Semua manik kini menatap ke arah Jenni yang tampak kebingungan.
Tak ada satupun yang angkat bicara saat ini. Keheningan semakin terasa, bahkan Kezia yang semula menangisi Rose kini tampak berusaha sebisa mungkin tak bersuara sama sekali menahan isak tangis nya.
Mau tak mau Daniel kali ini harus berkata jujur pada Jenni bukan?
Hanya itu sekiranya jawaban yang mungkin menjadi satu satunya jawaban yang ada bagi Daniel, tak mungkin ia menutupinya lebih jauh lagi.
Sebelum ia menjawab pertanyaan Jenni, ia lebih dahulu memeluk Jenni erat berusaha menenangkan kegusarannya yang dapat dilihat dari sorot manik gadis itu.
"Bang, ceritakan padaku," lirih Jenni lemah.
"Maafkan aku tak berhasil menyelamatkan Mommy Jen," ujar Daniel memberanikan dirinya mengatakan pada Jenni.
Jenni membulatkan maniknya sempurna, dan kini tengah menatap lekat Daniel sembari mencengkram kerah baju Daniel.
Hallo semuanya, terimakasih sudah mengikuti novel ini, semoga kalian suka karya karya seya yang lain, dan jangan lupa baca epilog nya juga ya nanti ….
Disana nanti bakal ada hal penting penutup dari novel ini.
Salam hangat,
Seya