Sementara itu, Ren sudah keluar dari gedung kantornya dengan perasaan campur aduk. Alaric benar-benar tidak punya belas kasihan, pikirnya. Laki-laki itu sungguh seperti yang sudah disampaikan pamannya, Karl selama ini.
Ia hanya peduli dan menyayangi keluarganya. Ia akan melindungi mereka dengan sekuat tenaga dan menghancurkan orang-orang yang sudah menyakiti keluarganya. Tanpa kenal ampun.
Benar, seperti yang ia katakan tadi kepada Franka, keluarga Keller sedang sial karena memiliki anak sombong seperti dirinya yang membawa kehancuran pada keluarganya karena ia telah berani mengganggu anak perempuan Alaric Rhionen.
"Silakan masuk, Tuan." John membukakan pintu untuknya dan menutup pintu setelah Ren masuk ke dalam mobil.
"Kita ke mansion, John," kata Ren sambil memejamkan matanya.