Marion terguncang melihat kehadiran Lauriel di helikopter dan Alaric yang berjalan cepat ke arahnya. Alaric pasti justru mempercepat geraknya karena kehadiran helikopter itu, mengira Aleksis dalam bahaya.
"Alaric ... jangan kemari!" jerit Marion tanpa sadar. Ia berusaha melambai-lambai ke arah Lauriel agar pergi, tetapi helikopter itu malah semakin mendekat dan kini berputar-putar di atasnya. Suasana malam yang hanya diterangi cahaya bulan membuat Lauriel tak dapat membaca bibir Marion yang berusaha mengusirnya pergi.
"Ada yang mengikuti Marion!" seru Petra yang mengendalikan helikopter dengan suara panik. "Lauriel apa yang harus kita lakukan?"
"Saat ini prioritas kita adalah Marion," jawab Lauriel tegas. "Kalau orang itu membahayakan Marion tembak saja dia."
Hari ini semua babnya cukup intens buat saya. Sangat malang nasib yang menimpa Alaric, dan saya sedih banget.
Besok saya break dulu menenangkan hati...
Dan, ohya.. anak mereka memang kembar. Nantinya mereka akan dinamai Altair dan Vega.
Ini bukan spoiler ya.. hahaha, karena di bab ini sudah diungkapkan bahwa sebenarnya Aleksis mengandung anak kembar.
PS: Yang mau meet-up sama saya di Medan, Selasa 29 Oktober 2019 jam 4 sore di lobi Hotel Santika yaaa