Baixar aplicativo
9.77% Artika family / Chapter 17: reoni

Capítulo 17: reoni

"ooo yaank"

panggilku ala ala manja

"hhmmm"

cuekin

" weekend besok ada reuni alumni 2012 hhm ya itu tamatan aku yank, boleh aku dateng"

serius

"yaa boleh kok yank, silahkan aja laah emang alasan apa yang buat aku gak ngebolehin kamu sayank"

tanyanya balik

"hhmm ituu anuu yank"

bingung

"itu ituu anu anu apaan cii kak"

mulai mikir aneh aneh

"yank kamu inget gak cerita om aku waktu ituu"

mulai mendekat dan bersandar di pundaknya

"hhmm iya yang soal masa SMA kamu kan"

coba mengingat

"iya yank, soal cwek cwek itu bneran yaank ada salah satu yang beneran gila waktu itu"

jelasku

"hhmm kok aku jadi kepo yaa kak cerita dong kak hehehe"

memandangku dengan serius

"aduh yank kok jadi malah mengenang masalau yank"

menepuk peniknya

"hehehehe ini mintanya 2 bocah di dalam kak, ya kan nak"

sambil mengusap perut buncitnya.

"ya ampun sayank, hhmm ya udah iya, nak pokonya kalo kalian udah lahir nanty kalian gak boleh bernasip seperti ayah kalian ini"

mulai berbaring dan mengusap perut

"lah kenapa gitu kak"

bingung

"ya iya kah jadi terlalu tampan itu gak enak yank"

jelasnya

"hahahahaha najis banget aku kak, lah kan belum tentu anak kita laki laki"

jawabku lagi

"oohh iya yaa, aah pokonya jangaan terlalu lah hahaha kan tuhan pun bilang yang terlalu berlebihan itu gak baik hehe"

sambil ambil posisi

"dasar, ya udah iih lanjut katanya mau cerita"

duduk bersabar

"oh iya lupa, gini gini yank dari awal semester aku tuh memang udah aktip yank dan juga jadi juara di kelas, ada juga temen yang ngeselinnya luar biasa loo yank, namanya rivan dia selalu aja ingin jadi lebih baik dari aku tapi yaa memang aku yang terbaik hehehe"

lama lama kok kePDan

"ya ampun yank kamu dari dulu tetep alay hahaha tapi lanjut lah"

ejekku

"iih gak laah, hhmm dan saat itu lah dia datang namanya lisa, yaa dia murid baru yank cantik banget dan langsung jadi primadona di 1 sekolah apa lagi dia juga kaya semua cowok selalu mengejar dia"

lanjutnya

"oowh dia cantiknya pake banget yaa kak"

cemburu

"eeh bukan gitu maksutnya yank anuu itu"

panik

"apa anu itu anu itu"

ngambek

"hehe yaa gak laah yank cantikan lagi kamu, kamu kan istrinya aku jadi pasti lah yang terbaik hehehe"

rajuan maut

"hhmm dasar, lanjuut"

masih penasaran

"rivan jelas banget kalo naksir si lisa tapi lisanya malah ngedeketin aku terus membuat revan tuu jadi nganggap akunya musuh, padahal yaa aku sekolah tuu maunya lurus lurus aja hehehe"

"teruus"

"ya pertama tama dia ngedeketin biasa aja lama lama kok kaya makin pake perasaan dan gencar deketin terus sampe setiap hari datang kekelas sampai akhirnya nembak aku, tapi yaa jelas langsung aku tolak yank, yaa namanya juga primadona sekolah gosip tentang kami sudah sampai ke mana mana yank bahkan banyak orang yang ngatain aku gak normal nolak dia"

cerita panjang kali lebar

"wwoow sampe segitunya yaa kak heheheh"

heran

"hhmm ya gitu lah"

"tapi kan kak, sebenernya dari dulu aku masih belum percaya loo apa bener kakak gak pernah pacaran atau suka sama seorang cewek"

penasaran

"sayank kok gak percaya cih, gini yaa yang hmpir sama kaya kamu looh yang kenapa gak mau pacaran, tapi bedanya aku ini udah punya prinsip aku gak mau pacaran di masa sekolah, dan syukurnya gitu suka sama cewek langsung jadi istri, dan aku beruntung banget aku yank punya istri kaya kamu"

senyumnya

"aku juga beruntung punya suami kaya kakak ini heheh, makasih kakak udah pilih aku jadi pendamping hidup kakak ya"

kami menatap dan langsung bercumbu mesra, sampai kak arta sudah mulai membuka bajuku.

"KAAAAK STOOP GAK BOLEH!!! "

menahan

"sayank tadi aku udah tanya temen aku yang dokter kandungan katanya boleh kok, dan caranya"

aku membisikan di telinganya dia pun mangguk dan tersenyum setuju, malam ini setelah lama uring uringan gak dapat jatab di ranjang 1 bulan akhirnya aku bisa juga indedoy lagi walau dibatasi dan hati hati.

saat tubuh masih terbaring tanpa pakaian aku lihat istriku sudah tidak ada di sampingku, langsung aku bangkit dari tidurku lalu mandi.

setelah rapi karna hari ini aku akan datang ke acara reuni aku segera turun.

aku lihat istriku yang sedang memasak dengan perutnya yang sudah tampak membesar di usia 3 bulan karna bayi kembar kami, dan setelah mengingat cerita semalam aku semakin sadar dan yakin dia yang saat ini bersamaku adalah yang terbaik di berikan tuhan.

segera aku peluk dia dari belakang dan menghirup aroma rambutnya

"ya ampun yang!!! udah berapa lama kamu gak keramas bau apek banget rambut kamy aku cium yank"

kaget dan melepas pelukaan

"laah siapa suruh cium cium kepala aku yank, hhmm kayanya baru 1 minggu deh kak hahahahah"

tawanya

"ya ampun yank, aah gagal romantis aku jadinya"

sebel

"hahahahahaha, iya iya nanty aku mandi keramas yank, semenjak hamil aku agak malesan yaank"

tawanya

"hhm, kalo butuh apa apa jangan sungkan panggil aku ya yank, buk inah juga ada kan sayank,jangan capek capek banget ok"

peluk lagi

"apa peluk peluk katanya aku bau"

ngejek

"ah biar lah gimanapun kamu aku tetep love deh pokonya"

"hahahahahaha"

tak lama setelah itu dia mandi dan kami sarapan bersama, saat kami selesai dan akupun ingin berpamitan pergi tiba tiba dia malah minta ikut.

"lah yank kok tiba tiba minta ikut ci"

bingung

"aku suntuk di rumah aja kak"

murung

akhirnya aku mengijinkan dia ikut dia segera bersiap dan aku menunggu di mobil, tak lama kami pun berangkat, saat tiba di sana ternyata rivan sudah menunggu kami, akupun keluar dari mobil.

"akhirnya kamu datang juga arta"

menghampiri ke mobil

"awas awas van aku mau bukain pintu istiku"

mendorong sedikir karna mengalangi pintu

"laah kamu sama istri kamu"

kaget

"iya, ini kenalin istri ku namanya tarika, yank ini yang namanya rivan ituu"

memperkenalkan

"hai aku rivan"

berjabat tangan

"aku tarika"

"ooohh kaya gini too tipenya kamu taa"

colek colekin arta

"iihh apaanci"

sebel

aku tersenyum geli melihat tingkah mereka berdua, kak arta yang terlihat malu malu saat di godanya.

"ya ampun artaa istri kamu ternyata imut dan manis banget yaa kalo senyum hahaha kalo gak hamil aku ada juga kepikiran nikung hehehehe"

"kampreet kamu van"

menjewet telinganya

"hahahahaha"

tawaku keras melihat alsi mereka

tak lama kami pun masuk aku berjalan di belakang kak arta sambil kak arta tetap menggandeng tanganku, jadi kaya bapak yang takut anaknya hilang di tengah keramaian.

"ARTA"

teriak semua saat kak arta masuk, mereka dan mulai mengerumuni kak arta tampa ada yang memperhatikan aku

"kak aku tunggu di luar aja ah gak enak sama temen kakak"

mereka semua diam melihat aku yang bersembunyi di belakang kak arta.

"waah arta lama gak ketemu sekali ketemunya ajak pacar"

kata seorang temannya dan membuat yang lain tertawa

"hahaha ini bukan pacarku tapi istriku, kenalin ini tarika"

kak arta menarikku kedepanya dan memegang pundakku

"HAAAH"

kaget mereka

"lagi hamil pula, waah ganas ah si arta udah berapa bulan"

maju seorang wanita

" 3 bulan kak"

jawabku

"wah kok udah besar yaa"

heran

"ooh iya kak kembar hehe"

jawabku lagi

membuat semua semakin heboh, aku langsung di dekati para cewek cewek temen kak arta, mereka menanyai aku banyak hal,

makan apa

caranya gimana

program di mana

tipsnya

dan masih banyak lagi pertanyaan mereka yang membuat aku pusing.

"kalau itu kami pun gak tau yaa bikin bikin aja yaa memang udah rezeki nya di kasih segitu hehehe"

jawab kak arta pada mereka dan merekapun mengangguk-angguk tanda mengerti.

aku pun di persilahkan duduk persama mereka samua dan bercerita banyak hal soal kak arta.

"hei all"

tiba tiba semua orang terdiam sejenak mendengar sapaan itu dan melihat seseorang daan

"LISAA!! "

semua orang kaget

================

hayoo kenapa pada kaget hehehe

semoga suka yaa


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C17
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login