Baixar aplicativo
22.91% Virtual Reality : Perang Dunia / Chapter 22: Memburu Lone Wolf

Capítulo 22: Memburu Lone Wolf

Seekor serigala duduk di atas tanah yang dikelilingi oleh rumput-rumput dan pohon yang berjarak cukup dekat di sekelilingnya. serigala duduk berbaring, kepalanya menatap keatas langit, matanya penuh dengan kesedihan, wajahnya yang mengerikan menunjukan ekspresi kesepian.

Serigala di depan kelompok kai memiliki ukuran lebih besar dari serigala biasa, jika serigala biasa punya tubuh seukuran harimau, maka serigala di depan mereka punya tubuh 3x lipat dari serigala biasa. Lone Wolf juga punya tubuh yang sangat kekar tidak seperti serigala pada umumnya dan juga taring yang lebih besar dan tajam. lone wolf memiliki kulit yang berwarna hitam, mata merah dan cakar putih yang panjang.

Lone wolf menatap ke langit kemudian dia melolong, ekspresi lone wolf sekali lagi menunjukan rasa sedih dengan mata yang terlihat seperti berair.

Kai dan party terkejut melihat serigala di depan, tapi mereka bukan terkejut dengan ukuran serigala melainkan dengan ekspresi yang dia tunjukan. ekspresi yang lone wolf tunjukan terlihat sangat nyata tidak seperti serigala liar pada umumnya, membuat lone wolf seperti serigala dengan AI yang sangat tinggi.

Kai dan party berdiri diam melihat lone wolf, mereka benar-benar terpaku melihat pemandangan di depan. setelah beberapa saat mereka baru sadar, kemudian menatap satu sama lain.

Sword master yang masih pemula dalam game menatap serigala kemudian menyeringai.

"Ini pertama kalinya aku melihat serigala yang sangat besar, ayo kita buru serigala ini" ujar sword master dengan nada yang bersemangat dan mata yang penuh gairah, dia terlihat seperti anak kecil yang baru saja menemukan mainan baru.

Mendengar perkataan sword master, kai dan erran menatap satu sama lain.

"Aku tidak yakin jika melihat levelnya, tapi dengan anggota yang seperti ini tidak salah jika kita mencobanya." ujar erran dengan sebuah senyuman."Mati bukanlah sebuah masalah, dan jika kita berhasil membunuhnya mungkin akan ada hadiah menarik yang menanti." erran melihat serigala lalu kelompoknya. dia yakin mereka mungkin akan bisa membunuh serigala tersebut. dengan kemampuan kai dan sword master, mereka bisa bertahan dan menyerang, dan ditambah dirinya sebagai seorang pengganggu dan pengalih perhatian maka akan mudah bagi kai dan sword master untuk menyerang.

Kai tidak keberatan dengan ide mereka berdua, malah dia sendiri yang punya keinginan lebih untuk membunuh serigala tersebut. kai melihat erran dan dia sangat menyukai erran yang bisa berbaur dengan mudah dimana saja. mungkin itu karena dia seorang assasin yang membuatnya mudah dalam berbaur.

Erran bisa dikatakan adalah orang sangat menarik, meskipun dia ingin membunuh kai dia bisa terlihat santai dan akrab dengan kai, erran juga mempunyai kepribadian yang sangat buruk bagi lawannya tapi punya kepribadian yang berbeda dengan orang yang dia sukai, membuat dia mudah akrab dengan orang lain. erran adalah tipe lawan yang tak ingin kamu jumpai tapi tipe teman yang ingin kamu temui.

Mendengar perkataan erran, kai hanya diam meskipun dia setuju. matanya masih menatap serigala tersebut dengan tatapan dingin. wajah dingin miliknya membuat sword master susah dalam berinteraksi dengannya, tapi berbeda dengan erran, dia sudah mengenal lama kai dan tidak terlalu khawatir. dia berbicara seperti biasa.

Sword master yang mendengar erran setuju, terlihat senang. jika erran setuju pasti juga kai akan setuju menurutnya, karena meskipun kelompok tersebut baru saja dibentuk, mereka tidak pernah berselisih dalam hal pertarungan. Awalnya dia merasa sedikit tidak enak mengajak mereka, tapi mengingat kelompoknya tidak pernah takut ketika ada bahaya, maka dia langsung mengajak mereka untuk berburu monster tersebut.

Sebagai orang yang tidak pernah melawan monster sebesar itu dia sangat tertarik, dia ingin tahu bagaimana rasanya melawan monster yang memiliki ukuran sebesar itu.

"Jadi apa rencananya ?" tanya sword master, sudah mulai tidak sabar. meskipun dia yang mengajak mereka berburu serigala tersebut, dia tidak punya rencana untuk membunuhnya.

Erran melihat kai dan menunggu dia berbicara, dia tidak ingin membuat rencana karena biasa nya rencana yang dia buat hanya akan menguntungkan dirinya. dia tidak mau itu terjadi, karena itu bisa merusak rencananya untuk naik ke level lebih tinggi dengan kelompok tersebut. terlebih lagi ini bukan misi pembunuhan yang berfokus pada kesuksesan dirinya.

"Sword master akan bertindak sebagai tank dan menarik perhatiannya, dps utama adalah aku, dan erran bertugas sebagai support" tanpa melihat mereka kai melanjutkan perkataannya"Ingatlah erran bahwa bagianmu itu sangat penting, kehidupan kami bergantung pada dirimu dan juga kesuksesan dalam membunuh serigala itu."

"Tentu saja, aku akan menghentikan segala serangan berbahaya yang datang pada kalian" angguk erran percaya diri.

"Sword master kau harus berhati-hati dalam menahan serangan serigala tersebut, terlebih lagi perbanyak menghindar daripada menahan serangannya !!"ujar kai tegas

"OKe"

"Meskipun kau bertugas sebagai tank, bukan berarti kau akan menjadi tank. jika kau mati terlebih dahulu maka buruaan ini akan gagal" lanjut kai. sword master mengangguk serius.

"Ayo Mulai" ujar erran.

"Tunggu dulu" ujar kai pelan, menghentikan erran yang mulai berbaur dengan kegelapan. kai kemudian melihat kearah serigala dan sekeliling.

"Mari mengecek area sekitar terlebih dahulu, aku tak ingin ada orang yang mengambil keuntungan dari usaha kita nantinya" meskipun kai sangat ingin membunuh serigala secepat mungkin, dia masih belum hilang kendali atas kontrol emosinya, jadi dia masih bisa berpikir dengan jernih.

Mendengar kai, barulah erran sadar akan kemungkinan pemain mencuri kill mereka, dia kemudian mengangguk dan melihat sekeliling.

"Iya.., hampir saja aku lupa bagian itu,siapa yang akan pergi?"

"Kita butuh seseorang untuk berjaga disini dan dua lainnya berpencar kedua arah untuk mengecek area sekitar, setelah kita yakin bahwa tidak ada orang lain barulah kita menyerang" jelas kai.

"Ok. jadi siapa yang akan berjaga dan siapa yang mencari musuh ?" tanya sword master ikut dalam pembicaraan karena dia merasa sudah tak sabar untuk berburu.

"Aku dan kai akan melihat sekitar, karena kami memiliki kecepatan maka tidak akan butuh waktu lama untuk menyusuri area sekitar." ujar erran yang kemudian pergi menuju ke arah kanan. kai juga bergerak menuju kearah kiri.

"Baiklah" jawab sword master singkat sambil tersenyum.

Sword master merasa senang dengan kelompoknya yang bisa diandalkan meskipun mereka adalah orang tidak normal baginya.

Kai dan erran yang berjalan menuju dua arah yang berbeda mulai menghilang. mereka mengitari daerah sekitar dengan seksama. sword master duduk diam melihat serigala dengan wajah cerah, matanya yang penuh semangat mulai berkobar dan tangannya memegang pedang dengan erat.

Setelah cukup lama mencari di sekitar, kai dan erran pun kembali ke lokasi awal. sword master yang sedang duduk diam mendengar sebuah suara langkah yang mendekati dirinya. dia bangun dan mengacungkan pedangnya ke arah suara langkah tersebut. matanya tajam dan dia siap menyerang kapanpun.

Erran muncul dengan senyuman di wajahnya. mekar bunga malam pun muncul di wajah erran, yang membuat sword master menghelas nafas. dia menurunkan pedang miliknya.

Erran yang melihat sword master waspada tersenyum, dia kemudian berkata.

"Ketika langkah kaki terdengar seharusnya kau bersembunyi, bukannya menunggu dan melihat musuh muncul"

"Terima kasih untuk sarannya" ujar sword master tersenyum.

"Kamu seperti ahli pedang yang sangat mudah mati dalam novel-novel, hehe...!!" erran tertawa kecil sambil menggoda sword master dengan candaannya.

"Kamu.. ! hah..." Sword master menghela napas dan menggelengkan kepalanya. dia tidak ingin melayani lelucon erran, bahkan dia tidak tahu harus membalas apa.

Kai kembali setelah beberapa saat. karena erran memiliki agility lebih tinggi daripada kai dia kembali lebih cepat dari dirinya. Kai melihat erran sedang mengobrol dengan sword master. mereka terlihat sangat santai meskipun mereka akan memburu bos monster sebentar lagi.

"Aman, bagaimana dengan mu?" tanya kai.

"Sama, aku pikir orang-orang kembali setelah mendengar suara tersebut atau mereka sudah tahu mengecek serigalanya dan sekarang sedang membuat kelompok yang besar untuk membunuhnya." jawab erran sembari bangun dan berjalan mendekati kai.

"Mungkin kamu benar, sepertinya kita perlu menyelesaikannya dengan cepat." angguk kai setuju dengan penjelasan erran.

"Tapi bagaimana jika kita tidak bisa menyelesaikannya dengan cepat ?" tanya sword master yang tidak senang dengan keadaan mereka. dia hanya ingin membunuh monster itu, soal hadiah dia tidak terlalu peduli. yang dia tidak suka adalah ketika mereka sedang bertarung, akan ada yang mengganggu dan membuat dia mati sebelum bisa membunuh serigala tersebut. tidak hanya dia akan mati untuk kedua kalinya, dia juga tidak bisa membunuh serigala, memikirkannya saja sudah membuat dia kesal

"Tak apa, ingat saja wajahnya dan kita akan memburunya di hutan." ujar erran.

"Ya.. aku juga ingin melihat siapa yang berani mengganggu ku kali ini" nada yang sedingin es keluar dari mulut kai.

Dinginnya nada kai membuat erran merinding. dia ingat bahwa ketika dia membuat kai marah, nadanya hampir serupa dengan nada yang dia barusan.

'Sepertinya kesuksesan sudah terjamin' pikir erran. dia tidak berpikir mereka akan kalah ketika kai sudah mulai serius.

Sword master melihat kai dengan heran, dia merasa bahwa kai jadi lebih berbahaya dari biasanya.

Mereka bertiga berjalan menuju serigala tersebut. tidak perlu memberi serangan kejutan karena serigala dengan gelar bos monster tidak akan mempan dengan serangan kejutan yang dilancarkan oleh pemain dengan level mereka.

Kai menarik pedangnya dengan tangan kanan dan memegang sarung pedang dengan tangan kirinya, mata kai yang dingin menatap serigala. niat membunuh terpancar darinya.

Sword master mengikuti kai dari belakang, dia meletakan sarung pedang di pinggangnya dan menghempaskan pedangnya ke bawah. kilatan cahaya muncul dari pedangnya.

Erran menyeringai, dia melihat mereka berdua sudah sangat bersemangat dan dirinya pun juga ikut bersemangat. dia menjilat belati di tangan kanannya dan matanya yang berkilau menunjukan gairah membunuh yang kuat.

Kai dan yang lain bergerak menuju Lone Wolf yang masih memandang langit dengan ratapan dan kesedihan.


Load failed, please RETRY

Presentes

Presente -- Presente recebido

    Status de energia semanal

    Rank -- Ranking de Poder
    Stone -- Pedra de Poder

    Capítulos de desbloqueio em lote

    Índice

    Opções de exibição

    Fundo

    Fonte

    Tamanho

    Comentários do capítulo

    Escreva uma avaliação Status de leitura: C22
    Falha ao postar. Tente novamente
    • Qualidade de Escrita
    • Estabilidade das atualizações
    • Desenvolvimento de Histórias
    • Design de Personagens
    • Antecedentes do mundo

    O escore total 0.0

    Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
    Vote com Power Stone
    Rank NO.-- Ranking de Potência
    Stone -- Pedra de Poder
    Denunciar conteúdo impróprio
    Dica de erro

    Denunciar abuso

    Comentários do parágrafo

    Login