Baixar aplicativo
100% First or The Third / Chapter 6: About Our Land

Capítulo 6: About Our Land

"Sasuke?!" Sakura tidak tahan untuk tidak berseru ketika matanya bertemu dengan onyx gelap itu.

Tuhan, bagaimana bisa Sasuke juga ada di sini? Apa dia juga mengalami reinkarnasi setelah kematiannya di kehidupan sebelumnya? Tapi..., mengapa aku harus bertemu lagi dengannya?

Sakura merasa semakin syok.

Di lain pihak, Sasuke yang melihat Sakura tampak biasa saja, dia bahkan tidak mengubah ekspresi datarnya yang dingin.

Gadis berkuncir dua yang tadi menyapa Sakura maju selangkah sehingga dia berdiri di sisi Sakura, kemudian berkata sambil menunduk, "Nona mengenal Pangeran Pertama?"

"Pangeran Pertama?" Sahut Sakura sambil menelengkan kepala.

"Yup, Pangeran Pertama. Dia adalah Omega Terbaik Kekaisaran Lacey," kata gadis itu. "Pangeran Pertama datang ke sini untuk menyambut kepulangan Nona dari rumah sakit. Silakan Nona menemui keluarga Pangeran Pertama di ruang tamu."

Sakura hanya bisa mengangguk saat gadis berkuncir dua itu menuntunnya ke sebuah ruangan super besar dengan langit tibggi-tinggi, sulit memikirkan apa pun karena rasa syoknya bertambah setiap waktu. Dan sekarang ditambah lagi dengan munculnya Sasuke yang katanya merupakan Pangeran Pertama. Apakah tempat ini adalah negara monarki? Lalu, untuk apa seorang pangeran repot-repot untuk datang ke sini?

Ada satu meja kaca panjang yang dikelilingi oleh kursi-kursi berkaki tinggi, menyangga beberapa orang yang sedang duduk sambil meminum teh dalam cangkir dan bercakap-cakap dengan kaku yang sepertinya hanya merupakan basa-basi.

Ada lima orang laki-laki dan satu orang perempuan: satu berambut hitam sekelam Sasuke, satu berambut pirang dengan mata biru mencolok, satu memiliki rambut berwarna merah muda seperti Sakura, satunya lagi berambut cokelat panjang yang terurai. Sisanya adalah seorang gadis manis berambut indigo...

Tunggu! E-eto, bukankah dia Hinata?! Tuhan, aku pusing...

"Sakura, syukurlah kau sudah sembuh," kata pria berambut cokelat terurai itu. "Maafkan Ayah karena tidak bisa menjemputmu. Raja dan Ratu datang berkunjung."

Oh, jadi pria berambut cokelat itu adalah Ayah?

Sakura tersenyum untuk menanggapinya kemudian mengalihkan pandangan ke dua orang laki-laki yang mirip Sasuke. Tadi gadis berkuncir yang masih di belakangnya itu bilang kalau Pangeran Pertama dan keluarganya datang berkunjung. Jika Sasuke adalah si Pangeran Pertama, maka dua laki-laki yang mirip dengannya ini sudah pasti salah satunya adalah Sang Raja, alias orang tuanya.

Sakura membungkuk dengan hormat ke arah dua pria itu sambil tersenyum dengan anggun. "Selamat datang."

"Terima kasih, Sakura," sahut pria itu pendek sambil balas tersenyum.

"Omong-omong, di mana Ibu?" Sakura mengalihkan perhatian ke arah Ayahnya yang sedang menyesap teh dari cangkir.

Mendengar pertanyaan Sakura, Ayahnya terkejut sampai nyaris menyemburkan tehnya ke meja dan yang lainnya menatap Sakura dengan terbelalak seolah gadis itu baru saja berbicara menggunakan bahasa asing.

Sakura mengerjap karena bingung. Apa? Apa aku salah bicara atau sesuatu?

Tapi Ayah Sakura cepat pulih dari keterkejutannya. Dia berbalik menatap Hinata yang sedang duduk dengan bermartabat di sampingnya dan berkata, "Sakura sepertinya masih pusing setelah kecelakaan itu. Antar dia ke kamarnya untuk istirahat."

Yah, sepertinya istirahat adalah ide yang bagus.

Hinata mengangguk dan berdiri, membungkuk sedikit ke arah dua pria di depannya dan menggamit lengan Sakura yang masih terdiam.

"Ayo Kak, kita ke atas."

"Iya."

Setelah mencapai lift untuk ke atas, Sakura tidak tahan untuk tidak bertanya, "Hinata..."

"Hmm??" Hinata menoleh ke arahnya sambil memencet tombol elevator untuk mengaturnya agar bergerak ke atas.

Ohh, ternyata bukan hanya wajahnya saja yang sama, tapi  namanya juga...

"Mengapa Ayah menganggapku masih sakit ketika aku bertanya tentang keberadaan Ibu?"

"Kakak lucu sekali," sahut Hinata sambil terkikik geli. Kakak? Dia memanggilku Kakak? Apa di kehidupan ini aku menjadi kakaknya? "Tentu saja Ayah merasa kaget. Kita kan tidak punya Ibu."

"Hah?" Seru Sakura. "Lalu siapa yang melahirkan kita?"

Hinata tersenyum dan berkata, "Ayah benar. Kakak masih pusing. Jangan pikirkan apa pun."

Sakura melipat bibirnya karena kesal. Bagaimana caranya dia bisa menemukan informasi tentang tempat ini? Bahkan bertanya saja, dia dianggap masih sakit.

Apa aku harusnya tidak berbicara apa pun sampai beberapa waktu ke depan hingga aku tahu apa yang sebenarnya terjadi? Tapi bagaimana caranya aku mengetahui apa pun?

Aha!

"Aku tidak mau istirahat!" Kata Sakura setelah lift berhenti di lantai tiga dan pintunya terbuka. Hinata menuntun Sakura keluar dari lift dan berjalan di koridor yang sepi. "Aku ingin pergi ke perpustakaan..."

"Baiklah. Aku akan mengantarmu."

Sakura terkejut karena dia tidak mengalami penolakan apa pun dari adiknya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Hinata membuka salah satu pintu yang menempel di tembok dan berkata, "Masuklah Kak. Aku akan meninggalkan mu sendirian. Jangan ragu memanggil pelayan jika kau membutuhkan sesuatu."

Sakura mengangguk dan menutup pintu di belakangnya dengan punggung ketika Hinata berbalik untuk pergi dan berjalan dengan santun di koridor.

"Mengapa aku tadi merasa bahwa Hinata terlihat sedikit murung ya?" Lirih Sakura, tapi gadis itu menggeleng beberapa detik kemudian dan mulai berjalan ke salah satu konputer.

"Yosh, hal pertama yang harus aku lakukan adalah mencari informasi. Jangan pikirkan hal yang lain lebih dulu."

Sakura mulai mengetikkan kata kunci di kotak pencarian.

Dunia.

Beberapa halaman langsung muncul sekaligus. Sakura dengan bersemangat melihat-lihat setiap judul buku, dan salah satu dari mereka menarik perhatiannya.

About Our Land: Pengetahuan Tentang Manusia dan Dunia, oleh Profesor Xio Yungi.

Sakura mengklik satu kali pada judul halaman itu dan suara mekanik yang datar yang muncul dari komputer menggantikan halaman teks.

"Buku yang Anda cari sudah tersedia secara online dalam situs web. Karena buku ini berbentuk enkripsi, konfirmasikan username situs perpustakaan Anda dan kami akan mengirimkan buku tersebut jika Anda ingin kami menguraikannya. Jika tidak, klik tanda silang dan masukkan username, dan kami akan mengirimkan manuskrip asli dalam bentuk format."

"A-apa?" Sahut Sakura dengan bingung.

Suara wanita mekanik itu muncul lagi. "Silakan berbicara dengan lebih jelas, kami tidak bisa mendengarnya."

Astaga, dunia ini...apa-apaan? Ini sudah jelas adalah masa depan! Tuhan, aku benar-benar merasa bodoh tinggal di sini!

"Aku tidak ingat username-ku, " Aku bahkan tidak tahu apakah aku punya situs perpustakaan atau tidak, "Bisakah kau menunjukkan buku ini dalam bentuk buku... ah maksudku bukan dengan format buku digital?"

"Tentu. Silakan klik tanda panah pada monitor untuk menginformasikan permintaan Anda."

Tidak mau membuang waktu, Sakura dengan cepat mengklik tanda panah yang tiba tiba muncul.

Satu halaman muncul dengan cepat di layar monitor, kemudian terdengar suara wanita mekanik itu lagi. " Buku yang Anda cari berada di rak nomor dua, rong 7 pada bagian 'Buku Ilmiah'. Kodenya: 11678. Jika Anda tidak menemukannya, Anda bisa kembali."

Hening, tidak ada informasi apa pun lagi.

Sakura merasa ini adalah saatnya untuk bergerak. Rak nomor 2, rong 7, bagian Buku Ilmiah, kode buku 11678.

Tidak susah menemukannya karena buku itu terlihat lebih mencolok dari rak, mungkin karena ukurannya sangat besar dan tebal. Sakura dengan kesusahan membawanya ke meja dan menghempaskan buku itu dengan tidak sopan di permukaannya, duduk di salah satu kursi dan mulai membuka halaman pertama.

Kalimat pertama dalam Pembukaan buku itu sukses membuat Sakura merasa sakit kepala.

Setelah supernova yang dialami Jupiter, pecahan bulannya yang jatuh ke satelit alami bumi, bulan, membuat fase revolusi bulan mengalami penurunan yang signifikan, berdampak secara aktif terhadap pasang-surut air laut yang statis pada wajah bumi pada zaman purba. Setelah purnama terakhir, pasang di laut meningkat drastis melebihi 178% sehingga air laut meluap dan menutupi nyaris seluruh tempat kecuali daratan yang disebut Benua Asia. Bersamaan dengan itu, permukaan Benua es di kutub utara dan selatan mencair, sehingga membuat debit air laut meningkat semakin tinggi. Para manusia purba yang tersisa menganggap jika mereka terus menerus berada di bumi, mereka bisa mati. Setelah satu triliun lebih percobaan, mereka merasa harus pindah ke pluto yang sempit untuk terus hidup.

Karena kekurangan oksigen, banyak manusia purba yang meninggal. Itu membuat mereka untuk memutuskan mencari planet yang lebih aman daripada pluto, tapi sayangnya jauh dari matahari yang merupakan sumber kehidupan.

Setelah melewati masa bertahun-tahun, mereka akhirnya menemukan sebuah galaksi dengan planet yang mirip bumi, menyediakan air dan oksigen tanpa batas. Mereka mengangkut para manusia purba yang tersisa ke planet itu, menghasilkan keturunan baru, dan terus mencari tempat baru untuk hidup.

Keturunan manusia-manusia purba itu adalah nenek moyang bangsa kita yang memerintah saat ini di Cepheus, Ras Watson.

Sakura menutup buku itu karena kepalanya berdenyut tidak tertahankan. 

"Astaga, berarti itu sudah berjuta-juta tahun lalu. Tuhan, betapa jauhnya aku bereinkarnasi! Lalu, sekarang aku tinggal di planet apa??"

Karena masih penasaran, Sakura mengabaikan sakit kepala nya dan kembali membuka buku itu secara acak.

Setelah mengalami masa yang panjang, keturunan manusia purba mulai berevolusi dan memecah jenis kelamin menjadi tiga sub kelamin, yakni Alpha, Omega, dan Beta.

"Alpha dan Omega... Bukankah ini adalah frasa yang dilontarkan Nyonya Senju? Karena Dokter Sai bilang kalau aku adalah alpha, omega sudah pasti adalah evolusi laki-laki kan?"

Sakura kembali membaca.

Penjelasan lengkap tentang ketiga subkelamin tersebut dijabarkan dalam buku 'Pengetahuan Tentang Tiga: Alpha, Beta, dan Omega'.

"Buku apa lagi itu?" Tapi Sakura kembali melanjutkan bacaannya yang terpotong dan kembali membaca secara acak, kali ini ia menuju halaman-halaman terakhir.

Karena terjadi kekacauan dengan Pihak Strandian, Kekaisaran Lacey merasa harus membentuk angkatan perang dan membentuk peraturan dimana semua urusan harus berpusat pada pihak militer demi menjaga keamanan.

Selain itu, untuk menjaga populasi keluarga kerajaan tetap murni untuk mendapat gen terbaik, Pangeran Alpha harus menikah dengan Omega murni, dan Pangeran Omega, harus mendapat Alpha-nya sendiri yang mampu membuatnya hamil dan melahirkan bayi berkelamin murni.

Sakura menutup buku itu dengan gemetaran.

"Apa maksudnya ini: Pangeran Omega dan Pangeran Alpha? Apa omega dan alpha sama-sama laki-laki? Lalu, mengapa aku adalah Alpha? Bukankah aku perempuan? Lalu, apa aku tidak boleh bersama alpha?"

Sakura samar-samar teringat perkataan Nyonya Senju di rumah sakit, "...Calon Putri Permaisuri Omega Terbaik kita sampai terkontaminasi?"

Putri Permaisuri, bukankah itu maksudnya ia akan menjadi istri Omega yang merupakan anak impreial King?

Mata Sakura membulat dengan sempurna! Jika ia adalah alpha, maka ia harus menikah dengan omega. Dan jika ia akan menikah dengan putra imperial, maka ia akan menikah dengan Pangeran Pertama yang kata gadis berkuncir di pintu tadi adalah seorang omega. Sementara, Pangeran Pertama itu adalah....

Sakura menelan air liurnya saat menyadari itu.

"SASUKE?!!"


Load failed, please RETRY

Novo capítulo em breve Escreva uma avaliação

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C6
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login