Baixar aplicativo
21.26% Artika family / Chapter 37: berasa

Capítulo 37: berasa

ini sudah hari ke 3 aku di rumah sakit, dan hari ini aku sudah di perbolehkan pulang berhubung semua sudah kembali normal dan aku sudah mulai berjalan walau masih dengan sangat perlahan.

sedikit curahan hati ibu baru seperti aku ini, hhhmmmm seorang ibu ternyata adalah tokoh superhiro yang nyata all kenapa???

hhmm gini dia adalah ratunya bergadang, yaa karna harus siap sedia cepat kapanpun,di manapun dan mau lagi ngapainpun tetap akan selalu mengutamakan anaknya apa lagi sudah menangis.

naah di pengalaman pertamaku sebagai ibu ini aku harus terus siap 2-3 jam sekali harus memberi asi si kembar bahkan harus memasang alaram tuuh di ponsel sebangai pengingat, belum lagi kalau udah pipis lagi pupnya, udah gitu kalo yang satu nangis satunya juga ikutan,ya untung ada kak arta deeh yang selalu siap siaga bantu aku kalau lagi kewalahan malam malam setiap dia denger keduanya menangis dia pasti bangun dari tidurnya dan membantu menangani yang satunya, sebenarnya aku selalu menyuruhnya tidur aja tapi dia pernah bilang.

"sayang ingat susah dan senang bersama, sakit dan sehat bersama laah kalau aku cuman liatin kamu aja buat apa adanya suami"

katanya tegas

yaa aku yang mendengarnya merasa sangat bersyukur sangat teramat karna dia adalah suamiku, hhmm setelah dari awal ikatan ini ada aku tau kak arta adalah laki laki yang selalu memegang semua yang dia katakan apapun itu.

dan yaa semoga itu akan menjadi sifat permanennya yang untuk selamanya gak akan di lupakan.

dalam sebuah rumah tangga sebenarnya satu dengan yang lainnya itu harus terbuka, ya dalam arti tidak ada rahasia atau sesuatu yang di tutup tutupi hal ini lah yang sering menjadi pokok masalah pertengkaran.

pertama jika merahasiakan sesuatu atau menututup tutupi dapat mengurangi rasa kepercayaan pasangan, bahkan bisa menghilangkan rasa kepercayaan ke pada masing masing.

yang kedua adalah kita yang cenderung berubah jadi diri yang tertutup dan diam merahasiakan membuat pasangan curiga, itu adalah awal yang buruk bagi sebuah hubungan apa lagi sampai berlebihan bisa memulai keretakan.

ke tiga adalah menuduh karna semua sudah terus berlanjut tahap ini pasti akan datang semua pihak akan mulai mengeluarkan kata kata yang mengarah sebuah tuduhan yang belum tentu terjadi adanya.

yang ke empat adalah emosi di tahap ini semua dudah menjadi satu karna diri masing masing baik itu pihak istri dan suami sibuk membela diri dan saling menyalahkan satu dengan yang lain, bahkan sampai mengatakan kata kata yang kasar dan sangat menyakitkan hati.

dan kalau masalah itu tetap berlanjut tanpa akhir damai maka akan ada rasa mulai tidak ada lagi kecocokan, rasa ingin pergi dan berpisah, melakukan kekerasan dalam rumah tangga, maaf sebebumnya bahkan ada yang sampai menghilangkan nyawa.

bukankah itu hal yang sangat egois, kenapa tidak bicara secara baik baik dulu kalau memang tidak bisa ayo cari orang yang bisa membantu menyelesaikan masalah, tanamkan pada hati kita masing masing.

"SAYA ADALAH ORANG YANG BAIK dan tuhan katakan sebaik baiiknya orang adalah orang yang bersabar dan bersyukur"

yab tuhan selalu benar ada kalanya salah satu harus mengalah, karna api tak akan padam jika tetap menghadapi api.

dan satu lagi pikirkan anak anak kita jika melihat kita yang seperti itu, bayangkan betapa kagetnya dia,betapa sakitnya dia, dan betapa hancurnya dia kalau melihat dan mendengar pertengkaran yang cenderung dengan nada tinggi bahkan dengan kekerasan.

ingat lah lagi pernikahan adalah ikatan yang menyatukan dua orang untuk menjadi satu, satu dalam arti saling melengkapi kelebihan dan kekurangan satu dengan yang lain, itulah kenapa tuhan menciptakan kita semua berpasang pasangan dan berbeda beda.

dan sampai saat ini aku masih sangat bersyur atas itu semua, keluarga kecil kami sudah terbangun dengan kokohnya apa lagi dengan hadirnya dua buah hati kami.

kami saat ini sedang berkemas barang bersiap untuk pulang, aku di bantu kak arta berjalan memasuki mobil, saat itu ci kembar masih tidur dengan pulasnya di bantu dengan mama dan bunda aku pun bisa beristirahan yaa walau sebentar.

dan tak lama akhirnya kami pun sampai di rumah, ternyata di dalam sudah banyak yang nunggu waah.

"ya ampun ci kembar selamat yaaa tar sehat banget"

kata yulia sambil mencubit pipi anak laki lakiku

"alhamdulillah yul, iya iya"

senyumku

"siniin yang satu dong aku mau gendong"

kata mahyuda

"lllaaah dia pun punya"

kata kak arta yang menggendong purti cantikku

"hhahahahahah anak aku kan cowok, pengen gendong aja yang ceweknya"

tawanya dan mendekat

"hhmm yaya ya nanty kita buat lagi yang cewek kak"

kata ayu di belakangnya

"hahahaha nanty aah kalo ci abang udah besar"

tawanya

"hahahah ribut bener kalian yulia yang udah aja diam diam"

kata naza

"dasar bocor iihh dasar naza"

kesal yulia

"hahahahahahahah"

tawa kami semua

setelah itu aku dan kak arta meletakkan si kembar terlebih dahulu ke dalam kamar sejenak aku melihat jam di dinding,1 jam lagi waktu menyusui mereka tak lupa aku bawa ponselku untuk memantau sambil bercerita bersama mereka sebentar.

saat kami turun mereka merencanakan sesuatu.

"aar kamu sama tarika ikutan apa gak"

tanya mahda saat kami baru duduk

"ikutan apa niih"

tanyanya bingung

"kita mau jalan jalan bareng niih"

jawabnya lagi

"aaaahhh dadakan banget deeh,aku mau sih mau tapi kasihan ci kembar dan tarika"

jawab kak arta

"iya juga ci, nah gimana kalian ada saran atau ide"

tanya mahda lagi pada kami semua

"hhhm gimana tunggu acara akikah si kembar aja kak"

jawabku

"kasihan loo sayang masih kecil udah di bawa perjalanan jauh, aku juga mikirkan kamu yang suka mabuk kendaraan kan sayank"

jelasnya

"hhmm iya ya kak, ya udah deh kita gak usah ikut aja kalau gak kalian kalian aja lah, bareng kami kapan kapan ajja hehe"

lanjut ku

"aah gak seru, ya udah deh kapan kapan aja deeh"

kata balri dan semua mengiyakan

"hei ngomong ngomong kalian ini dari tadi bilang anak kalian ci kembar mulu kenapa??? belum nemu nama yaa"

tanya yulia

"hahahah iya"

kompak aku dan kak arta

"ya gini ini kalau lahiran di luar perkiraan hahaha"

ejek ayu

"aah gitu laah, tapi syukur banget deeh walau saat persalian sempat terjadi kendala dan kami hampir kehilangan ci adik aku terpukul banget ternyata tuhan masih memberi kesempatan dan mengembalikannyaa"

ingatku lagi kala itu dan mulai tersenyum bahagia

semua diam dan hanya tersenyum melihat aku, yaa aku sedang berbahagia dan rasa ini tak akan ada habis habisnya bersama rasa syukurku kepadanya.

===========================================

hai all

maaf yaa lama upnya

tangan aku lagi sakit membengkak gitu

susah pake hp jadi pake laptop hahahah

semoga suka yaaa


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C37
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login