Baixar aplicativo
4.02% Artika family / Chapter 7: kesempatan

Capítulo 7: kesempatan

Hari ini kami akan mengurus semuanya ya walaupun kami juga harus tetap bekerja, kami sempatkan sedikit waktu untuk ke kantor polisi dan membuat surat-surat yang memang diperlukan untuk membuat izin untuk mengasuh anak ya walaupun hanya sementara saja.

Dan setelah proses yang cukup panjang setelah aku mendapat persetujuan bosku dan juga persetujuan pihak polisi sebagai penanggung jawab sih anak selagi orang tuanya belum sadarkan diri dan pihak keluarganya pun belum ditemukan kami akan merawat dia.

Aku tak tahu siapa namanya heheheh

jadi mulai saat ini kami memanggilnya Harini Sebenarnya aku tak punya pengalaman untuk mengurus baby hanya perasaan yang menuntun aku untuk menjalani ini semua hehehehe.

Walau aku belum pernah melahirkan seorang anak dan belum pernah coba mengurusnya pula tap aku tetap wanita, masih punya perasaan lembut bak ke ibu ibuan.

nanty kalo ada yang gak tau bisa kita tanya tanya ke temanku yang udah punya anak hehhehe.

Aku sangat mendambakan mempunyai anak bahkan aku ingin sekali merasakn namanya mual dan lagi ngidam padahal kata mereka gx enak, mana aku tahu aku belum merasakannya sampai saat ini hahahaha.

Mulai besok aku akan merasangannya yaa walah bukan anak kandungku tetep saja aku akan merawatnya dengan selulus hati.

Aku mulai membeli baju untuk harini

Tempat tidur mungilnya

Mainannya

Dot susunya

Popok juga

Handuk

Bedak

Dan lainnya

Aku sangat tidak sabar untuk menunggu hari esok, hari ini aku sedang sibuk dengan semua pekerjaanku, dan lagi sekarang ini aku sedang berusaha mencapai target agar aku diizinkan bekerja di rumah selama mengurus harini jujur aku sudah sangat lelah tapi aku akan tetap semangat.

Setelah semua lelah dan kantuk yang aku lalui ini sudah jam 11:37 malam udah malah dari tadi di luar hujan, biasa aku pulang sore naik taksi atau grab tapi ini sudah malam banget aku agak takut jadi aku ingin menelpn kak arta yang ternyata sudah menelpon aku berkali-kali tapi aku gak ada lihat atau dengar ponselku karna terlalu fokus mengerjakan semua tugas.

Sekarang semua pekerjaan itu sudah selesai dan sudah aku antar ke meja bos, yaab bos ku memang baik walau karyawan seperti aku ini meminta banyak tapi namanya aku karyawan teladan hahaha semua perjaanku selalu tepat waktu dan hasilnya di sukai banyak klien kami.

kali ini dia menelponku dengan video call

Pasti dia akan mengomelin aku deeh ini.

"VC"

Arta:"KAMU DI MANA!!! GAK BISA LIAT JAM HAH!!!"marah

Tarika:"aku di kantor yang, aku liat kok yank"

Arta:"GAK BISA KAMU KASIH KABAR KE AKU, AKU KHAWATIR BANGET SAMA KAMU TAU" marah

Tarika:"ya udah iya maaf sayank aku salah, jangan marah marah dong aku kan takut kamu bentak bentak gitu"sedih

Arta:"aahh iya maaf yank, ya udah aku jemput yaa, tunggu di situ ya"

Tarika:"iya" sedih

Ternyata dia marah bnget ke aku.

ini kali pertama aku di bentaknya sedih banget tapi memang salah akunya ci gak bilang ke dia, dia cuman khawatir aja kali ya tapi bicaranya dengan nada tinggi.

Saat aku masih tertunduk sedih di depan kantor tiba tiba aku dapat pelukan dingin.

"HEEI SIAPAAA"

teriakku

Saat aku menolehkan kepala ternyata itu kak arta, badannya dingin dan wajahnya pucat segera aku berdiri dan membalik badan aku pegang tangannya yang sangat dingin yaa memang malam sedang hujan.

"kamu kenapa yaang"

Aku mulai panik menyentuh pipinya

"kamu yang kenapa, kerja lembur gx bilang di telpon gx di angkat aku nyariin kamu tau, semua tetangga aku tanyaain ujan ujan dan malam begini, aku takut kamu kenapa kenapa makanya aku marah banget sama kamu"

Aku gak berkata kata lagi langsung aku peluk dia dan mulai menangis.

"iya maaf tarika yang salah gx bilang, wajar kakak marah huu huuu marahin aja tarikanya, kakak sampe dingin gini maaf kaak maaf buat kakak khawatir, tarika gak ada maksut gitu kok yank bener"

Aku menangis di peluknya yang dingin padahal biasanya hangat.

"ya udah gak papa kok sayank, pokonya jangan terulang lagi yaa, aku saayaaang banget sama kamu tar, gak akan sanggup sayank kalau kamu terluka apa lagi menghilang"

Peluknya erat diriku yang masih menangis tersedu sedu dalam diam ini

Kami pun pulang, tak ada kata yang di ucapnya di mobil, tangan dinginnya tak ingin ku melepaskan dari genggaman.

Bahkan sampai aku kami pulang aku tetap diam dan dia langsung membawa ku ke kamar.

Saat kami di kamar baru lah tanganku di lepasnya

tapi aku seolah tak rela ku peluk dia dengan erat lalu ku tarik tangannya duduk di ranjang.

"tunggu di sini dulu kak"

Aku pun dengan cepat mengambilkan baju ganti untuknya, dan bermaksut memakaikannya baju.

"sayaang"

Menatap

"hhhmm yaaa"

Mulai membuka bajunya

"iih yaa yank aku bisa pake sendiri aah"

Merasa geli

"hhmn ya udah iya"

Jadi sebel gagal romantis

Aku pun bangkit dari dudukku lalu berganti baju, saat aku hanya mengenakan pakain dalam di rabanya dari belakang membuat geli dan bulu halusku berdiri.

"yaaang, lagi dingin gini enaknya di hangatin loo yank, mau yang hangat hangat gak yank"

Tangannya yang tadi merana sudah mulai meremas remas.

"ooohhh gitu, ya udah hangatin nasi aja sana sama buat teh manis"

Aku tinggalin dia sambil menaha tawa

"yaang, yaaang iihh bukan itu tapi aak uuk loooh"

Kode kodee

"apaan sih yang monyeet, monyetnya kenapa"

Semakin geli rasanya tawaku ingin lepas

"ya ampun yank ya udah laah gak jadi gak pengen lagi"

Ngambek dan berbaring di tempat tidur

"hahahahahahahah, sini sayank sini kita buat kehangatan di malam dingin ini hahahaha"

Aku tertawa lepas melihatnya seperti itu

"gak aah ogah"

Masih ngambek

"oooh ya udah ok"

Aku memakai baju memakai baju tipisku dan turun ke bawah mengambil air minum 2 jelas

Lalu naik lagi, tapi dia masih ngambek aku coba memancing nafsunya itu.

perlahan ku buka cdku lalu braku sambil sedikit bergaya ala ala apa gitu hahaha.

yaaah aku di kacangin dianga malah gak ada respon, ya udah aku pun mulai berbaring menarik selimut berhubung sudah mengntuuk yaa aku tidur membelakanginya memeluk bantal guling.

Saat sedang enaknya tidur dan sedang bermimpi kok tiba tiba terasa hangat dan geli di bagian dadaku segera aku terbagun ternyata kak arta sudah dengan polos dan berada di atasku tengah meremas dan menghisap dua bukit indahku.

"sayaaang aah ngapain yankk aauhh"

Nafasku mulai ter engah engah merasakan geli dan nikmatnya.

"aaahh gak bisa tahaan yang"

Dengan langsung dorong dia membuatku kaget

"aaaauuhhh yaank berhentii!! "

Mataku terpejam menahanya

"apa yang"

Bingung

"saakiit iih belum licin maih sodok aja ah"

Aku cubit dia geram dia merasakan perihnya di bagian bawahku yang terasa sudah berdenyut denyut.

Dia yang hanya tersenyumpun melanjutkan aksinya lagi dengan ganasnya.

Kami bergulat sampai beberapa ronde dan sampai tertidur kelelahan hingga tak sadar pagi sudah datang.

Daan mataku masih berat karna kelelahan aksi semalam.

tiba tiba aku ingat

"ya ampun Harini"

Kaget

=================

Bagaimana all kira kira tarika sanggup gak ya hahahaja

Semoga suka yaa


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C7
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login