Baixar aplicativo
92.85% Bunga Cinta di Sebuah Desa ( TAMAT) / Chapter 65: Aku rela ngasih semua buat kamu.

Capítulo 65: Aku rela ngasih semua buat kamu.

meskipun berada jauh di sana, Said setiap hari menghubungi Tuti, melalui Vidio call, jarak waktu di tokyo lebih cepat dua jam dari pulau jawa ini, jarak waktu yang tak terlalu jauh itu sangat mendukung said dalam melakukan panggilan, bayangkan jika jaraknya 12 jam.. kan repot, pas Said bangun.. Tuti tidur, pas Tuti bangun.. malah Said yang tidur. Ternyata tuhan masih menyayangi mereka.

....

Sudah dua bulan lamanya mereka terpisah, semakin hari, Said semakin dekat dengan Reka, Said banyak belajar bahasa Jepang dari gadis itu, Reka juga sering membawa Said berkeliling untuk lebih mengenal daerah itu. Diam-diam gadis ini mempunyai perasaan khusus pada Said, meskipun dia tau Said sudah memiliki kekasih, dia berharap Said bisa berpaling padanya, karna dia selalu ada di sampingnya . Dia berfikir, 'Yang setia akan kalah dengan yang selalu ada'.

Said tinggal di sebuah apartemen sederhana yang hanya mempunyai dua tingkatan, setiap tingkatan terdiri dari enam ruang apartemen, Apartemen itu tidak mempunyai kamar tidur..jadi... begitu masuk.. akan langsung tampak tempat tidur, di samping pintu masuk, terdapat kamar mandi dan dapur, Apartemen ini benar-benar sangat sederhana, tapi sangat terawat dan bersih. Said nyaman tinggal di sana, apalagi tetangga-tetangganya sangat baik

Hal yang paling menghawatirkan, tak masalah jika sepasang manusia yang bukan suami istri tinggal bersama, nggak bakal di tangkap satpol PP..

Reka ingin lebih mendekatkan diri dengan Said, dia sering datang ke tempat Said dengan banyak alasan, mulai dari belajar bereng, ngajarin Said bahasa jepang... sampai ingin mempelajari budaya Indonesia, Said yang selalu berfikiran positif, tak pernah menduga akan sikap Reka padanya .

Tapi hari ini, Said kaget dengan ulahnya, Reka datang dengan pakaian seksi, kalau kata kita orang Indonesia cuma pake kemben doang. apalagi saat ini sudah menunjukkan pukul sembilan malam waktu setempat.

"Kenapa kau berpakaian seperti itu? "Tanya Said sedikit khawatir.. takut... kalau ada syaitan diantara mereka.

"Apa salahnya? " Tanya Reka, tiba-tiba gadis itu duduk di atas kasur Said sambil menyilangkan kakinya, roknya yang begitu pendek memperlihatkan paha mulusnya dan lebih parah lagi, hampir memperlihatkan celana dalamnya..Tangannya pun di sandarkan kebelakang, sehingga dadanya dapat terlihat dengan jelas.

Said mengambil selimutnya dan menutup paha Reka, gadis itu sedikit malu, karna Said menolaknya.

"Apa kau tak menyukaiku? " Tanya Reka sedih.

"Aku menyukaimu." Jawabnya singkat.

"Lantas.. kenapa kau menolakku? " tanyanya lagi.

"Apa yang kau inginkan? "Tanya Said tetap tenang.

Reka berdiri dan mendekati Said, Said mundur beberapa langkah.. dan akhirnya terdesak ke sudut ruangan. Reka malah semakin mendekatinya.

Said berjalan melewati Reka dan pergi menuju pintu lalu membuka pintu itu

"Aku tak suka kau seperti ini" Katanya lagi.

"Aku rela ngasih semua buat kamu" Kata Reka sambil berusaha menutup pintu itu.

Said menahan pintu itu.

"Aku tak ingin melakukannya " jawab Said masih memegang pintu itu.

"Apa aku tidak menarik? " Katanya lagi.

"Kau sangat menarik, tapi sayang, aku mempunyai batasan untuk itu, seharusnya kau bisa menghargai dirimu sendiri.. bukan bersikap seperti ini, jika seperti ini, maka kau sama saja merendahkan dirimu, meskipun hal ini biasa di negara tertentu. " kata Said panjang lebar.

Reka hanya terdiam mendengar itu,

'Sepertinya aku benar-benar akan menyukainya' Batin gadis itu.

" Baiklah... maafkan aku.. kumohon lupakan hal ini, aku janji tak akan mengulanginya lagi. Tapi... kau masih mau jadi temanku kan? " Tanyanya penuh harap.

"Iya" jawab Said.

"Aku pulang dulu " Kata Reka dan hendak pergi keluar.

"Tunggu dulu " Said berjalan ke dalam, membuka lemari pakaiannya, dan mengambil sebuah kemejanya dan menyerahkan pada Reka. " Tutupi dirimu dengan ini" katanya lagi.

Reka tersenyum, dia mengambil kemeja Said dan memakainya seraya berkata.. " terima kasih banyak ".

Said mengantar gadis itu sampai ke pintu mobilnya.

sepanjang perjalanan.. Reka tersenyum, dia sangat beruntung berkenalan dengan pemuda itu, tapi dia juga sedih, karna hati pujaannya itu milik orang lain.

Tanpa sadar, dia mencium kemeja Said yang sedang di pakai nya.

...

Said memegangi dadanya setelah Reka pulang, untung saja jantungnya tak copot mendapat godaan seperti itu.

Dia teringat akan Tuti dan langsung memanggil nya melalui VC.

"Hai sayang... apa kamu masih mengingatku?" goda Said.

Tuti hanya tersenyum... senyum yang selalu dirindukan Said. matanya menatap lembut kekasihnya ini.

"Bagaimana kabarmu di sana? Kau tampak sedikit kurus.. " Tanya Tuti sedikit khawatir.

" Aku kurus memikirkanmu" Jawab Said tersenyum.

" Kau tak bisa serius ya? " Kata Tuti kesal, karna dia tak percaya kalau Said kurus karna memikirkan dirinya.

Said hanya tersenyum, dia terdiam.. kenapa gadisnya ini tak pernah menyadari betapa dia sangat merindukannya, berada jauh darinya sangat menguras pikirannya, dia benar-benar sangat mabuk dengan kekasihnya ini.

Mereka bercerita banyak hal, Said menceritakan tentang tempat-tempat yang di singgahinya, tapi dia tak berani menceritakan soal Reka, karna takut Tuti akan menjadi khawatir, dan akhirnya akan merusak hubungan mereka, dia tak bisa membayangkan andai saja mereka tak bersama lagi, dia telah mencintai gadis itu dari SMA, dan baru mendapatkannya setelah kuliah ini, bagaimana mungkin dia bisa melepaskan gadis yang susah payah di didapatkannya itu.

.......

Sementara di desa ini, Claudia telah melewati masa cuti melahirkannya, dia sudah kembali bekerja dua bulan ini, Rasyid telah berumur emat bulan, dan dia sudah mulai mencoba untuk merangkak meskipun agak kaku.

Bayu semakin menyukai putranya itu karna sudah bisa di ajak bercanda. Rasyid akan tertawa jika Bayu memperlihatkan mimik wajah yang aneh padanya.

Claudy tersenyum melihat kedua belahan jiwanya itu, meskipun suaminya saat ini lebih suka menggoda putranya daripada menggoda dirinya .

Tiba-tiba Bayu melihat Claudy yang tersenyum di pintu kamar mereka, lalu dia mendekati istrinya itu dan memeluknya..

"Sayang... kenapa tak gabung bersama kami? Apa kau cemburu pada putramu? " Katanya menggoda istrinya itu,

Bayu menoleh ke arah putranya, ternyata Rasyid telah tertidur pulas, mungkin karna lelah setelah bercanda.

"Bayu tersenyum penuh arti,..

"Putraku sangat pengertian.. 😁..sekarang giliran ayah bermain dengan ibumu.. " katanya sambil menggendong Claudia ke tempat tidur mereka, dan memindahkan putranya ke tempat tidur bayi di sebelah tempat tidur mereka.


Capítulo 66: Kesempatan ke dua

Masa jabatan Bayu sebagai Kades hanya tinggal setahun lebih lagi, Bayu berencana tidak akan ikut menjadi calon Kades lagi, dia ingin mengembangkan usaha yang telah mulai dirintisnya dulu.

Awalnya Bayu dulu juga tidak pernah mencalonkan dirinya sebagai Kades, tapi masyarakatlah yang kompak meminta dia untuk mencalonkan diri sebagai kades mereka, karna mereka ingin agar desa mereka menjadi lebih baik, dan memilih penduduk yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi, terlebih lagi mereka telah mengenal Bayu dari kecil, laki-laki itu mempunyai kepribadian yang baik. Oleh karna itu, mereka sepakat memilih Bayu, untuk menjadi Kades mereka.

Ternyata mereka memang tidak salah pilih, Kades ini benar-benar bisa membawa perubahan pada desa mereka.

Tapi seprtinya harapan Bayu agar bisa fokus mengembangkan usahanya tidak berjalan lancar, karna sepertinya masyarakat masih ingin dia memimpin desa ini untuk periode mendatang, jadi... selama satu tahun ditambah enam tahun lagi dia masih akan berkutat memimpin desanya ini, belum lagi orang tua Claudia yang ingin meminta agar Claudy kembali ke Rumah Sakit mereka, karna mereka ingin beristirahat dari tugas yang menyita tenaga mereka , Sementara usia mereka tidak muda lagi.

Jika Bayu dan Claudy bersedia melanjutkan tugas mereka, mereka akan menyerahkan rumah sakit itu ke tangan anak dan menantunya itu, karna mereka yakin, Bayu mampu memimpin Rumah sakit itu meski dia bukan seorang dokter, tapi sepertinya mereka berdua tidak berminat untuk itu, mereka sudah cukup bahagia hidup sederhana di desa ini.

Bayu merintis usahaya dari lima tahun yang lalu begitu dia lulus kuliah pada usia 23 tahun, Dia ingin membuka lapangan kerja dan ber wirausaha, Dia memanfaatkan Sumber Daya Alam yang banyak di desanya, rotan sangat banyak di temui . Rotan merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang banyak terdapat di hutan di pinggir desa mereka.

Dia ingin memanfaatkan rotan yang biasa di ekpor baku atau rotan setengah jadi yang mempunyai harga jual rendah karna kurangnya keterampilan dalam mengolahnya . jadi dia ingin memanfaatkan rotan itu menjadi barang furnitur dan kerajinan tangan yang bernilai jual tinggi. Bayu awalnya meminta penggerajin rotan yang ada di daerah lain untuk memberikan pelatihan pada beberapa orang kariawannya yang waktu itu baru berjumlah 5 orang, tapi tak berapa lama kemudian, dia diminta masyarakat desa menjadi Kades di desa ini, sehingga dia meminta Ayahnya ikut serta memantau usahanya. Tapi jika dia tidak terlalu sibuk, dia akan menyempatkan diri memantau usahanya itu. Dan sekarang.. karna masa jabatannya hampir habis, dia ingin lebih mengembangkan usahanya itu, meskipun saat ini hasil usahanya telah memasuki pasar internasional, tapi masih dalam skala yang kecil.

Tapi keinginannya itu harus di tundanya dulu, sebab masyarakat desa masih butuh bantuannya meskipun dia telah menolaknya. mudah -mudahan enam tahun yang akan datang, akan banyak pengganti dirinya.

Di desa ini telah banyak penduduk yang hidup makmur, Telah banyak penduduk yang membuat usaha sendiri jadi tidak terlalu bergantung pada orang lain. Apalagi KUD mereka juga bisa mencari daerah pemasaran untuk memasarkan hasil pertanian, peternakan maupun industri rumah tangga mereka dengan harga yang tidak mengecewakan.

Claudia selalu mendukung apapun keputusan suaminya, baik ingin melanyjutkan jadi Kades, ataupun serius menekuni usahanya.

........

Hampir setahun kemudian

Di kampus Tuti.

Kampus itu memberikan kesempatan kedua bagi mahasiswa atau mahasiswi yang akan ikut porogram study banding seperti Said kemarin. Tuti tak menyiakan kesempatan itu, dia ingin mengukuti tesnya meski hanya satu tahun, kebetulan sekali, waktu yang pas dengan keberadaan Said di sana.

Tuti sengaja tak memberi tau Said bahwa dia juga berhasil lulus dalam ujian ini, dia akan memberikan kejutan pada kekasihnya itu dan langsung nongol di sana. kira-kira bagai mana reaksinya. ?

Tuti sok pede datang ke jepang sendirian bermodalkan alamat yang diberikan Said, entah bagaimana caranya dia sampai ke Shibuya, celingak celinguk nggak ngerti, mau bertanya, sedikit ragu, soalnya orang-orang di sana kelihatannya sangat cuek. beberapa kali dia bertanya menggunakan bahasa Inggris tak ada respon dari mereka, mereka seperti di kejar waktu dan tak ingin membuang-buang waktu mereka. Dia ingin menelfon Said, tapi ponselnya raib entah kemana, dia benar-benar terdampar di kota itu. Bahkan sekarang dia berada di kota manapun dia tidak tau.

tanpa dia sadari seorang pemuda yang sedang nongkrong dengan beberapa temannya memperhatikannya dari tadi, pemuda itu seperti anak berandalan yang nggak punya tempat tinggal.

Pakaiannya pun berantakan, dengan celana jeans robek dan baju tanpa lengan serta memakai kaca mata hitam.

Pemuda itu pun menghampirinya, Tuti sedikit takut.

" Kamu mau kemana? "Tanya pemuda itu dalam bahasa inggris.

Karna takut ,Tuti menjawab "Nggak kemana-mana, seseorang akan menjemputku. "

Lalu Tuti pergi meninggalkan pemuda tadi. Pemuda itu tau kalau Tuti sedang berbohong. Dia juga merasa khawatir gadis polos seperti itu berada di kota ini, tapi karna penampilannya itu membuat gadis itu takut padanya.

Akhirnya Tuti menemukan dua orang pria yang mau mendengarkannya, pria itu berpakaian rapi, memakai jas dan dasi seperti pegawai kantoran gitu, tapi pria tadi malah mendesak Tuti, hampir saja mereka berbuat kurang ajar pada gadis itu, melihat itu, pria berandalan tadi mendekati mereka dan berdiri di belakang Tuti.

"Apa yang kalian lakukan pada adikku? " katanya dalam bahasa Jepang dan memasang wajah super sangar. kedua pegawai kantoran itu menjadi takut, lalu kabur karna tak ingin mendapatkan masalah.

Setelah kedua orang yang mengganggu Tuti pergi, laki-laki tadi pun meninggalkan Tuti. sehingga Tuti langsung memanggilnya.

"Maafkan aku.. terima kasih banyak atas bantuanmu" Katanya dalam bahasa inggris, dia sedikit malu karna tadi tidak sopan pada cowok itu.

"Tidak apa, aku paham, jika jadi kamu aku juga akan melakukan hal yang sama" kata cowok itu sambil tersenyum, ternyata cowok itu ganteng juga kalau tersenyum.

"Kamu mau kemana? " Tanya Cowok itu lagi.

"Tuti menunjukkan alamat yang akan di tujunya.

"Ya ampun.... kau akan ke sini? kenapa malah turun di stasiun ini? ini masih jauh" kata cowok tadi.

"Baiklah kamu akan ku antar, sekarang hari sudah senja, tak baik untukmu bepergian seorang diri" Kata cowok itu lagi.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C65
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank 200+ Ranking de Potência
Stone 0 Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login

tip Comentário de parágrafo

O comentário de parágrafo agora está disponível na Web! Passe o mouse sobre qualquer parágrafo e clique no ícone para adicionar seu comentário.

Além disso, você sempre pode desativá-lo/ativá-lo em Configurações.

Entendi