Xia Ling merasa kesakitan karena cengkeraman Pei Ziheng dan berusaha untuk membebaskan diri. "Lepaskan aku! Kau mabuk!"
Ia tidak tahu mengapa Pei Ziheng bersikap seperti itu, dan merasa ketakutan. Ia tiba-tiba teringat akan perayaan hari ini; semua tamu mengucapkan selamat kepada Pei Ziheng tentang anaknya dan tentang mendapatkan pewaris, dan ekspresinya menjadi semakin muram. Apakah ia semakin lama semakin membenci si bayi di setiap hari? Apakah kata-kata para tamu hari ini membuatnya semakin membencinya?
Jantung Xia Ling berdetak kencang, dan ia berkata dengan panik, "Jangan berprangsangka buruk! Semuanya tidak seperti yang kau katakan!"
"Kalau begitu, katakan padaku, seperti apa keadaannya?" suara Pei Ziheng menjadi lebih rendah. Ia melepaskan cengkraman di dagu Xia Ling dan mulai membelai leher perempuan itu. "Xia Ling, jika kau ingin aku percaya padamu, maka beri aku seorang anak."