Nizam melihat ke belakang dan di belakang ternyata berdiri Bastnah dengan Wajan teplon di tangannya. Ia memegang gagang wajan dengan kedua tangannya dan memukulkan dengan sekuat tenaga ke kepala penjaga itu.
Nizam terkesiap melihat di belakang Bastnah berdiri beberapa pelayan dengan memegang beberapa peralatan dapur dan bahkan ada yang memegang stick baseball milik Nizam. Nizam mengernyitkan keningnya melihat tongkat baseball miliknya yang sangat berharga karena ditandatangani oleh pemain baseball terkenal di Amerika. Tapi lupakanlah itu semua. Ada perasaan haru melihat para pelayan yang berdiri di barisan mereka dengan senjata se adanya siap bertempur.
"Ka..kalian ? " Kata Nizam sambil menggelengkan kepalanya dan Ia tahu benar siapa yang menggerakkan mereka.