Baixar aplicativo
47.93% Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 116: Adam dan Bayu

Capítulo 116: Adam dan Bayu

Akhirnya acara lamaran itu selesai, semua menyetujui pernikahan kinan dan adam setelah sedikit kendala dari kinan yang terlihat tidak yakin di mata ibunya tentang pernikahannya sendiri.

Namun kinan bisa membuat situasinya kembali membaik setelah ia meyakinkan ibunya bahwa kinan mantap dengan keputusannya.

Ibu kinan sempat menanyakan soal ayah adam, segera ibunya adam menjelaskan bahwa suaminya sedang kunjungan ke perushaan di luar negri.

Ibu kinan hanya mengangguk ketika mendengar kesibukan calon besannya itu.

Dia tidak berani berkomentar kesana-kemari karena tidak mengerti dunia yang di geluti calon besannya itu.

Kemudian adam dan ibunya pamit pulang dengan diantar sampai pintu gerbang oleh ibu ranti dan kinan.

Setelah mereka pergi keysa langsung menggoda kinan yang ternyata adik kecilnya itu sudah besar dan akan segera menikah.

Kinan yang malu segera pergi ke kamarnya. Namun ibu mengikutinya di belakang yang akhirnya mereka berdua melakukan perbincangan serius di kamar kinan.

"Apa ibu tidak salah menyetujui pernikahanmu dengan adam???? apa itu semua benar sesuai keinginanmu????".

Ibu ranti masih terdengar tidak yakin akan keputusannya menyetujui rencana pernikahan putrinya. Dia kembali menanyakan kemantapan putrinya terkait rencananya itu.

"Bu, aku hanya ingin merasakan kebahagiaan, selama ini aku tidak pernah yakin, seperti apa itu bahagia dan tertawa layaknya yang di rasakan orang lain saat mereka bahagia dalam menikmati hidupnya. Mungkin menikah, memiliki pasangan hidup, berbagi apa yang aku rasakan akan membuat hidupku sedikit berbeda dari yang selama ini aku alami. Aku belajar mengatakan apa yang aku inginkan itu setelah aku mengenal adam, sebelum itu,,,,, aku tidak pernah berani untuk mengatakan apapun, pada siapapun. Walaupun kemudian dia menghilang selama beberapa tahun dan aku melewati hari-hariku dengan bersahabat bersama bayu, tapi perasaanku untuk adam masih tetap sama. Dia adalah yang pertama membuat aku bisa kembali melihat dunia disekitarku seperti kinan kecil yang dulu sangat ceria. Iya kan bu?????? tidak ada alasan untukku menolak pinangannya".

Kinan memberikan senyum manisnya pada sang ibu saat menutup semua kata-katanya, dia ingin ibunya ikut yakin bersama dengan keputusannya dan berhenti mengkhawatirkan perasaan dirinya.

kemudian ibu dan kinan berpelukan dan tak terasa air mata kinan menetes.

Bayangan ayahnya tetap berada di pelupuk matanya sepanjang hari ini meskipun faktanya saat itu harusnya dia sedang ada dalam momen bahagia. Namun kinan tetap merasakan sakit di hati terdalamnya.

"Ibu percaya dengan keputusanmu".

Kemudian setelah beberapa lama ibu keluar dengan hati yang sedikit lega setelah mendengar kemantapan kinan. Dia merasa tidak salah menerima lamaran dari calon besannya tadi.

Di rumah Adam.....

Setibanya adam di rumah, telah terparkir mobil yang biasa digunakan sang ayah dan satu mobil lagi yang tidak ia kenal juga terparkir di garasinya.

"Ayah sudah datang sepertinya bu, jika dia sudah mengetahui apa yang telah kita lakukan, ibu cukup mendukungku dengan mengatakan bahwa ibu menyetujui pernikahanku dengan kinan, itu saja".

Adam berpikir ayahnya mungkin sudah mengetahui apa yang telah di rencanakan olehnya, meskipun sang ayah ada di luar negri, mata dan telinganya tetap tersebar di sekeliling adam.

Orang-orang suruhannya pasti telah memberi tahu apa saja yang telah adam lakukan selama ayahnya tidak ada.

Rencana adam yang akan menikah diam-diam telah ia urungkan karena kinan seperti tidak menginginkan pernikahan semacam itu. Jadi adam memberanikan diri untuk mengatakan semuanya pada sang ayah bahwa dirinya dan kinan akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.

Tanpa mengkonfirmasi kepada kinan terlebih dahulu bahwa ia merubah rencana awal mereka, adam bertindak sendiri mengikuti jalan pikirannya.

Melihat kinan yang bahkan bisa disadari oleh ibu rant,i bahwa tidak terdapat kemantapan dalam diri kinan saat ditanya keyakinannya untuk menikah, membuat adam berpikir mungkin restu orang tuanya penyebab kenapa dia tidak mantap dengan keputusannya untuk menikah.

"Apa kamu akan jujur pada ayahmu???".

Ibunya pun heran dengan perubahan rencana anaknya itu karena tidak ada gelagat aneh pada dirinya selama perjalanan tadi.

Adam hanya diam tanpa menjawab satu patah katapun dan terus berjalan menuju ke dalam rumah.

Disana terlihat beberapa orang yang sedang duduk di ruang tamu. Mereka seperti orang-orang petinggi yang adam temui saat di pesta perusahaannya beberapa minggu lalu.

Pak Gunawan yang menyadari kedatangan putranya itu segera memanggilnya.

"Adam, kemari, ayah akan mengenalkanmu pada seseorang, kemarilah!!!!!!!".

Adam yang tidak mungkin membuat keributan disana karena banyak tamu akhirnya menuruti panggilan ayahnya dan mendekat ke kumpulan orang-orang yang berada di ruang tamu.

"Kenalkan ini putra saya adam, dia GM di kantor pusat yang di jakarta seperti yang semalam saya ceritakan, mungkin usianya beberapa tahun lebih muda darimu, tapi kalian terlihat seperti sebaya".

Setelah mengenalkan adam kepada seseorang yang berkunjung ke rumah adam, kemudian sang ayah mengenalkan orang itu kepada adam dan membuat adam benar-benar terkejut melihatnya.

"Adam kenalkan ini adalah CEO kita, Bayu Anggara, dia biasa disibukkan dengan urusan di luar negri, sesekali ke indonesia untuk mengurus hal-hal besar saja jadi ayah belum sempat mengenalkanmu padanya".

Adam kemudian melihat seseorang yang sedang berdiri di hadapannya saat itu, yang tidak lain adalah Bayu, yang seperti ayahnya bilang bahwa dia adalah CEO dari tempat ayahnya dan dirinya bekerja.

Adam kemudian berjabat tangan dengan bayu, dia masih terus menatap wajah bayu tanpa menjawab apapun dari apa yang dikatakan ayahnya.

Adam benar-benar tahu sekali bahwa bayu yang ada di hadapannya itu adalah orang yang bersahabat dengan kekasihnya.

Hanya dengan melihat wajahnya tanpa kacamata adam bisa langsung mengenali orang itu terlebih nama mereka sama.

Baju yang bayu kenakan saat itu tidak seperti biasa, hari itu bayu mengenakan stelan jas rapih dan mahal dengan bros yang tidak kalah berharganya juga sepatu yang sangat terlihat elegant.

Tubuhnya telihat lebih tegap dan berotot karena stelan jas itu terlihat ketat dibagian lengan dan dadanya, baju yang biasa bayu gunakan di hadapan kinan adalah baju-baju kemeja longgar dengan model kuno.

Namun adam masih tetap diam, mengikuti alur yang sedang bayu buat di rumahnya.

Bayu kembali menatap mata adam yang sedari tadi tidak melepaskan pandangan darinya.

Apa yang di katakan pak Gunawan tidak lagi di dengarkan oleh dua lelaki yang sedang perang mata itu.

"Ayo silahkan pak bayu kita ke meja makan, makan siang kita sudah siap. Bapak pasti sudah lapar setelah perjalanan panjang kita tadi".

"Selama beberapa hari ini ayah berada di singapura bersama dengan pak Bayu dan para pimpinan lain, Pak Bayu ini benar-benar hebat memimpin rapat dengan hasil yang memuaskan semua investor, kamu harus belajar banyak darinya adam!!!".

Pak gunawan tak hentinya membanggakan Bayu di hadapan adam putranya. Terlihat betul bahwa pak gunawan sangat mengagumi bayu karena kinerjanya yang sangat bagus meskipun usianya tidak terpaut jauh dengan putrnya.

Adam kesal mendengar ayahnya terus memuji bayu tapi terus menahan diri karena tidak akan ada gunanya jika dia melawan ayahnya saat itu.

Makan siangpun berlangsung dengan sangat canggung. Bayu terus saja diam tanpa kata-kata, dia hanya makan sedikit dari menu yang telah di sajikan oleh pak gunawan.

Kedatangan dia ke bandung dan mendatangi rumah pak gunawan karena bayu ingin mencari tahu tentang lelaki yang terakhir kali kinan temui di rumah lama kinan.

Setelah bayu meminta orang suruhannya mencari tahu siapa sosok laki-laki itu akhirnya dia mendapati bahwa lelaki itu dekat dengan keluarga Pak gunawan.

Saat di singapur bayu selain menghabiskan waktu untuk urusan pekerjaan, ia juga mencari tahu tentang pak setya langsung kepada ayah mertua pak setya yaitu Pak Nasution.


Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C116
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login