Baixar aplicativo
45.97% Artika family / Chapter 80: ayah 7

Capítulo 80: ayah 7

sudah hampir 7 hari dan syukur ayah saat ini sudah dalam keadaan yang baik walaupun masih sering mengalami sakit perut,hari ini aku masuk sip pagi jadi aku sempat memeriksa keadaan ayah yang selalu ditemani oleh fandri dan bunda.

tak lama setelah aku datang ternyata dokter yang kemarin itu datang lagi memeriksa keadaan ayah dan dia pun mengatakan kalau keadaan ayah sekarang jauh lebih baik dari yang sebelumnya dan besok sudah bisa melakukan pengobatan.

"syukurlah ayah kalau memang sudah bisa melakukan pengobatan besok"

kataku pada mereka

"iya nak"

jawab bunda

"ayah nggak usah banyak mikirin yang gak ya ya istirahat yang cukup makan buah yang banyak pokoknya ya harus semangat ya"

kataku berdiri di samping tempat tidur ayah

ayah yang saat itu hanya mengangguk dan tersenyum melihat ke arahku, saat itu aku merasa sangat bersyukur kalau ayah bisa sampai seperti sekarang ini.

kembali aku melihat ke sekeliling ayah ya ada fandri dan bunda yang selalu ada menemani ayah selama berada di rumah sakit.

akhirnya aku pun berpamitan untuk kembali bekerja pada mereka.

"ayah, bunda arta pamit ya masih ada yang harus di lakukan lagi soal nya"

kataku

"ooh iya iya, makasih yaa udah mau sempatin datang dan periksa ayah"

lanjut bunda

"ya ampun bunda nggak usah bilang makasih juga lah sama menantu sendiri juga lagian itu juga sudah jadi tugasnya Arta sebagai dokter"

kataku menepuk pundak bunda dengan pelan

dan saat itu bunda hanya tersenyum padaku

"fan jagain ayah ya kalau ada apa-apa cepat hubungi kakak atau panggil dokter yang ada"

pesan ku pada adik ipar ku itu

"pasti kak"

katanya dengan semangat

setelah itu aku pun keluar dari ruangan dan berjalan menuju kembali ke ruangan full karena memang sebentar lagi jadwal pemeriksaan pasien tetap ku.

setelah selesai begitu aku ingin makan siang tiba-tiba mobil ambulans yang datang sekali 3 saat itu menurunkan banyak korban kecelakaan membuat suasana rumah sakit menjadi sedikit kacau bercampur kepanikan.

terdapat 5 orang korban kecelakaan yang kelihatannya adalah kecelakaan mobil, 3 orang mengalami luka yang berat 1 orang mengalami luka ringan dan satu orang yang lagi mengalami kritis.

saat itu banyak dokter yang langsung dipanggil untuk menjalankan operasi membantu para korban yang berjuang antara hidup dan mati saat itu.

aku kebagian menangani operasi organ seorang wanita yang mengalami memar di bagian perut sebelah kirinya dan dia yang sadar saat itu pun hanya bisa menjerit-jerit kesakitan.

setelah operasi berjalan lancar dan aku masih harus membantu dokter-dokter yang lain untuk menangani korban korban yang lain, sampai 1 korban yang saat itu terluka sangat parah dan kritis akhirnya meninggal dunia, walau sudah cukup lama bekerja sebagai dokter yang tahu betul bagai mana orang-orang menerima kematiannya tapi tetap saja aku juga sebagai manusia biasa yang bisa merasakan takut sedih terpukul dengan mendengar seseorang menunggu waktu kematiannya datang.

sekarang bukan lagi siang melainkan sore jam 03.23 semua akhirnya bisa ditangani dengan baik walaupun salah seorang dari kelima korban meninggal dunia dikarenakan banyaknya kehilangan darah dari sedikitnya waktu untuk mencari donor begitu korban tiba di ruangan operasi dan masih menerima transfusi darah dan meninggal dunia sebelum di lakukannya operasi.

kami semua sedih saat itu karena merasa terlambat melakukan pertolongan.

"aaaahh sampe gak makan siang aku bah"

kata salah seorang temanku

"makan aja tau kamu"

kau teman wanitaku

"iya kita hidup itu untuk makan kalau nggak makan mah mati"

jawabnya lagi

"tapi ya walaupun nggak sempat makan siang nggak papa lah syukur keempat korban keadaannya sekarang sudah mulai membaik"

kataku pada mereka mereka pun setuju dengan perkataanku

setelah semua kekacauan itu berakhir dan kembali tenang seperti biasa kami pun akhirnya keluar dan makan siang sekaligus makan malam sore itu di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah sakit kami.

saat masih menikmati makanan aku mendengar ponselku berdering dan aku lihat saat itu istriku yang menelpon dengan segera aku mengangkatnya.

telepon

Arta:" hallo sayang kenapa??"

Tarika:"kamu di mana kak"

Arta:"lagi di cafe yank"

Tarika:"tumben nggak pulang makan siang kak?? kamu udah makan"

Arta:"ini baru selesai makan sayang"

Tarika:"looh kok telat banget kak"

Arta:"iya yank, tadi kita harus menangani beberapa pasien yang mengalami kecelakaan"

Tarika:"oohh, ya udah kaksebentar lagi mungkin aku kesana sekalian bawain makan malam buat kamu dan yang lain"

Arta:"oh ok, mau aku jemput sayang"

Tarika:"gak usah kak"

Arta:"ya udah kamu hati-hati di jalan ya"

Tarika:"iya kak"

setelah telepon ditutup aku pun kembali melanjutkan makan dan setelah beberapa menit kami semua selesai makan lalu kembali ke rumah sakit, akupun dengan sengaja menunggu istriku tadi dan tak lama pun dia datang, aku lihat dia turun dari mobil silver dengan semua barang bawaannya aku yang saat itu hanya dia melihatnya yang begitu fokus tak melihat kiri dan kanan langsung masuk ke rumah sakit.

ya begitulah istriku dia orang yang sangat fokus sampai tidak mempedulikan yang ada disekitarnya sampai aku pun yang berada di depan rumah sakit saat itu tak dilihatnya dan dia hanya masuk dengan sibuk membawa barang bawaannya, aku pun mengikutinya dari belakang dan akhirnya

"door!!"

"Eh! copot copot eh dor apa nya dor"

patahnya kaget dan menjatuhkan beberapa barang bawaannya

"hahahahahahaha"

aku pun tertawa dengan lepasnya melihat latahnya istriku itu

"iihh kakak nggak kerjaan banget deh ngagetin orang"

omelnya dan mencubitku

"aduh yank ampun yank sakit yang"

kataku kesakitan

"iihh rasain lah jahil banget"

omelnya lagi

"hahaha iya iya maaf"

kataku mundur

"hhmm, bawain tuh yang jatuh untuk bukan yang berkuah yang jatuh sempat tadi kamu yang aku suruh bersihin yaa kak"

omelnya lagi

"hahaha ampun nyonya"

kataku masih tertawa

"hhmmm"

katanya berjalan meninggalkan aku

aku pun saat itu mengangkat beberapa rantai makanan yang tadi terjatuh saat itu aku yang baru sadar melihat kiri dan kanan banyak orang yang melihatku dan tersenyum dengan kejahilan ku tadi, aku yang sedikit malu langsung berdiri dan pergi kembali mengikuti istriku yang berjalan menuju ke ruangan di rawat.

"yank"

panggilku

"hhmm"

jawabnya dengan cuek tak melihat ke arahku

"besok ayah sudah bisa menjalankan pengobatan Radioterapi"

lanjutku

"oh ya, bagus kalau gitu kak"

katanya tetap berjalan

"iya sayang"

tak lama setelah itu kami sampai di ruangan, ayah saat itu sedang tidur dan bunda dan fandri sedang asyik menonton tv, istriku masuk dan mereka tak ada yang menyadarinya

"Hei!"

kata istriku membuat mereka melihat

"tayo"

lanjut istriku lagi

"kurang ajar"

kata fandri melempar bantal

"hahahahahahahaha"

istriku tertawa

" lah lah yank sempat sempatnya ngeprank haha"

kataku ikut tertawa

"laah mereka asik bener kak hahaha"

lanjut nya dan duduk di dekat bunda

"kamu ini yaa Ingat umur ah, udah tua juga anak dua hadeeh"

kata bunda menggeleng

"hahahaha ingat umur kak udah tua hahaha"

kata fandri ikut tertawa

begitulah keramaian yang kami buat sampai membuat ayah terbangun dari tidurnya.

tak lama setelah itu kami meninggalkan TV yang kami tonton dan mendekat pada ayah, kami semua bercerita dan tertawa bersama tak lama kami makan bersama memakan semua yang di bawa istriku tadi.

=================================

maafkan saya yaa gak up udah beberapa hari saya pergi ngurus kartu saya yang hilang, walaupun hpnya gak jumpa 😭😭😭

tapi udah ada gantinya kok

terima kasih buat yang masih mau baca yaa

💕you all


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C80
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login