Adam memiliki jadwal yang berbeda dengan kinan, di tempat adam masih membutuhkan waktu 2 minggu untuk bisa memulai ajaran baru di kampusnya, adam sudah mulai sesekali mengunjungi kampus yang akan ia jadikan tempat belajar selama 4 sampai 5 tahun ke depan.
Adam bermaksud bisa mengenal suasana kampusnya, dengan di temani seorang calon mahasiswa juga yang sama dengannya, dia sesekali datang kesana, Ray, itu nama teman adam yang berkewarganegaraan Australi, dia asli orang sana dan dikenalkan oleh rekan ayahnya adam, dia merupakan sepupu dari rekan ayahnya.
Lisa wanita yang sempat bertemu adam di coffee shop waktu itu juga tidak pernah terlihat lagi setelah hari itu, tapi adam dan lisa tidak putus komunikasi, mereka sering melakukan chatt bahkan sampai malam tiba, adam seperti menemukan tempat untuk bercerita karena pembawaan lisa yang sangat pandai berbicara dan membuat suasana menjadi nyaman.
Lisa pergi ke rumah saudaranya di kota lain di australia jadi mereka tidak bisa bertemu namun sudah dipastikan bahwa lisa benar-benar akan pindah ke apartemen tempat adam juga tinggal disana.
Setelah kepulangan lisa dari rumah kerabatnya, proses kepindahannya akan dilakukan, begitu menurut infomasi dari lisa melalui obrolannya dengan adam via chatting mereka.
Seperti biasa karisma adam tersebar begitu saja di kalangan gadis-gadis kampus bahkan hingga kalangan seniornya.
Adam baru beberapa kali saja mengunjungi kampus tapi dia sudah cukup di kenal oleh sekelompok gadis trendi di kampus itu. Maklum wajah adam yang tampan memang sangat menarik perhatian para wanita yang melihatnya, mereka tidak akan dengan mudah memalingkan wajah saat sudah melihat adam, tinggi badannya di atas rata-rata lelaki seusianya.
Hari itu adam mengenakan stelan kaos dan jeans tapi dilengkapi dengan jas bermotif abstrak yang menampilkan kedewasaan, itu cukup membuat mata terpana jika melihatnya.
"Ray, kamu bisa bantu aku untuk mencari beberapa buku yang berkaitan dengan kelas yang akan aku ambil?" adam meminta bantuan kepada ray untuk mencari buku.
Adam diberikan dua pilihan fakultas yang bisa dia ambil di kampus barunya, manajemen bisnis atau ilmu sosial dan ilmu politik.
Kedua fakultas itu sama sekali tidak menarik perhatian adam, namun hanya salah satu dari itu yang bisa adam pilih. dan dia memutuskan mengambil fakultas bisnis.
Kedua jurusan itu membutuhkan mental baja, kemampuan berteknik, berstrategi, dan membaca peluang. Semua itu sangat membosankan menurut adam.
Dalam perjalannya ke kampus, kinan sempat mampir di toko souvenir sekitar kampusnya, karena dari pihak fakultas meminta semua mahasiswi/wa membawa kado kecil, akan ada acara tukar kado di tengah acara perpisahan ospek nanti.
Kinan hanya mengikuti peraturan saja, tanpa berpikir apa maksud dari tukar kado ini. Banyak hal yang tidak kinan mengerti setelah datang dalam dunia barunya.
Kinan membeli sekotak coklat dan menamainya, karena sudah di intruksikan untuk memberi nama pada kadonya. Tanpa curiga kinan terus melakukan semuanya sesuai perintah.
Tiba saatnya acara di mulai, kinan sedikit terlambat karena harus merapikan kadonya terlebih dahulu. Dari semua yang telah datang, seperti yang diduga, tidak ada satupun orang yang mengenal kinan secara pribadi.
Karena selama ospek yang berlangsung 6 hari lamanya, tidak ada satu orangpun yang kinan ajak untuk berkenalan, dan ketika ada yang mengajaknya bicarapun, kinan hanya diam dan berlalu begitu saja, biasanya dia hanya berkata "Maaf" sambil membungkukan badan dan kemudian pergi.
Mereka hanya tahu bahwa kinan sama seperti yang lain yaitu mahasiswi baru, karena semua mahasiswi baru mengenakan pita merah di tangan kirinya sebagai tanda bahwa mereka semua sama.
Tapi ternyata ada beberapa mahasiswa baru juga yang sadar akan perubahan penampilan kinan hari itu. Bahkan ada juga mahasiswi dan senior yang sempat memperhatikan kinan saat ospek berlangsung. Kinan sempat di hukum oleh senior karena datang terlambat.
Hari itu di rumah terjadi sesuatu, Kak genta jatuh dari kursi rodanya dan harus di larikan ke rumah sakit.
Kinan memang tidak ikut ke rumah sakit karena ibu melarangnya, namun kinan tetap terlambat karena kejadian itu terjadi tepat di saat dia akan segera berangkat ke kampus.
Yang akhirnya waktu tak menunggu kinan untuk sekedar melepas rasa khawatir terhadap kakaknya sampai menunggu ambulance datang, karena mobil ibu juga kebetulan ada di toko, hari sebelumnya ibu pulang dijemput Kak Keysa.
Kinan mendapat hukuman membuka sepatu dan kaos kakinya sebelah, kemudian seharian itu hingga jam pulang kinan berjalan pincang karena tinggi kakinya tidak seimbang akibat sepatunya sebelah di sita senior. Semua orang melihat itu, karena hari itu hanya dua orang yang terlambat, Kinan dan Bayu.
Bayu juga anak sastra, dia seorang lelaki yang bisa dibilang sangat cupu dari segi penampilan, dia berkaca mata, memiliki tinggi badan yang cukup tinggi, bahkan dia bisa dibilang paling tinggi diantara anak-anak ospek tahun ini, namun mengenakan celana yang sedikit gantung hingga membuat dia dipandang terlalu naif dalam penampilannya.
Bayu dan beberapa mahasiswa lain yang juga menyadari perbedaan penampilan kinan membuat mereka terpana saat kinan mulai melangkahkan kakinya menuju kursi peserta ospek fakultas sastra.
Bahkan beberapa mahasiswi pun ada yang menyadari bahwa "wanita yang tidak banyak bicara itu hari ini terlihat berbeda di bandingkan pada saat ospek kemarin", yang akhirnya semua orang saling berbisik membicarakan kinan.
Yang awalnya tidak menyadari perbedaan itu, akhirnya karena dari mulut ke mulut dan terus saling berbisik antara satu ke yang lainnya, sekarang hampir seluruh mahasiswi/wa fakultas sastra melihat kinan karena penasaran.
Yang membuat orang tertarik untuk membicarakan bukan semata-mata penampulannya saja, tapi tabiat kinan mulai tersebar hampir ke seluruh anak baru di kampus itu.
"Wanita itu bernama kinan, aku mendengar namanya saat proses perkenalan di pertemuan pertama ospek di group kami, kami satu group tapi hanya dia yang tidak saling berbicara dengan anggota group yang lain, sangat sulit menjadi satu kelompok dengannya karena dia bertingkah seperti orang sombong".
Gosip dan rumor yang sama saat kinan berada di SMA dulu. Itu sudah kinan tebak akan terjadi. dan itu memang yang ia harapkan, dengan begitu, kinan tidak perlu repot-repot menyapa setiap orang saat berjalan atau tersenyum dengan orang yang mungkin dia kenal.
"kamu kinan kan? yang waktu itu dihukum lepas sepatu bersama denganku?" bayu memberanikan diri menyapa kinan di kursi yang sudah disediakan untuk masing-masing fakultas.
Kinan hanya menengok ke arah bayu, kemudian dia kembali pada pandangan sebelumnya, yaitu menatap panggung, disana sedang ada penampilan seorang lelaki tua yang membacakan kisah pendek mengenai kehidupan yang selalu di hadapkan dengan pertemuan dan juga perpisahan, di sertai beberapa adegan dalam bentuk drama musikal yang sangat epik, penampilan dari komunitas drama di kampus itu.
Sapaan bayu tidak membuat kinan mengalihkan perhatiannya dari penampil di atas panggung saat itu.
Bayu yang bingung karena kinan tidak meresponnya kembali bertanya.
""apa kamu tidak mengingatku? semua orang biasanya langsung mengenaliku walaupun hanya satu kali pertemuan saja, apa kamu tidak merasa mengenalku?" bayu tidak yakin kenapa kinan tidak menjawab, dia berpikir mungkin kinan tidak mengingatnya atau benar kata orang-orang yang sedang membicarakannya, bahwa dia gadis yang sombong, dia gadis yang tidak suka berkomunikasi dengan siapapun.
Kinan kembali tidak menjawab, bahkan saat itu dia tidak melihat ke arah bayu seperti sebelumnya.
Bayu kemudian bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan kinan dengan wajah yang sedikit kecewa.
Kinan tidak perduli dengan bayu, bahkan kinan tidak menyadari jika bayu sudah tidak ada disampingnya.
MMYTM murni karya saya, bukan terjemahan atapun gubahan dari novel lain.
Saya menerima kritik dan saran dari pembaca, saya berusaha untuk lebih baik lagi. Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan.
Ditunggu ULASANnya dari semua pembaca MMYTM (Masa Muda Yang Tak Muda)
Mari tetap bahagia meski masa lalu memberikan warna tak seindah pelangi !!!!!!!
Terimakasih
B u n A i s h