"Yang Mulia, Hamba mohon untuk menghilangkan semua prasangka dan membungkam mulut kurang ajar manusia ini. Bagaimana kalau Nyonya Arani mengeluarkan perhiasan itu dan perlihatkan kepada kami kalau Dia sudah berdusta" Kata Perdana Menteri Salman dengan sopan tetapi penuh ketegasan.
Para tetua segera menganggukan kepalanya menyetujui perkataan perdana menteri Salman
Nizam sampai gemetar menahan amarah mendengar perkataan Perdana Mentri Salman yang sangat licik itu. Si tua bangka itu benar - benar seperti ular berkepala dua. Ia terlihat seperti menolong tetapi sebenarnya menikam dari belakang. Dan Nizam tidak bisa memiliki pilihan lain karena semua mata sudah menatap ke arah Arani.
Nizam memandang ke arah Arani dan menganggukkan kepalanya. Ia memberikan perintah agar Arani mengeluarkan perhiasannya. Arani mengeluarkan perhiasan itu dan semua mata seakan tidak ingin melewatkan pemandangan mata yang sangat menarik ini.