Baixar aplicativo
3.44% Artika family / Chapter 6: OTW

Capítulo 6: OTW

Saat matahari sudah terlihat cerah kami pun mulai bersiap untuk pergi, itu pun memakai baju biasa saja karna kami hanya akan lama di perjalanan, aku dan kak arta membawa 2 baju untuk di pakai dalam acara dan untuk pulang nanti.

Karna kami tak akan bisa berlama lama karna aku sedang banyak pekerjaan dan kak arta masih baru baru masuk rumah sakit nanti malah jadi masalah bagi kami.

Sempat teringat juga soal mimpi semalam tapi segera aku buang jauh jauh pikiran itu, kami segera berangkat menuju tujuan.

"sebenarnya ini acara apa sih kak, pernikahan?"

Penasarang

"bukan sayank ini pertemuan keluarga silaturahmi tapi dalam bentuk acara dalam ruangan seperti party"

Menjelaskan sesederhana mungkin

"rame banget apa kak"

Masih penasaran

"iya dong semua keluarga papa mama yank"

Jawab pas

Aku rasa sudah cukup bertanya kak arta sedang membawa mobil apa lagi perjalanan akan lama, tadi sbelum brangkat aku sudah minum obat dan sekarang aku mengantuk.

Aku bilang ke kak arta untuk hati hati dan jangan mengebut takut tiba tiba kantuk dagang dan hal yang tak di inginkan terjadi.

Aku dibangunkan kak arta setibanya di sana, kami berada di sebuah hotel untuk bersiap diri mengikuti acara pesta nanti malam.

"yaang oo yang aku gimana udah cantik belum hehe"

berputar putar dengan gaun pesta yang angun

"kalo ada acara aja sok cantik huu, gak usah cantik cantik laah biasa biasa ajaa aahh nnty di rayu orang"

mengomel

"yaa ampun tinggal bilang cantik atau gak aja kok malah ngomel, lagian aku gini ini yaa supaya enak dill liat kalau jalan sama kamu iiiihhh"

sambil duduk dan hapus make up

"iya iya maaf, cantik kok sayang cantik kamu ini yang paling cantik dan sampai kapanpun kamu akan selalu pantas ada di samping aku emuaah"

duduk di samping dan mencium pipinya

"udah terlanjur di apus make up nyaa kan iiihh dasar resek kamu kak"

mengomel balik

"hahahahaha emang aku ada suruh hapus gak kan hahahahah"

tertawa mengejek

"iihh dasar kamu yaaa, rasain nii"

mencubit perutnya

"aaauuww yang iya iya ampuun hahahahaha"

perdiri dan menjauh

"dasar cewek rempong hahahaha"

keluar

"dasar cowok baweeeell uuhh ngeselin!! gak tau apa make uo itu butup perjuangan hhhuuh"

ngomel

saat aku keluar Mama dan Papa menyampaikan nanti para kerabat semua berkumpul di sana. Acara ini gunanya untuk silaturahmi atau sekadar pembicaraan keluarga yang sudah lama atau yang berjauhan agar tetap memiliki keakraban.

kami pun masuk dalam sebuah ruangan yang sangat ramai, di sana Aku dikenalkan Banyak orang ada adik dari mama dari keluarga Papanya kal arta semua Pokoknya.

" Wah ini tooo istrinya arta yaa waahhh hahahaha"

Kata omnya kepadaku

"aahh iya Om, saya tarika"

Memperkenalkan diri dan salim

"waahh ata suka yang manis manis too diabetes baru tau hahaha"

"ini manisnya bukan buat makan oom hahahaha tapi buat di nikmati"

Kak arta menjawab candaan omnya itu sambil tertawa

"hahahaha dasar kamu ini, ayo ayo di makan duluu tarika nnty kita ke dalam lagi kenalan sama yang lain, kamu di sini jangam sering senyum tar"

Kami di tawari makan dulu lalu di ajak ke dalam.

tapi aneh masak gak boleh sering senyum

"maaf kenapa ya om"

Jawabku penasaran

"di sini banyak suka yang manis manis, apa lagi kaya kamu udah ada yang punya bahaya nanty hahahaha"

Dia tertawa lagi

"hahaha di kira kenapa, ada aja om ini"

Aku merasa geli

"beruntung kamu bisa taktukin atra tar, aduuh dulu kalo inget jaman SMA dia"om

"kenapa om"

penasaran

"kaya artis dia di kejer kejer cewek"

jelasnya

"hahahaha om ini buka buka kartu deh bikin malu"

menepuk pundak omnya

"hhmm terua terus oomm dia ada pacar waktu sma"

tanya

"waaaahhh jangan di tanya banyak hahahaha banyak yang ngajak pacarn dia tapi di tolak semua hahahaha"

tawanya lagi

"ooomm ihh udaah aah"

malu

"lagi lagi om"

makin penasaran

"om dulu kira dia ini gay loo masak gak ada selera di tembak cwek cwek cantik dan bahenol hahaha"

"hahahaha kelamaan jomblo kamu yang sampe di kira gay"

"enak aja!! aku tuu orangnya pemilih yaaa, gak mau jajal jalal anak orang apa lagi masih sma gitu, lah mau gaya gayaan pacarin anak orang uang juga masih minta sama orang tua malu laaaah"

"ooohh iya cii bener juga, aah kamu mah ok ata om salut dari kecil kamu juga udah dewasa hahaha"

"iih om bisa aja jadi maluu hahaha"

"hahaha apanya kakak ini da"

aku pun ikut geli melihatnya sok malu malu

setelah canda dan tawa kami berakhir kamipun di ajak ke dalam ikut bergabung bersama orang tua kak arta yang tengah sibuk berbicara dengan keluarga keluarganya, aku dan kak arta sudah bergabun bersama sepupu dan keponakannya.

"kak saya kimmy keponakannya kak arta"

Aku di salami salah seorang gadis cantik yang ternyata adalah keponakan kak arta

"aahh iya, tarika"

Aku tersenyum melihat dia yang sangat cantik

"udah besar kamu yaa kim, udah ada pacar blm"

Tanya kak arta

"iiihh keppoo deeh kak arta ini"

Nyolot kimmy pada kak arta

"hahaha ya gini kalo jajan kebanyakan micin nyolot nya minya di tulungin"

Jawabnya sambil tertawa

"hahahaha enak aja kalo ngomong"

Dia tertawa dan memukul kak arta

"aauww sakit, parah aah dasar kasar kamu, pantes betah jadi jones hahahah"

Kesakitan tapi tertawa

"itu kak tarikanya di kenalin sama yang lain loo kak,iihh gimana ci kakak ini, udah aah aku mau pergi aja,sebel aku sama kakak gangguin aku"

Mulai ngomel

"hahahaha iya iya, eehhh mau ke mana aku gak gangguin loo"

Mencoba melarangnya pergi

"aku mau ke kamar mandi kenapa mau ikut no"

Nyolot lagi

"iihh ogah"

Merasa jijik

"hahahaha"

Pergi

"iiihh kakak ini yaa, suka banget jahilin orang udah lah sodara jauh jarang jumpa yaa di akrapin gitu"

Cubitku sedikit

"auww yank sakit, yaa memang gitu cara akrapin dia loo yang"

Dia menatapku

"rasain laah aneh aneh aja pun"

Jawabku

Dan aku pun terus berkenalan dengan orang-orang yang lainnya yang ada di situ.

Dari perkenalan bicara makan malam terus membicarakan keadaan sekarang apa aja yang pernah terjadi semua masalah menurutku mereka ini keluarga yang sangat besar yang di dalamnya adalah orang-orang yang peduli kesatuan dalam ikatan yang namanya keluarga.

Aku sangat senang kalau mereka semua bisa menerima aku bisa ramah denganku ya walaupun saat aku di sana tidak berbicara banyak dan tidak terlalu mengerti untuk bersama bagiku ini adalah proses belajar belajar beradaptasi dengan kehidupan yang baru belajar untuk memahami satu dengan yang lainnya belajar untuk menghargai sesama keluarga dan juga peduli satu dengan yang lain.

Disini kami tidak hanya membahas soal keberhasilan per individu dalam hal pekerjaan atau sebagainya, tapi juga membahas soal membantu kerabat semisal ada keluarga yang memang sedang membutuhkan daripada minta tolong pada orang lain lebih baik jika yang menolong itu adalah keluarga sendirikan.

Rasa kepedulian mereka sangat tinggi satu dengan yang lainnya Walau aku tak begitu mengenal ataupun baru mengenal mereka tapi aku bisa merasakan berada disekitar mereka itu suatu hal yang sangat menyenangkan keramahan mereka mereka yang merangkul ku tanpa ragu walaupun aku anggota keluarga yang baru bagi mereka, tapi di sini harus mengutamakan yang namanya sopan santun jika orang yang lebih tua memberi sesuatu atau mengajak kita kita harus melakukannya tidak boleh menolak.

semua berjalan dengan sangat lancar dan menyenangkan bahkan sampai akhir pun kami masih tetap menerima kehangatan mereka, dengan kami diantar sampai mobil mereka menunggu dan Melambaikan tangan ya mungkin itu sederhana tapi untuk orang yang baru dikenal yang baru kita temui itu hal yang luar biasa bagiku.

Mama dan Papa pulang lebih akhir tapi mereka tetap akan pulang malam ini Jadi kami duluan saat itu.

saat di perjalanan aku banyak bercerita dengan kak arta.

"om kamu yang satu itu kayanya asik banget yaa orangnya kak "

Pujiku

"iya yank om aku itu memang asik orangnya, makanya anak anaknya semua beda beda semua yank hahahahaha"

Tertawanya lepas saat cerita soal om nya itu

"beda beda gimana yank kok jadi gak nyambung"

Tanyaku bingung

"iya lah om aku ini orangnya gak mau ngatur gitu! apa mau anaknya yaa dia dukung sampe kecapee, anak anaknya semua sukses loo yank, tadi gak datang tapi,mereka lah temen aku kalo udah lari larian dari cwek cwek hahaha"

ceritanya

"ooohh waahh hebat banget tuu om, alah kak inget masa lalu ajapun, tapi om kok istrinya gak datang tadi"

Tanya lagi

"hhhmm istrinya udah meninggal lama yank, dari dulu dia sendri terus, dan besarin anak anaknya juga sendri yank"

Sedih jadinya

"maaf kak, kuat banget yaa oom kamu kak, seorang lelaki setia dan kuat yaa"

Aku kagum dengan jiwa ayah pada om nya kak arta itu, dia tetap setia walau istrinya sudah tiada dia sanggup membesarkan anak anaknya sendri tanpa adanya sosok ibu di sisi mereka.

"yaa gaak papa kok, iya aku aja salut"

Tersenyum

"terusa itu tantee yaang... "

Terputus

"KAK AWAAAAAASS"

aku berteriak saat mobil di depan kami terguling karena menabrak dinding Jalan salah seorang keluar dari mobil dan terluka, untungnya jalanan yang cukup sepi hanya ada beberapa mobil yang lewat menghindari tabrakan beruntun, kamipun segera berhenti dan turun coba mendekat.

Kak arta coba memeriksa seseorang yang terlempar tadi ternyata masih hidup tapi sepertinya terluka parah.

Kak arta memeriksa orang yaang di dalam.

"ttooo loo ng aan ja jagaa naak saayaaa"

Itu yang di ucap nya ber ulang ulang

Awalnya aku binging apa yang dia katakan, wajahnya berlumuran darah membuatku sedikit ngeri.

Aku coba lagi mendekat kan diri walau takut dan jantung berdebar

"to loong j jaa ga anak saaa ya"

Akhirnya aku yang mengerti cepat mendekat ke mobil dan melihat ternyata nemang ada anak kecil dii belakang tak sadarkan diri aku coba buka pintunya dan mengangkat anak dari mobil itu.

Untung saat itu ambulans datang dan segera membawa semua korban

Ternyata penyebap kecelakaan itu adalah suaminya terkena serangan jantung mendadak dan membuatnya meninggal saat di perjalanan dan membuat mobil hilang kendali mobil.

Sang istri masih belum sadarkan diri karna terlempar cukup jauh membuatnya terluka parah.

Anak mereka selamat hanya mengalani patah tulang dan belum sadar.

Kami coba untuk bicara pada pihak kepolisian bagaimana keluarga korban

Ternyata mereka bukan penduduk sini dari kontak hpnya tidak tau siapa yang akan di hubungi.

Mendengar itu kami pun sepakat untuk membiayai rumah sakit mereka, dan minta tolong untuk menjaga anak itu.

Setelah semua selesai kami pulang

Kejadian itu tak begitu jauh dari rumah kami, setiba di rumah kami pun mandi dan berganti baju karna baju kami terkena darah.

Saat kami makan aku merasa tidak enak hati kalau mengingat perkataan ibu yang mengalami kecelakaan tadi.

"oo kak"

Kataku

"kenapa sayank"

Sambil makan

"kita balik liat ke RS yuk"

Tiba tiba

"laah ngapain"

Kaget

"gimana yaa yank, perasaan aku gak enak deh tadi ibuk itu minta tolong ke aku buat jagain anaknya, dan aku dari tadi kepikiran terus yang kalo keluarganya blm ada datang anak tadi bakal di urus sama siapa"

Jelasku

"kan udah ada polisi yank"

"ayo lah kak,aku mau liat lagi ke adaan ibuk itu dan anaknya"

Memohon

"tapi sayaank"

"kaaaak"

Memohoon

"haah ya udah iya"

Ngalah

"ok aku ganti baju kamu cepetan makan yaa eemuah i love you"

Dengan semangatnya aku berganti baju dan kami pun segera berangkat ke RS lagi.

Saat kami tiba dan ternyata benar saja ibu tadi itu tiba tiba keadaannya memburuk bahkan keritis anaknya sudah sadar dan sedari tadi menangis.

Aku merasa sangat kasihan mencoba mendekat pada anak kira kira umur baru 2 tahun itu yang sangat imut menurutku aku dekati dia, dan coba menggendongnya pertama dia memberobtak dan semakin menangis aku tak menyerah.

"sayank sayank cup ya cup, ini tante tarika sayank gx papa kok, tante bakal jagain kamu yaa, mau tante beliin mainan gak"

Perlahan dia mulai tenang walau masih tetap menangis

"sayang yang sabar yaa, yang kuat, cepet sehat juga yaa"

Aku gendong dia lembut anak secil ini tahu apa coba di ajak ngomong juga gak ngerti jugakan dia masih belajar bicara juga kan, mengingat ayahnya yang sudah tiada ibunya sedang kritis anak ini akan di rawat siapa yaa, hati kecil ini rasanya sakit.

Itu yang aku pikirkan sampai aku tak sadar ternyata anak dalam gendonanku ini telah tidur dan aku segera membaringkannya.

Aku keluar dari kamar itu dan bertanya pada kak arta bagaimana ke adaan ibunya.

"ibu dia koma sayank"

Sedih

"apa!!"

Kaget

Rasanya sangat hati ini semakin tersayat mengetahuinya bagaimana dengan anak itu coba entah tiba tiba saja.

"yank ayo kita rawat anak ini sampai orang tuanya sembuh atau kerabatnya menjemput"

Ku keluarkan ide gilaku

"laah emang kamu mau rawat sayank"

Kaget

"aku mau yank"

Meyakinkan

"kamu kan kerja, harus sewa beby sister lagi dong"

Ragu

"hhmm iya cii gimana yaa, aahh kalo gak coba bicarain sama bos kalau aku kerjanya di rumah aja"

"hah!? aduh yank kayanya gak bisa deeh yank"

"ayoo lah yank, aku gx tega biarin ini, cuman rawat aja kok sayank aku yakin keluarganya pasti dateng"

Berusaha membukuk

"tapi sayankku"

"saayaaank aku mohon"

"ya udah deh ya udah iya iya, besok kita urus semua yaa"

"makasih sayank kamu memang suami yang paling pengertian yank, aku jadi makin sayank heheheh"

merayu

"halah yaank"

==================

Hai all

Apa kabar

semoga suka ya hehehe


Load failed, please RETRY

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C6
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login