Sebenarnya, kalau dipikir-pikir, Rose seharusnya merasa curiga saat melihat Rune selalu tampil sempurna dan terlihat terbiasa dengan suasana mewah atau glamor.
Pria itu tidak pernah sekali pun terlihat terintimidasi atau bersikap tidak percaya diri.
Waktu itu Rune memang pernah berpura-pura mengagumi kursi penumpang mereka di kelas satu saat terbang ke Medion, tapi Rune juga tahu persis bagaimana setiap tombolnya bekerja.
Ia tidak punya masalah sama sekali seolah ia sudah terbiasa terbang di kabin kelas satu. Ia juga tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana bersikap saat itu.
Astaga, jika Rose mengingat-ingat secara lebih detail, ia bisa melihat secara berbeda semua hal yang telah mereka lalui bersama. Gadis itu mulai berpikir semuanya kini tampak lucu dan mengesankan.