Swoosh!
Mobilnya tidak melambat ketika ia melesat seperti panah yang tajam, melampaui Ferrari di samping mereka dengan kecepatan kilat.
"Apa-apaan ini !? Sudah gila! Apakah mereka ingin mati !?"
"Itu jalan terjal di depan. Apakah mereka ingin mati melaju dengan begitu cepat?!"
Ketika rentetan umpatan keluar dari mulut mereka, pada saat mereka mendekati tikungan, Mu Yuchen menginjak rem dan diikuti putaran setir di tangannya dengan sangat kuat. Mobil itu tiba-tiba melakukan drift yang mengerikan pada kecepatan yang sangat tinggi. Mobilnya bahkan sedikit terangkat ke udara seperti melayang langsung melewati tikungan sebelumnya dan melaju ke depan ke jalan lurus dengan tenang.
"Sialan, apakah itu Dewa ?!"
"Sialan, itu keren! Siapa pria itu !? Dia nekat gila!"
"Bangsat! Apa bisa !? Sialan!"
"Sangat keren! Sangat angkuh, gila, gila banget dia!"
Beberapa mobil yang melaju kencang dari belakang semuanya menyaksikan pemandangan yang mengejutkan ini. Mereka hanya bisa tercengang tidakpercaya dan segera mengucapkan umpatan!
Swoosh!
Pekikan rem dadakan yang menusuk seakan membuat udara pecah. Mobil Phaeton hitam adalah yang pertama melewati garis finis. Para pemuda yang sedang menunggu di persimpangan tertutup di depan sambil bersandar di pintu mobil mereka semua tercengang ketika mereka menyaksikan mobil yang melaju kencang.
Mu Yuchen mematikan mesin, lalu dia berbalik untuk melihat Xi Xiaye dan melihat bahwa dia masih sedikit linglung. Raut wajah Mu Yuchen seketika berubah, senyuman hilang dari bibirnya digantikan kerutan, suara Mu Yuchen yang cemas perlahan memasuki telinga Xiaye. "Apakah kau takut?"
Xi Xiaye kemudian tersentak dari linglungnya. Dia mengangkat tangan untuk mengatur ulang rambutnya yang berantakan sedikit sebelum dia menggelengkan kepalanya padanya. Masih merasa sedikit takut, dia berkata, "Aku hanya sedikit terkejut dengan keterampilan menyetirmu yang gila ini. Bahkan, saat kau benar-benar menyukainya, kau bisa jadi ..."
"Sangat gila?" Mu Yuchen menyelesaikan kalimatnya, melihat tubuhnya sedikit bergetar di angin malam. Dia tiba-tiba membuka pintu mobil, melepas jaket hitamnya dan dengan santai melemparkannya ke arahnya, lalu dia berjalan menjauh dari mobil.
Angin sepoi-sepoi yang sejuk membawa aroma yang samar. Dia hanya merasakan sosok hitam melewatinya. Lalu, ada beban di pangkuannya. Ketika dia melihat ke bawah, dia menyadari bahwa jaket hitamnya sudah jatuh ke pangkuannya.
Xi Xiaye terkejut dan tangannya sedikit tegang. Dia masih bisa merasakan sedikit kehangatan dari tubuhnya dengan jaket di pangkuannya. Ragu sejenak, Xi Xiaye dengan cepat memandang Mu Yuchen.
Mu Yuchen sudah mengeluarkan sekotak rokok dari sakunya dan dengan santai mengeluarkan sebatang rokok. Menghisapnya sedikit, kemudian melihat ke arah Xi Xiaye, suaranya yang dalam dan penuh perhatian perlahan melayang di udara malam.
"Pakai itu. Di luar agak dingin."
Nada itu mengandung desakan yang sulit ditolak.
Kemudian, tidak terlalu jauh, salah satu dari beberapa anak muda yang sedang menunggu berjalan dengan kaget menghampiri. Ingin mengatakan sesuatu ketika Mu Yuchen mengangguk pada mereka dan melemparkan kotak rokoknya dan korek api ke mereka. Dengan cepat menangkapnya, mereka semua membagikannya dan masing-masing mengeluarkan sebatang rokok. Mereka menyalakan rokoknya mereka dan tersenyum ramah dan mengangguk pada Mu Yuchen.
Itu dianggap sebagai salam.
Ketika Xi Xiaye melihat Mu Yuchen menoleh ke belakang sambil merokok santai, Xi Xiaye menatap jaket hitam di pangkuannya lagi. Dia menarik napas sedikit dan tidak menahan untuk mengenakannya. Kemudian, mendorong pintu mobil terbuka dan perlahan turun juga.
Angin malam itu memang sangat dingin. Dia baru saja turun dari mobil tapi hembusan angin sangat dingin menyerang. Xi Xiaye langsung menggigil dan dengan lembut menggosokkan kedua tangannya yang sedikit membeku dan kaku. Kemudian, perlahan berjalan di sekitar mobil dan berjalan menuju Mu Yuchen. Berhenti di sampingnya, Xi Xiaye mengikuti pandangan Mu Yuchen kearah mobil-mobil yang melaju dari belakang.
Angin malam yang suram melayang dengan sedikit aroma tembakau. Di samping mereka, lampu jalan kekuningan memancarkan cahaya redup, membuat bayangan di bawah kaki mereka tampak sangat panjang dan samar.
Sangat cepat, pembalap lain mulai berlari melewati titik finish satu demi satu. Lalu mengendarai perlahan-lahan dan memarkir mobil mereka. Mereka keluar dari mobil mereka dan berjalan menuju Mu Yuchen.
"Bagus sekali, sobat! Kamu tidak hanya terlihat tampan, tetapi kamu juga punya keterampilan mengemudi gila yang seperti Dewa. Kami takjub hanya dengan melihatmu tadi. Bagaimana kau melakukannya?"
Salah satu yang bertubuh tinggi dan gagah mengenakan baju olahraga berwarna biru berjalan ke Mu Yuchen. Ekspresinya dipenuhi dengan kekaguman dan berseru, "Benar! Aku bisa melihat semuanya dengan jelas dari belakang. Semua drift kau lakukan dengan indah dan sempurna. Bagaimanapun juga, caramu tadi tidak akan bisa kami lakukan, terutama yang tadi di tikungan sebelumnya. Itu sangat hebat! "
Kerumunan anak muda dengan wajah takjub dan kagum tak memudar. Mereka memandang wajah tampan yang mirip Dewa Mu Yuchen, kekaguman mengisi mata mereka. Lalu, mereka melihat Xi Xiaye yang berdiri di samping Mu Yuchen juga, dan mereka semua tersentak.
"Pria tampan dan wanita cantik! Sungguh pasangan yang sempurna!"
"Tak heran dia berusaha sangat keras! Jika aku memiliki kecantikan seperti itu, aku akan berusaha keras juga!" Pria yang memakai pakaian olahraga biru itu tidak bisa menahan untuk tidak berkomentar dan kerumunan itu tertawa.
"Apakah dia istrimu atau pacarmu? Dia sangat cantik! Ini, ini hadiahmu, piala kemenanganmu!" Pria itu menyerahkan sebuah kotak hadiah dan tersenyum ketika dia berkata.
Istri?
Pacar?
Xi Xiaye sedikit mengernyit. Xi Xiaye baru saja ingin menjelaskannya, tetapi dia melihat Mu Yuchen sudah mengulurkan tangan untuk mengambil kotak hadiahnya. Dari kejauhan tapi dengan sopan, Mu Yuchen berkata, "Terima kasih. Kemampuanmu juga tidak terlalu buruk."
"Mereka biasa saja. Dibandingkan denganmu, kita tidak berada pada level yang sama. Kau bukan pembalap profesional, kan? Dari keahlianmu, aku pikir pembalap profesional normal juga tidak punya kemampuan seperti itu. Bahkan, mengingat model mobilmu ini.. itu benar-benar mengesankan!"
Mu Yuchen menyerahkan kotak hadiah kepada Xi Xiaye sebelum dia menggelengkan kepalanya dengan acuh dan menjawab pria itu dengan suara rendah, "Tidak."
Menerima kotak hadiah, Xi Xiaye melihat bahwa hadiah itu dibungkus dengan sangat baik. Bahkan ada pita yang diikat halus dan indah.
"Nona, buka dan lihatlah isi di dalam hadiah itu? Awalnya, kami berpikir bahwa hadiah malam ini pasti akan menjadi milik Tuan Cheng, tetapi siapa yang akan berpikir bahwa pemenang yang tak terduga seperti suamimu akan muncul? Kau menangkap hadiah yang mahal kami yang disiapkan dengan susah payah begitu saja. Tuan Cheng, kau harus berusaha lebih keras lain kali untuk menyenangkan pacarmu. "
Ketika dia berkata, pria jangkung dan tampan bernama Master Cheng hanya bisa menggelengkan kepalanya dari samping dan mengakui kekalahan, "Keterampilanku tidak sebaik dia. Tidak ada yang bisaku lakukan!"
Ketika kerumunan mendengar gurauannya, mereka langsung tertawa dan bercanda kepada Tuan Cheng.
"Nona, bukalah untuk melihat isinya!"
"Ya, aku juga sangat ingin tahu apa yang sebenarnya ada di dalam. Lihatlah isinya, mereka sudah menyiapkan ini dengan begitu hati-hati!"
"Coba lihat! Apakah ini benda berharga? Kami juga cukup ingin tahu."
Di sampingnya, orang-orang mulai mengganggunya.
Xi Xiaye kaget. Dia tanpa sadar menatap Mu Yuchen, namun tatapannya yang dalam hanya meliahtanya sekilas dan kemudian memandang ke hadiah di tangannya itu. Pikirannya jelas. Dia ingin Xi Xiaye membuka kotak hadiah dan melihat apa yang ada di dalamnya.
Setelah terdiam beberapa saat, Xiaye hanya bisa mengangguk dan kemudian perlahan-lahan menarik pita di kotak. Dengan tegang, dia membuka kotak hadiah sedikit demi sedikit. Apa yang muncul adalah ...