Pagi, London.
Pagi yang cerah bagi pasangan suami istri tersebut untuk memutuskan mengunjungi Marioline Mortenson. Hari itu mereka sudah membuat janji dengan petugas yang berjaga, tidak lupa mereka membawa beberapa makanan ringan, selimut dan pakaian baru, serta buku bacaan untuk Marioline.
Sebenarnya Abigail seringkali mengunjungi ibunya, memenuhi beberapa kebutuhan Marioline. Karena Bagaimanapun Abigail masih menunjukkan baktinya sebagai seorang anak.
"Kau yakin ingin menemaniku, John?" Tanya Abigail ketika John sudah duduk disampingnya. "Ingat bagaimana terakhir kali ibu berteriak kepadamu? Apa kau tidak apa-apa, jika saja... Ibu melakukannya lagi?" Tanya Abigail dengan cemas.
John meraih tangan istrinya dan menggenggam erat, dari pandangannya ia berusaha untuk memperlihatkan rasa ingin melindungi. "Aku baik-baik saja, kau tidak perlu mengkhawatirkanku." Ucapnya seraya merapikan rambut Abigail yang tampak mencuat.
Sebelumnya Author ucapkan banyak terima kasih untuk kalian semua yang masih setia membaca hingga bab ini.. love you..
maaf kalau ada typo ya.. hehe..
Jangan Lupa dukung Author selalu
dengan cara
1. power stone
2. rate bab ini
3. gift.
4. review
5 rekomendasi ke teman, saudara, tetangga, paman bibi.. untuk baca Ella.. hehehehe..
terimakasih^_^.
next.. lanjut...