Capítulo 209: Penyesalan seorang ayah.

"Gimana kabar Faras?? Apa dia sudah baikan?."

Lelaki paruh baya itu duduk bersisian diatas kursi kayu di depan teras rumah. Dia datang tanpa ijin sedang yang di datangi hanya diam tidak membalas ucapannya, wajah lansianya sudah banyak terlihat. Kerutan pada paras tuanya sudah kelihatan, apalagi beberapa rambut putih itu memperbanyak diri.

Untuk memperlihatkan, eksistensi jika umur sang tuan sudah tidak muda lagi.

"Sudah?."Tanyanya lagi memastikan ketika belum ada jawaban.

"Apa yang dokter katakan?."Kembali dia bertanya tanpa jeda.

"Dia sudah lebih baik dari sebelumnya."

"Sudah berapa lama, apa aku boleh melihatnya?.. " Berhenti bicara untuk mengingat masa lalu"Aku cukup mengingat terakhir kali ketika aku menyalahkan Faras, dia menangis karenaku sebelum aku membuat istriku hampir mati."Ceritanya kepada sang ayah yang hanya memandang ke depan tanpa menoleh.

Tyaga mendengarkan Dhanan berbicara, anaknya itu pasti sangat menyesalinya sampai saat ini begitupun dirinya.