Semerbak aroma tubuhnya tercium begitu menghampirinya. Diangkat tangannya setinggi mungkin sehingga tidak dapat direbut Xi Xiaye. Hampir saja dia terjatuh, namun dia berpegangan pada tangannya.
"Kembalikan, ah!"
Xi Xiaye mengernyit, suaranya terdengar marah. Dipegangnya pundak suaminya itu dan berusaha meloncat menggapainya, namun tidak bisa.
Mu Yuchen seorang yang lumayan tinggi, sehingga Xi Xiaye tidak mampu melakukan apapun dengan tingginya yang segitu dan merasakan sakit dari lukanya akibat menggapai-gapai kertas dari Mu Yuchen.
Sang pria semakin menaikkan tangannya, menatapnya menyeringai. Dia tertawa saja melihat istrinya yang hampir emosi itu. "Kau itu ya, mendapat nilai begitu tapi malu saat dilihat orang?"
Xi Xiaye merasa muak. Menyadari bahwa tidak akan diberikan padanya kertas itu, dia akhirnya merajuk, duduk di sofa. "Lihat saja semuanya, kalau begitu…"