Pagi itu Luna sudah bangun lebih awal, tidak seperti biasanya ia sudah tampak rapi dengan mengenakan hodie hitam. Ia menatap sebuah cermin dikamar barunya, melihat rambutnya barunya yang sudah tumbuh.
Rambut itu berwarna cokelat terang, memang indah seperti apa yang dikatakan Calvin. Tapi dia tidak menyukainya, membuatnya teringat akan masalalunya yang kelam.
Luna melirik ke arah tiang pengait, menatap koleksi topinya yang banyak. Sebuah topi pet berwarna merah menjadi pilihannya hari itu, untuk menutupi rambut cokelatnya.
Luna menatap dirinya dengan puas dalam cermin. Sudah lama sekali ia berpenampilan seperti ini, sebuah anting bulat kecil tersemat di ujung alisnya, tindikan di hidung, dan riasannya yang lebih berkesan dan bergaya heavy metal.
Pandangannya teralihkan pada sebuah foto yang ia sematkan di sudut cerminnya.