Memi tampak bersimpati mendengar kata-kata Hannah. Ia dapat melihat keresahan gadis itu. Ah... ya, bagaimanapun perbedaan status sosial masih sangat berpengaruh dalam hubungan di antara manusia.
Walaupun Hannah sangat cantik dan baik, tetapi ia miskin dan tidak setara dengan temannya yang kaya itu. Ia dapat mengerti kalau cinta Hannah hanya bertepuk sebelah tangan.
Memi menepuk-nepuk bahu Hannah dengan penuh simpati. "Kalau jodoh tak akan kemana. Aku yakin itu."
Hannah hanya bisa tersenyum kecut. Saat ini ia seharusnya lebih memfokuskan perhatiannya pada dirinya sendiri dan bagaimana ia bisa menjalani hidup baru sebagai orang biasa."
***
"Bagaimana pekerjaanmu hari ini?" tanya Friedrich saat kembali ke rumah dan menemukan Hannah sudah kembali sibuk di dapur. "Hei.. tidak usah mengerjakan pekerjaan rumah. Kau pasti capek. Biarkan Harley yang mengerjakannya."