"Mama, aku sangat merindukanmu …."
Pei Ge tertegun dengan suara yang datang dari walkie-talkie.
Entah mengapa, jantungnya berdebar mendengar suara kekanak-kanakan dan polos itu.
"Mama, aku akan sangat menurut. Kapan kamu akan datang dan mengunjungiku?"
Tidak mendengar jawaban, anak di saluran lain itu mulai berbicara sendiri lagi.
"Paman Jahat itu berbohong lagi …."
Merasakan kekecewaan yang besar sekali dalam suara anak kecil itu, entah mengapa hati Pei Ge sakit.
Dia mengambil walkie-talkie dan memberi jawaban pada anak yang tak dikenalnya itu.
"Uhuk. Halo."
Pei Ge merasa agak canggung berbicara dengan anak yang tidak dia kenal ini.
Meskipun dia mempunyai dua anak kecil, dia tidak begitu akrab dengan mereka.