Juki melarikan diri masuk ke hutan diseberang sawah. terus berlari tanpa melihat kebelakang, ketakutan terhadap darah dan pembantaian penduduk desanya.
"uh,, uh" Juki mencoba menenangkan nafasnya. sudah beberapa kilometer dari desa.
dengan kaki kelelahan dia akhirnya tertidur diatas rerumputan hutan. terbangun pagi hari saat perutnya keroncongan.
"Kriukk" bunyi cacing diperut Juki berdemo minta diisi makan. dengan setengah kesadarannya Juki memanggil mbok Inah.
setidaknya setiap pagi ada sesuatu yang bisa dimakan Juki yang disediakan oleh mbok Inah.
"mbok, Juki lapar. mbok sudah masak?" tanya Juki. menggosok matanya menyadari kalau dia tidak di kamar.
pagi saat matahari memunculkan sinar hangatnya Juki berlari ke arah desa. dia ingat tadi malam dia berlari menyelamatkan diri. dia mulai menyesali keputusannya melarikan diri.
Juki ingat kalau dia mampu membunuh perampok desa tanpa rasa takut. berjalan mengendap dari rumah kerumah melihat dengan dekat ke arah lapangan desa.
"hiks" Juki mulai menangis. melihat mayat penduduk desanya. teringat akan kejadian dulu.
dicari mayat mbok inah dan ki Sudjatmiko. tidak ada. "mbok Inah, ki Sudjatmiko.. " kalian dimana.
bau anyir darah dan bau daging terpanggang. pemandangan yang tak akan pernah ingin kalian lihat.
— Novo capítulo em breve — Escreva uma avaliação