"Ella kau boleh marah kepadaku! Tapi kau tidak boleh membenciku!"
Ruang kerja milik William tiba-tiba menjadi terlalu hening dan sunyi, wajah yang seperti candu bagi Ella terus saja mendekat kearahnya. Kedua pasang mata itu saling memandang dengan tatapan lekat, tanpa mengedipkan matanya.
"Ella? Apa kau tidak tahu, betapa aku sangat meridukanmu dan aku..." William terus saja mencoba menghimpit tubuh Ella, dalam kurungan yang membuat William terus saja memikirkan wajah wanita yang seharusnya sudah ia lupakan selama bertahun-tahun.
Sebelum William bertindak lebih jauh lagi, Ella sudah memberikan tamparan keras. Bahkan suara tamparannya memecahkan kesunyian, yang sedari tadi menemani mereka. Napas Ella yang seperti sedang memburu, mendengus kesal dan memberikan tatapan kebencian pada pria dihadapannya.