Baixar aplicativo
56.89% Artika family / Chapter 99: mulai

Capítulo 99: mulai

di kantor pusat

Arta dkk

"siang pak"

sapa petugas

"siang"

balas sapaku

kami pun akhirnya masuk ke dalam kantor dan langsung menuju ruangan pengumpulan berkas.

semenjak kejadian itu tingkat keamanan jadi lebih ketat tidak sembarangan orang yang dapat masuk ke sana, hanya orang-orang yang memiliki kartu akses saja yang dapat masuk.

nggak tahu berapa jumlah kartu akses yang yang ada sih ya, jadi masih banyak kecurigaan kecurigaan terhadap siapa pelaku pembocoran informasi ini.

saat berada di dalam ruangan yang hampir setiap pojoknya memiliki komputer langsung saja diperiksa oleh Panji.

"bismillahirrahmanirrahim"

katanya pelan

"kamu ngapain"

tanyaku

"masuk ke dalam sistem"

jawabnya

"ini apaan"

tanyaku lagi

"ya ampun Arta biarin anak orang kerja kali kamu ganggu konsentrasi dia"

omel Balri

"hehehehe sory sory"

sambil cengengesan

Aku mau pun saat itu hanya bisa melihat apa yang dikerjakan Panji, hanya ada tulisan tulisan kecil di layar yang terus berjalan bercampur dengan angka-angka benar-benar membuat pusing.

"aah sakit kepalaku liatnya"

kataku akhirnya ikut duduk bersama Balri

"ah kamunya aja yang peak hahahahaha, kamu kan jurusan kedokteran mana ngerti urusan komputer apalagi yang beginian"

lanjut balri

"aah luar biasa"

kataku menggaruk kepala

sudah hampir setengah jam Panji duduk di layar komputer,itu masih satu komputer loh dalam ruangan itu ada 9 komputer sisanya yaitu 8 komputer lain adalah berkas dari banyak cabang perusahaan termasuk perusahaan yang ada saham milikku.

"ah ngantuk"

kataku melirik ke arah Balri

"ngapain"

tanyaku

"nge-game"

singkatnya

"game apaan sih"

tanyaku

"pubg"

singkatnya

"maksudnya"

tanyaku lagi

"yaah yah bangsat dah , iih si Arta gangguin aja deh!! download sendiri di HP kamu, tuh kan aku mati"

katanya kesal

"Yee biasa aja kali bal seseru itu kah!?"

aku semakin mendekat

"heeh!! kamu tuh ya nggak beda jauh sama istri kamu, kepo!!"

kesalnya

"hahahahah, coba ajarin aku dong, pengen main juga kayaknya seru"

semakin mendekat

"iissh dasar pengganggu! sini cepetan mana ponsel kamu"

omelnya

"hehehe jangan marah-marah lah pak bos"

kataku kembali cengengesan

"HP apaan lagi nih jelek banget, casing nya diganti dong Ar percuma kamu banyak duit HP busuk"

ejeknya

"iih kamu mah bawel banget udah cepetan"

suruhku

"ini HP apaan sih!?? hp cina yaa"

tanyanya lagi

"enak aja kalau ngomong"

"lah jadi??"

keponya

"entah deh lupa aku apa tipe nya Samsung pokoknya"

kataku menggaruk kepala karena tidak ingat

"lah ini orang gimana sih HP sendiri tipe nggak tahu, coba aku lihat dari pengaturan. hhmmm oooh Samsung Galaxy Note 9 waah lumayan nih harganya"

"udah selesai belum, kok jadi malah ngomongin HP sih gamenya gimana"

tanyaku lagi

"yaelah sabar kali Ar, pubg tuh besar juga kapasitas gamenya jadi agak lama downloadnya, eh ngomong-ngomong ram-nya berapa ya"

"wauw 8 gb RAM dan ROM 512 GB gila lu Ar ponsel dengan kapasitas segini besar untuk apaan"

tanyanya

"ya untuk dipakai lah"

cuekku

"seriusan ah Ar kalau jawaban kamu itu anak kecil juga tahu kali , selera aku nih berapa kamu beli kemarin"

tanyanya

"ihh nggak tahu ah lupa aku mah,ini aja aku beli karena ponsel aku yang lama dirusakin sama si Arfa"

kataku semangat bingung

"hahahahah di apain emang"

tanyanya

" di cemplungin ke susu"

menjawabku langsung

"hahahhahh parah"

balri tertawa

"ah lu mah payah hp mewah casing butut"

ejeknya lagi

"ih lu berisik banget deh, udah belum aku mau pengen main nih"

kataku mulai nggak sabar

"sebentar dikit lagi, sambil nunggu nih aku ajarin"

menunjukkan

"hhmmm"

memperhatikan

"nah dalam main pubg kita harus tahu fungsi-fungsi dari panelnya dulu.

kalau ini nih yang di sebelah kiri bawah untuk lari bisa kiri dan kanan maju mundur cantik hahaha"

katanya tertawa

"ah kamu nih serius ah"

kataku liriknya

"hahahahha nyantai aja kali ini kan games nggak perlu serius serius amat"

jawabnya tertawa

"ah kamu tadi aja digangguin kayak serius banget"

lirikku lagi

"hahahahha kalau itu mah aku udah masuk ke dunia game jadi harus fokus ini kan nggak masih belajar"

jawab nya

"hmm ya ya ya lanjut"

"ok ok, nah terus simbol yg di atas nya ini untuk lari cepat, yang ini untuk tembak ada dua Ar.

kalau yang kayak gambar mata nih untuk kita ngawasin lawan dan ini bisa di ubah nih mau tata letaknya kamu taruh di mana dari pengaturan"

jelasnya

"ooohh"

"oke aku jelasnya sambil main ya biar kamu semakin ngerti, pertama saat kita udah dalam pesawat kita tentuin kita bakal turun dimana, misalnya nih nih di school selain banyak perumahan juga jauh dari Zon"

selanjutnya menjelaskan

"apaan lagi tuh zon"

tanyaku

"aduuh nanti deh kalau ada aku kasih tahu"

lanjutnya

bla bla bla bla bla bla bla bla dia main game sambil menjelaskan padaku.

setelah 1 permainan dan dia ko aku mengerti.

dan setelah download selesai akupun coba memainkannya seperti yang dijelaskan sebelumnya.

"lah bal punya aku kok nggak pakai baju"

kataku kaget

"ya elah katrok banget ini anak, itu biasa kalau baru main memang gitu udah ah lanjut"

katanya kembali menatap layar ponselnya

"ooohhhh"

aku coba mengatur tata letaknya terlebih dahulu setelah aku rasa sudah sesuai dan membuat nyaman aku pun mulai main.

detik-detik saat aku turun dari pesawat dengan parasut dan mendarat di dekat perumahan langsung berlari masuk ke rumah dan mencari senjata.

"hhmm ok ok"

kataku mulai sedikit menguasai

"ada orang ada orang"

heboh ku

"ihh jangan gerak gerak susah nembaknya"

hebohku lagi

"yes"

kataku merasa menang

aku masih begitu fokus dengan layar ponselku sampai akhirnya

"kak kak sini deh"

panggil Panji

"ah!! iya ok ok"

aku kaget dan segera meninggalkan ponselku dan menghampiri Panji

saat aku mendekatinya dia bertanya

"kapan waktu tahu atau masalah itu dimulai"

tanyanya

"hmm Aku juga nggak tahu pasti sih kapan bentar deh aku coba telepon ibu Melani"

kata aku kembali mengambil ponselku

sambil berjalan aku lihat ternyata aku sudah mati entah kapan deh dan di tembak siapa, tapi untuk sekarang aku akan kembali fokus pada pokok masalah.

telepon

"Hallo Bu, saya mengganggu gak"

tanyaku terlebih dahulu

"iya Ar, ya gak lah ada apa"

tanyanya langsung

"hmmm ini Arta mau tanya nih buk, kapan sih waktu pertama kali ibu tahu tahu masalah kebocoran itu buk"

tanyaku

"hhmm itu terjadi di bulan lalu kira kira di pertengahan bulan Ar, kenapa"

tanyanya lagi

"oohh, untuk mempermudah pencarian buk"

jawabku

"oohh gitu, terima kasih banyak ya nak Arta"

"iya buk sama sama, ya udah saya mau lanjut lagi dulu ya Bu"

kataku dan menutup telepon

dengan segera aku pun memberitahu Panji, aku tak lagi memainkan game ku karena aku rasa ada waktunya lah untuk main.

aku menemani Panji dan memperhatikan mana tahu nanti dia bertanya tanya lagi aku tinggal telepon ibu Melani lagi.

sudah 1 jam lebih tapi si Panji belum pindah dari 1 komputer dan masih sangat fokus dengan 1 komputer itu tapi ya sudahlah mau bagaimanapun dia yang lebih tahu.

"bal udah kamu jangan nge game terus, sana cari minuman sama cemilan"

suruh ku

"iih ogah banget, panas nanti aku item lagi"

jawabnya masih sibuk memainkan game di ponselnya

"enggak usah sok putih deh, udah sana"

suruh Kun lagi

"gak ah males kamu aja"

suruhnyq balik

"ya elah bal, ini lagi masa-masa tegang bal, udah jangan terlalu nyantai kamunya, biar cepet kelar kasihan tuh anak cuman kerja sendirian kita mah cuman duduk nyantai nontonin dia, udah sanaaa!!"

omelku

"iihh ganggu banget deh, iya iya baweel"

katanya bangkit

"hmm, nih uangnya beli minuman dan cemilan terserah apa aja yang penting enak"

memberikan uang

"gak usah aku juga punya banyak"

katanya pergi

"bah sombooong dia hahahhah"

kataku tertawa

aku yang tadinya masih sedikit tersenyum kembali duduk di samping Panji yang masih sibuk dengan komputer.

aku terus memperhatikannya tanpa ada kata aku lihat matanya yang terus menatap layar dan juga tangannya yang dengan sangat lincah memainkan mouse dan keyboard.

"hhm haaaah"

tiba-tiba dia membuang nafas dengan cukup keras membuat Aku kaget dan terus menatapnya tanpa bertanya apapun.

aku lihat Panji bangkit dari tempat duduknya lalu berdiri dan meregangkan tubuhnya mungkin terasa kram atau pegal karena sudah terlalu lama duduk.

"istirahat sebentar aja Panji nggak papa kok"

suruh ku

"hhmm ok lah"

angguk nya setuju

"tunggu sebentar ya balri lagi beliin cemilan"

kataku dan duduk di sampingnya

"ok kak"

katanya lalu mendongakkan kepalanya ke atas

saat itu aku pun hanya diam dan tidak berbicara apapun membiarkan dia istirahat sejenak menenangkan pikiran dan juga tangan tangannya yang lelah.

"nanti kalau semua masalah selesai kita bakal main pubg bareng"

katanya tiba-tiba

"hah!?"

kataku kaget dan bingung

" main pubg bareng loo kak"

ulangnya lagi Dan tersenyum

"waah kamu main juga"

tanyaku langsung

"iya hehehe"

jawabnya sambil cengengesan

sambil menunggu kedatangan balri aku tanya tanya sedikit soal apa yang dikerjakannya tadi.

dia bilang kalau dia masih mencari data-data yang hilang.

"kalau memang katanya hilang pastikan otomatis itu dihapus"

katanya

dia menjelaskan kalau di dalam komputer menghapus itu ada dua bagian sementara ya itu bisa kita kembalikan dan dihapus secara permanen dan itu jelas tidak dapat dikembalikan dari aplikasi yang ada di komputer jadi harus membuka situs atau aplikasi yang memang dirancang untuk mengembalikan file yang hilang.

dan saat itu aku pun hanya mengangguk-angguk antara mengerti dan bingung itu hahahaha.

"hhmm ini kan ada banyak komputer pan, kamu kok nggak pindah-pindah sih"

tanyaku lagi

"ooh itu"

dia pun kembali menjelaskan kalau dia bisa menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lain dengan aplikasi jaringan khusus yang dihubungkan melalui wifi yang terhubung antar komputer.

katanya pada awal pertama tadi dia sedang menghubungkan dan menunggu data-data yang masuk ke komputer yang dipegang, saat dia menanyai kapan saat itu ia sedang mencari dan setelah semua yang terhapus pada bulan itu dikumpulkan jadi setelah istirahat ini nanti dia akan memeriksa satu persatu.

"coba tanyain ke ibu Melani Kak, apa nama file atau apa yang hilang ntar seperti gambar desain grafik atau apa gitu"

tanya Panji

"kalau itu kayaknya nggak usah ditanya deh Panji kakak tahu, pertama dia bentuk desain sebuah produk tepatnya, lalu catatan bahan anggaran, dan juga foto-foto sampel yang sudah jadi"

kataku

"hhmm ok ok"

angguk nya mengerti

"karena ya setahu kakak perusahaan milik ibu Melani ini 1 perusahaan hanya memproduksi 1 barang setiap bulannya jadi dalam 1 bulan 9 perusahaan atas nama ibu Melani wajib memproduksi 9 barang dengan jenis yang berbeda beda"

jelasku

"oohhw gitu yaa, layani kakak ngerti banyak hal yaa"

"ya nggak semua si Panji dikit-dikit aja karena kakak udah lumayan lama juga sih gabung bareng ibu Melani dan pegang sebagian sahamnya di satu perusahaan"

jawabku

"waaah top Daan si kakak, udahlah jadi dokter pemegang saham ganteng pula keren"

katanya mengacungkan dua jempol

"hahahaha Alhamdulillah ya"

kataku ala ala Syahrini

"hahahaha nggak jadi lah Kak aku tarik lagi kata-kata aku najis hahahahaha"

dia tertawa dengan lepasnya

"hahahahahah kamu ini, eh itu sih balri ke mana dari tadi kok nggak balik-balik"

aku baru ingat

"ya udah kita susulin aja lah kak"

kata Panji

"hhmm ok lah, ini gak papa di tinggal"

tanyaku

"udah nggak apa-apa bilang aja sama penjaga di depan kak"

"ooh ok"

setelah aku mengambil dompet Dan ponselku kamipun keluar,aku berpesan pada dua orang penjaga yang berada di depan pintu.

"di dalam kami sedang menyelidiki dan memeriksa komputer jadi saya atas izin ibu Melani tidak memperbolehkan siapapun yang masuk kecuali kami bertiga, harap bapak-bapak ini bisa mengerti ya"

kataku pada salah seorang petugas

"baik pak kami mengerti"

jawab nya

aku dan Panji pun pergi meninggalkan mereka keluar coba mencari Balri, saat kami berada di luar ternyata banyak kerumunan orang yang menyaksikan entah apa kami pun tak tahu.

setelah mencari posisi yang pas akhirnya kami pun tahu kalau ada 2 orang seorang laki-laki dan seorang yang lagi perempuan dan mereka sedang bertengkar hebat.

"kita tuh sebentar lagi menikah!!! harusnya kamu paham dong bisa bedain dong urusan pribadi dengan urusan pekerjaan!!! tolong jangan dicampuradukkan posisi kamu sekarang adalah sekretaris aku"

kata si cowok

"aku capek kamu terus mengenyampingkan aku dengan pekerjaan"

jawab si cewek

"sayang Aku tuh nggak pernah mengesampingkan kamu, kamu tau sendiri kan perusahaan inti sedang ada masalah"

"halooo Itu kan alasan kamu aja itu bukan urusan kamu biar bos kamu aja yang mikirin kamukan bawahan"

"ya nggak bisa juga gitu dong sayang namanya kita kerja, segala sesuatu masalah yang ada di tempat pekerjaan kita tentu saja kita akan merasakannya juga"

bla bla bla terus panjang kali lebar pertengkaran mereka yang disaksikan banyak orang. padahal dari yang aku lihat baik dari yang perempuan maupun yang laki-laki sudah sama-sama tua lah sudah sama-sama mengertilah masa iya cuman karena itu aja nggak bisa dibicarain baik-baik harus dibicarain di depan umum disaksikan banyak orang.

"gak malu apa"

kataku

Aku yang merasa bosan menyaksikan drama mereka akhirnya mengajak Panji kembali mencari balri.

"astagfirullah anak ini yaaa!!"

jewerku geram

"hahahahaha"

Panji tertawa

"aduh aduh ampun aaammpuuun sakit Ar"

teriaknya

bagaimana aku tidak geram si balri malah makan jajanannya sendiri dengan menyaksikan pertengkaran 2 orang yang tadi. aku yang masih tidak habis-habis mengomelinya membuat Panji tidak bisa mengatakan apapun karena dia tertawa melihat Balri yang kesakitan karena aku jewer telinganya.

"Ayo masuk!! nggak penting banget nonton drama orang yang bodoh masalah pribadi sama pekerjaan aja dia nggak tahu umbar aiby, ayo cepat!!"

kataku lagi

"aaasiaap"

kata mereka kompak

kami langsung kembali ke dalam ruangan dan memakan semua cemilan yang sudah dibeli, setelah perut terasa cukup dan tenaga sudah mulai kembali kami pun kembali melakukan pengecekan.

sudah hampir 3 jam kami berada di ruangan ini dan belum ada tanda-tanda dari berkas yang hilang.

aku dan Panji tidak menyerah sampai di situ saja kami pun kembali melakukan pencarian sampai akhirnya.

"DAPAT KAK DAPAT!!"

teriak Panji mengagetkan aku

"oh yaa!!"

kataku semangat

"gini Kak karena nanti kita bakal buat laporan coba kakak videoin aku saat aku nemuin dan nanti aku ngomong oke oke kakak siapin kamera ya"

suruh Panji

"ok ok"

begitu aku sudah menyiapkan ponsel dan rekaman video pun dimulai.

"kita dapat data yang hilang, ternyata data yang hilang itu dihapus secara permanen dan dikunci dalam satu folder pengaman yang sulit untuk dicari, jadi menurut aku ini sudah direncanakan dan dilakukan oleh orang yang juga profesional"

kata Panji

saat itu Panji sedang berusaha membuka file itu jelas semua ada di situ dari bentuk desain produk , lalu catatan bahan anggaran, dan juga foto-foto sampel ada semua katanya dan menunjukkan.

"ok cut"

kataku menghentikan video

"aah memang kamu hebat banget Panji salut aku"

aku memeluknya dan menepuk-nepuk pundaknya

"hahahah makasih kak"

katanya dan tersenyum

"ok untuk hari ini kita sudahi aja dulu ya, tolong kamu salin semua bukti di flash disk ini ya nanti biar kakak simpan dan tunjukin ke ibu Melani"

kataku memberikan flash disk

"ok sip"

kamipun menuntaskan semuanya begitu semua selesai Aku disuruh Panji untuk mematikan semua komputer yang masih menyala,dan setelah itu aku pun berkemas bersiap untuk pulang.

"ya ampun balri"

kataku lagi kembali kesal

"hei!! woy woy bangun oy!!"

"hhmmm 5 menit lagi ah yaank"

katanya pelan

"yank yank yank pala lu petang hak iiih"

kataku menarik telinganya sekali lagi

"SAKIIIIT!!!"

teriaknya

"hahahahahahaha"

aku dan Panji tertawa

==============================

semoga kalian suka

tunggu terus ya ceritanya

ayo dong support aku buat yang udah baca tulis penilaian kalian di ulasan yang ada di depan


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C99
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login