Lauriel tertegun. Ia tahu ia seharusnya tidak tertipu wajah lembut dan tubuh mungil tawanannya yang sebenarnya merupakan seorang pembunuh sadis, karena ia dapat membunuh seenaknya hanya untuk membuktikan pendapatnya, seperti yang ia lakukan kemarin terhadap Neo. Tetapi Lauriel sama sekali tidak mengira Rosalind begitu keras hati dan nekat.
Kini penggunaan veritaserum pun percuma, pikirnya, karena Rosalind sudah tidak bisa bicara. Walaupun mereka memaksa menyambung lidahnya dengan operasi dan pengobatan dari Lauriel, ia tidak akan pulih sepenuhnya dan akan memerlukan waktu lama.
Gadis itu sekarang sudah tidak berguna. Ia harus memikirkan apa yang harus mereka lakukan kepadanya.
Ia bangkit berdiri lalu menoleh ke arah Marion, "Mana tawanan satu lagi?"
"Ada di ruangan sebelah." Marion berjalan keluar dan Lauriel mengikutinya.
Wahhh... udah mulaiii.... wahhh... Lauriel mau menjebak anaknya sendiri... OMG OMG OMG
#nangisdipojokan
Teman-teman yang baik, kalau kalian suka novel ini, ayooo terus vote novel ini dengan power stone (batu kuasa) yaa... Rankingnya SUDAH HAMPIR DISUSUL oleh novel Cinta Seorang Pangeran .. hahahah #panik
Ayo yang sayang sama Babang Alaric, kirim batu kuasa, review (ulasan) dan komennya ya.. bahahaha. Apalagi minggu ini Neng Aleksis juga bangun lhooo..
Saya kemarin udah crazy update lhooo (gilak sampai 5 bab!!)
Hari ini bisa crazy update lagi nggak yaaaa...??? hihihi. Kalau kalian kasih dukungan, pasti bisa dooong .
#ciumbasahdariauthor