Papa terlihat makin ceria, dia sudah banyak bicara. tidak seperti kemarin kemarin...yang wajahnya selalu murung.
makannya pun sudah agak banyak....
Papa...selama 2 tahun engkau terpuruk...selama itu pula aku belajar untuk menjadi anak yang dewasa dan bertanggungjawab.
meskipun tanpa mama...
aahh...mama aku merindukanmu. kuhapus air mataku yang jatuh dengan jari kelingking. kudekati papa yang sementara minum susu sambil menonton televisi.
pa...aryo berangkat kekantor dulu...kataku sambil mencium kening papa.
kalau ada perlu...tlg telpon aryo yaa...handphone ada di meja depan.
hati hati yo...
iyaa...assalamualaikum....
kututup pintu pagar, ku stater motor dan melaju menuju gedung tempatku mengais rejeki.
Merry nampak kasak kusuk didepanku...aku tersenyum geli melihatnya.
cari apa non...kucolek pinggangnya...
dia terkejut....
huuhh..jangan genit...ketusnya.
eehh...jadi cewek itu jangan galak galak non...nanti ga laku loh...kulirik merry yang masih menggerutu.
cari aku yaa...aku terus menggodanya.
jjiiiaahh...ga kelless..jawab merry sambil melangkah menuju kemeja kerjanya.
aku dan merry seruangan di divisi pemasaran. kami berdua adalah bagian tim pemasaran yang sering kerja bareng. sampai ada yang bilang kalau kami pacaran. hehe
aah...merry centil gitu...aku mah ga minat...
aku hanya minat sama wanita kayak bu arini...anggun, lembut, berwibawa dan....
adduhhh....
cubitan kecil merry membuat hayalanku berceceran...
aku meringis kesakitan.
itu tuh yang aku cari...kamu mengambilnya yaa...
aku melihat bros kecil warna hijau yang ada dimejaku.
ini aku dapat dilantai tadi pagi....aku taruh dimeja, biar yang punya bisa langsung liat elakku...
aahh...alasan...sambar merry sambil menjumput bros lalu pergi....
hhmm...kemana perginya tu cewek...
mungkin ke kantin ... kali aja aku dibelikan makanan sekalian. kan duitnya bisa ditabung untuk beli obat papa.
Ternyata benar...setengah jam kemudian merry kembali dengan membawa 2 kotak makanan dan dua botol minuman.
Aku tersenyum ketika merry mengulurkan kotak makanan dan air mineral kepadaku.
makasih cantiiikk...
yuukk...makan aah...merry duduk dan membuka kotak makanannya.
merry si ratu makan, tapi badannya gitu gitu aja.
ada ada aja cemilan yang dibawanya dan aku pun pasti punya jatah.
Merry...gadis manis yang selalu ada ketika aku kesulitan, dia selalu membuatku bahagia...dengan ocehan-ocehan kecil manja. Meskipun begitu...tak ada rasa cinta sedikitpun untuknya. Hatiku masih tersimpan rapi direlung hati tasya. gadis manis penghuni panti. tapi sayang...aku mengacuhkannya, tak memperdulikannya.
Jam 5.00 aku beranjak dari tempat duduk setelah semua pekerjaanku selesai. aku keluar lewat pintu samping dekat dengan parkiran mobil.
kulihat bu Arin berjalan menuju mobilnya, sejenak tatapan kami beradu....setelah beberapa saat...akhirnya bu arin mengalihkan pandangannya dan melanjutkan langkahnya menuju mobil.
Aku masih menatap setiap gerakan bu arin...sampai berbelok dan pandanganku terhalang oleh mobil lain yang terparkir.
Aku masih sibuk menyiram bunga, ketika suara papa terdengar memanggilku.
segera kutaruh ember air dan menuju papa.
yaa pa....
papa ingin pergi kesuatu tempat...
kemana pa...kutatap papa sambil kebingungan...
besok sore, kamu cepat pulang yaa....
iya pa...aku menganggukkan kepala tanda setuju meakipun dikepalaku masih tersimpan rasa pemasaran.
Aku merapikan meja kerjaku, ketika merry datang mengajakku ke gramedia.yo...ayo dong...temani aku ke gramedia. merry menggandeng tanganku.
namun tiba tiba dia melepaskan tangannya.
aku yang saat itu masih sibuk memasukkan peralatan kerja ke laci meja menoleh ke arah merry.
aku lihat merry tertunduk malu...didepannya berdiri bu arin...aku tersenyum dan mengerti kenapa merry melepaskan tangannya.
selamat sore bu arin...
sapaku sambil menundukan kepala.
Bu arin menatapku tajam...lalu melanjutkan langkahnya menuju pintu depan.
huuu...sungut merry.
kapok lo....ejekku
merry melayangkan cubitan manis dipinggangku, dan itu cukup membuatku merintih kesakitan.
kulihat merry hanya tertawa melihatku kesakitan.
Pukul 5.05 aku dan papa berangkat menggunakan sepeda motor bututku.