turun ketika di tangga aku sadar kok aku langsung turun wae gak nanya dulu ke si Mumun ini ada apa. alah udah kepalang kering kan.
Sesampainya di motor makhluk ini
"kenapa Mun? maaf aku tidur ( ngapain juga aku minta maaf ya)
" nih !" sambil menyodorkan plastik hitam.
" maaf ya kamu tadi jatoh aku lupa tadi pakek gembok"
"iya gak papa kok"
"duluan ya nan"
iya dia kemudian lalu saja . Aku yang masih agak bingung langsung membuka apa isinya. Aku terkejut isinya eskrim dan coklat serta sebuah note "eskrim dan coklat untuk mengobati Malumu tadi dan mengobati sakitnya cukup istirahat dan sedikit dipijat #Muntari" aku langsung deg deg an sendiri ya Tuhan. Aku jujur girang banget. Gak nyangka aku dia perhatian. Aku kira dia cuek. Mungkin ini reflek yang aneh. Aku loncat loncat sambil senyum. ternyata dia tau aku malu. tapi juga sakit tau. Tapi entah kenapa suasana hati yang tadinya kacau sedikit tenang setelah makan eskrim.
Aku membagikan coklat pada manusia manusia yang haus jajanan.
"coba jawab kamu keliatan seneng karena eskrim dan coklat ini apa karena Anak punk itu perhatian ke kamu"
aku juga tidak tau mungkin keduanya.