Seorang wanita berambut merah yang sudah tidak lagi muda, tengah duduk diruang makan. Anak laki-laki yang ada dihadapannya lebih banyak diam ketimbang berbicara dengannya. Arthur hanya terus memainkan makanannya, memutar-mutar makanannya hingga tampak kacau pada piring makan miliknya, sudah cukup untuk menghilangkan nafsu makannya yang memang sedari tadi ia tidak bergairah.
Lindsay menarik napasnya, bibirnya terkatup rapat untuk sesaat. Rasanya ia sudah cukup bersabar dengan semua tingkah laku putranya. "Aku harus pergi hari ini, pekerjaanku sudah sangat banyak menumpuk dan tertunda." Ucapnya dan meletakkan garpu pada sisi piringnya.
"Mm... ya bu." Gumam Arthur, dan masih belum mau memandang kearah wajah ibunya.
"Arthur, kumohon kepadamu. Jangan bersikap seperti ini, kau semakin membuatku frustasi! Untung saja Ella tidak memperpanjang masalah ini." Lindsay melipat rapat kedua tangannya yang berada tepat didepan dadanya yang membusung.
Jangan Lupa dukung Author selalu
dengan cara
1. power stone
2. rate bab ini
3. gift.
4. review
5 rekomendasi ke teman, saudara, tetangga, paman bibi.. untuk baca Ella.. hehehehe..
terimakasih^_^.
next.. lanjut...