"Bagaimana mungkin Yang Mulia ingin hamba memata - matai Ayanda sendiri ? Apakah Yang Mulia ingin hamba mengkhianati Ayah sendiri?" Kata Putri Rheina sambil bangkit berdiri dan hendak pergi dengan muka marah. Nizam malah ikut berdiri lalu merangkul pinggangnya dan berkata dengan lembut,
"Apa yang kau takutkan? Pengkhianatan apa? Bukankah Ayahandamu adalah Ayahandaku juga ? Kami berada di satu pihak. Jadi walaupun Kau melaporkan Ayandamu pastinya tidak akan membahayakan apa - apa" Kata Nizam.
"Lalu kalau tidak membahayakan untuk apa Yang Mulia menyuruh hamba memata - matai Ayahana" Kata Putri Rheina. Nizam menyimpan dagunya di pundak Putri Rheina sambil berkata lagi,
"Aku takut Ayahanda melakukan pekerjaan yang membahayakan dirinya sendiri dan bukan membahayakan diriku" Kata Nizam. Putri Rheina menjadi terkejut, Ia lalu membalikkan tubuhnya menghadap ke Nizam.