"Anda baik-baik saja?"
Melisa menatap kearah Ella, yang sedari tadi hanya menatap kearah luar jendela mobil. "Sepertinya setelah bertemu dengan pria tadi. Anda lebih banyak berdiam diri." Lanjut Melisa.
Ella menarik napasnya dengan panjang, setelahnya baru dia melirik kearah Melisa. "Aku baik-baik saja, hanya saja..."
"Itu menandakan kau tidak dalam keadaan baik, Ella." Akhirnya Melisa berbicara tanpa kalimat formal. "Apa yang kau pikirkan sekarang ini? Apa yang dikatakan oleh pria bernama Edward itu?"
"Tidak terlalu banyak... Kecuali rasa cintanya yang terlalu berlebihan." Ella sedikit terkekeh, melihat reaksi Melani yang masih saja kesal.
"Dan kau masih mencintainya?" Melisa menyeringai, dan masih menunggu jawabab dari Ella.
"Mmm... Aku mencintainya... Tapi.. Bukan sebagai seorang kekasih saat ini. Aku dan Edward tumbuh bersama, saat aku masih bekerja pada keluarganya. Aku lebih menganggap dia sebagai seorang teman mungkin." Ucap Ella.
Terimakasih untuk yang sudah membaca sampai bab ini.
Jangan lupa untuk dukung saya. caranya.
1. Vote dengan Power Stone.
2. Berikan Review dan komentar anda.
3. Berikan Rate bintang lima untuk bab yang sudah dibaca
4. Share Cerita ini pada teman dan keluarga ya.
5. Ada fitur Gift, jika kalian ingin berbagi dengan saya :)
Have some idea about my story? Comment it and let me know.