Alena terduduk dengan lemas, Ia sudah mencari kemana - mana tapi kalung itu tidak ada. Para pelayan dan penjaga menyisir dengan hati-hati setiap tempat yang mereka lalui tetapi kalung itu tetap tidak ada. Lila yang ikut mencari jadi ikut kebingungan.
"Aku tadi tidak kemana-mana. Aku hanya berbicara dengan kalian dan kemudian pergi ke istana yang Mulia Baginda hanya karena mendengar yang mulia sakit. Tapi kenapa kalung itu bisa hilang" Alena merasakan dadanya berdebar dengan kencang.
Alena tahu betul kalau kalung itu sangat berharga bagi Nizam dan kerajaan Azura. Kalung itu diberikan untuk menantu calon ratu yang terbukti memiliki dedikasi yang tinggi untuk kerajaan dan bukti cinta sepasang suami istri.