Baixar aplicativo
70.68% Artika family / Chapter 123: kue

Capítulo 123: kue

begitu alarm ponselku berbunyi aku langsung mandi bersih dan sahur dengan kak arta, biasanya aku gak pergi tidur lagi tapi karena sudah sangat lelah akupun ikut tidur bersama kak Arta.

saat matahari sudah bersinar masuk ke dalam kamar membuat terbangun karena aku tak bisa tidur saat ada cahaya.

aku bangkit dari tempat tidur dan meregangkan tubuhku yang terasa sangat linu di sekujur tubuh.

telepon

Bunda:"eeh tar kamu kok belum kelihatan batang hidungnya!! jadi bukan kue gak"

Tarika:"jadi Bun"

Bunda:"ya udah bunda tunggu di rumah yaa, cepetan"

Tarika:"iya iya"

menurut telepon

dengan segera aku pun mengganti pakaian dan membangunkan kak Arta untuk melihat-lihat Arfa dan Tika karena aku akan pergi ke rumah bunda untuk membuat kue.

"kak kak"

panggilku membangunkannya

"hhmmm"

jawabnya dengan mata terpejam

"bangun dong kak"

"aku libur sayang"

jawabnya

"iya libur memang kak, tapi aku mau buat kue sama bunda kakak liat liat Arfa dan Tika yaa"

suruhku

"hhmmm iya"

masih tidur

"beneran ya kak"

"iya"

masih terpejam

karena kak arta sudah mengiyakan akupun pergi meninggalkan dia yang masih di tempatdi tempat tidur tapi begitu Aku sudah di luar rumah tiba-tiba Aku ragu dan berfikir kalau kak Arta kembali tidur lagi jadi aku pun kembali masuk ke dalam dan naik ke atas melihat kak Arta.

"tuh kan bener!!"

kataku kesal

dengan sangat geram aku langsung mendekatinya dan menarik telinganya maka kak Arta ponstan berteriak kesakitan.

"uwaaaaaa!!"

teriaknya

"iihh bangun!!"

teriakku gantian

"aduh yank sakit, iya iya aku bangun"

jawabnya dan duduk

"kalau masih mau tidur lagi ya udah sana tidur di kamar anak anak"

suruhku masih kesal

"iya sayang iya"

jawabnya manyun

"jangan iya iya aja kak nanti tidur lagi pula, tarika mau ke rumah bunda buat kue ini"

lanjutku

"iya sayang iyaa, aduh sakit"

memegang telinganya

"rasain, ya udah aku pergi yaa jagain anak anak yaa"

pergi

akupun kembali turun dan tak lupa membawa bahan-bahan pergi menuju ke rumah bunda untuk membuat kue,setibanya di rumah Bunda aku langsung menuju ke dapur dan ternyata Bunda sudah mempersiapkan semuanya.

"lama banget kamu yaaa"

omelnya

"hehehe masih ngurusin kak Arta dulu Bun"

jawabku

"kenapa arta sekarang udah jadi bayi besar"

ledek bunda

"hahahaha iya Bun"

aku menanggapi Bunda dengan tertawa

aku mencuci tanganku dengan bersih karena kami akan membuat kue nastar dengan cara menguleninya pakai tangan.

menurutku kue nastar adalah kue wajib saat di hari raya idul Fitri.

ini adalah resep keluarga kami untuk membuat kue nastar yang enak.

bahan:

mentega blue band ½ kg

telur 4 butir (kuning telurnya saja)

vanili 6 bungkus

tepung susu 6 sendok

gula halus 8 sendok makan

garam secukupnya

baking powder seujung sendok

tepung terigu kurang lebih 6/7 ons

bahan selai:

1 nanas dengan ukuran besar

gula 5 sampai 7 sendok makan atau takar manis sesuai selera karena nanas di setiap daerah dengan rasa manis dan asam yang berbeda-beda

garam secukupnya

cara memasak selai nanas:

pertama kupas nanas potong dan cuci bersih lalu parut nanas atau di blender juga bisa

setelah itu tiriskan pakai sharingan kurang lebih 1-2 jam sampai tidak ada airnya

setelah tiris masak nanas sekitar 15 menit dengan api kecil dan diaduk-aduk

masukkan gula 6/7 sendok makan atau sesuai selera dan garam secukupnya

aduk aduk lagi sampai merata kurang lebih 20 sampai 25 menit

begitu selai nanas mengental maka nanas sudah jadi.

cara membuat adonan kue nastar:

letakkan setengah kg mentega blueband pada satu wadah

tambahkan sedikit garam

setelah itu lunakan sekitar 1 sampai 2 menit dengan menggunakan tangan

setelah selesai dilunakkan masukkan kuning telur lalu aduk kembali sampai benar-benar tercampur rata.

setelah itu masukkan tepung susu, gula halus, vanili dan baking powder aduk sampai semua bahan tercampur

setelah semua sudah tercampur rata masukkan tepung sedikit demi sedikit kalau adonan sudah kalis dan tidak terlalu lembek tidak perlu menghabiskan semua tepung

setelah adonan kue nastar dan juga selainnya sudah selesai dibuat sekarang tinggal membentuk sesuai keinginan.

tips untuk membuat kue nastar agar tidak keras apalagi untuk dibuat dalam jumlah banyak kita harus membuatnya sedikit demi sedikit agar tidak terlalu lama dengan suhu ruangan.

kalau kalian membuat kue nastar ini dengan menggunakan oven listrik harap menggunakan suhu 150° Celcius agar kue tidak cepat gosong.

setelah berjam-jam duduk akhirnya kami selesai membuat kue nastar.

aku dan Bunda membuat 3 kali adonan karena kue nastar ini sangat favorit saat saat lebaran.

"aduuh pinggangku"

kata bunda berdiri

"sama Bun"

kataku

"Halah kamu si masih muda lah bunda udah tua punya cucu dua"

"giginya tinggal dua ya kan Bun"

sambungku

"enak aja kalau ngomong"

liriknya

"hahahahah"

begitu semuanya selesai aku dan Bunda membersihkan dapur yang sudah berantakan itu.

"waah wanginya"

kamipun melihat sumber suara itu yang ternyata adalah Arfa juga bersama Tika.

sadar melihat mereka aku pun tertawa karena mereka memakai bedak terlalu tebal tentu saja aku langsung melihat ke kak Arta yang pasti memandikan mereka.

"mau sayang"

kataku menawarkan

"mau mau bunda"

teriak mereka

aku pun memberi mereka masing-masing dua setelah itu mereka pun berlarian keluar dengan senangnya.

begitu dapur Bunda telah rapi kembali dan aku pun sudah menempati kue nastar untuk kami karena sedikit lelah akupun duduk sejenak bersama ayah dan bunda yang sedang menikmati acara TV.

"yah ini tahun pertama kita ya nggak lebaran di kampung"

kata bunda

"iya ya Bun, ayah kangen loo"

sambung ayah

"apalagi saudara-saudara kita ada disana semua"

lanjut bunda

saat aku mendengar mereka ada sedikit kesedihan karena yang ayah dan bunda katakan benar biasanya saat lebaran seperti ini momen kekeluargaan itu sangatlah erat terutama bagi keluarga-keluarga yang jauh akan datang ke rumah rumah kakak tertua untuk saling minta maaf.

"ayah bunda"

"ya nak kenapa"

saut bunda

"gimana kalau nanti di lebaran kedua kita ke kampung silaturahmi sama keluarga yang ada disana"

"waah beneran ini"

kata ayah semangat

"boleh kan Kak"

kataku menatap kak arta

"iya sayang boleh donk"

kak Arta tersenyum dan mengusap kepala ku

"Yo wes lebaran ke dua kita otw ke kampung hehehe"

kata ayah langsung

"iya ayah iya"

kataku tersenyum melihat mereka senang

tak lama setelah itu aku kak Arta dan juga anak-anak berpamitan pulang.

dengan kak arta membawa setoples penuh kue nanas Aku masih memikirkan soal keinginan ayah dan Bunda yang tadi.

"semoga saja yang kami rencanakan kali ini sesuai dengan harapan"

kataku dalam hati

begitu sampai di dalam rumah aku menyimpan kue nanas itu di lemari dan mengambilnya sedikit untuk dimakan saat berbuka puasa nanti.

"apa sih kak"

kataku saat kak arta memelukku

"yank, tadi aku terima sms dari papa"

katanya

"hhmm terus"

"papa bilang kalau kakek yang berada di Korea sedang sakit"

lanjutnya

"sakit!??"

"iya sayang, hhmm daan"

"dan apa kak"

tanyaku penasaran

"dan kakek meminta kami untuk pulang"

lanjutnya

"hah!!!"

kaget

============================

apakah Arta akan pergi ke Korea????

tarika akan ikut atau tidak ya????

bagaimana dengan ayah dan bunda???

penasaran. . . . . . . .

ikuti terus cerita ini yah

jangan lupa kasih bintang tulis ulasan buat yang belum dan komen

terima kasih

😘😘😘😘😘😘😘😘


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C123
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login