Baixar aplicativo
67.39% cinta si gadis miskin / Chapter 31: SEPUCUK SURAT PERDAMAIAN HATI

Capítulo 31: SEPUCUK SURAT PERDAMAIAN HATI

"Kenapa kamu menerimah tawarannya?"Suara Wika terdengar tidak senang.

"Ini sangat berpengaruh dengan bisnis Papa,gak ada salahnya kita membantu sedikit,lagian malam ini akan sangat membosankan,jadi gak ada salahnya kita mencari angin,yang penting kita bersama!"Pinkan memberikan alasannya.

Wika tidak berkomentar lagi,dia memaklumi alasan Pinkan,namun di hatinya menyimpan kekhawatiran setelah Andre benar-benar hadir dalam kehidupan nyatanya.

Selesai kuliah hari ini!

Pinkan sudah lama menunggu Wika di parkiran,dan mulai gelisah.Disaat Pinkan memutuskan untuk mencari Wika kedalam kampus ponselnya berdering,Itu panggilan daru Aldi.

"Hallo sayang!Gimana ketemu dengan papanya Zacky?"Pinkan tak sabarbingin mendengar kabar baik dari Aldi.

"Belum sayang,sudah beberapa hari ini om Heru juga menghilang,dia menyerahkan semua urusan bisnisnya pada orang kepercayaannya,dan berpesan padanya untuk tidak memberitahukan pada siapapun tentang keberadaannya saat ini!Aldi masih bersama Zoy saat menelepon Pinkan.

"Terus gimana dong?"Pinkan menggigit bibirnya,ekspresi jelas menunjukan rasa kebingungannya.

"Kita ketemu dirumah 2jam dari sekarang ya,ada info yang harus aku sampaikan pada kalian berdua,orang-orangku mendapatkan sedikit perkembangan!Sebelum Aldi memutup teleponnya,dia ingin segera bertemu dengan Wika dan Pinkan,untuk memyampaikan sesuatu.

"Baiklah sayang!Pinkan menyetujui permintaan Aldi,Aldi menutup teleponnya,Pinkan bergegas untuk memcari Wika.Ketika Pinkan keluar dari mobilnya ponselnya berdering lagi,ternyata dari Wika.

"Kamu dimana Wika?Suara Pinkan terdengar panik dan kesal.

"Pulanglah duluan,aku akan pulang nanti setelah menyelesaikan urusanku!"Wika tidak memberitahukan dimana dia saat ini.

"Tapi Aldi ingin ketemu,ada sesuatu yang ingin dia sampaikn."Pinkan mendesak Wika agar segera pulang.

"Iya aku mengerti,sekarang aku sudah didalam taxi,aku akan pergi ke suatu tempat,setelah itu aku akan segera pulang!"IWika meyakinkan pinkan.

"Baiklah...kami tunggu dirumah,jaga dirimu baik-baik!"Pinkan berpesan pada Wika,sebelum memutuskan percakapan mereka di telepon.

Saat ini Wika sedang menuju kerumah makan padang tempatnya dan Zacky menghabiskan waktu beberapa menit setiap hari saat pulang kuliah.

Sampai ditempat itu Wika disambut oleh pemiliknya.

"Wika sudah beberapa hari gak kemari?"Pemilik rumah makan tersenyum pada Wika.Karena Wika dan Zacky sering kemari jadi mereka bertiga sudah saling mengenal.Zacky dan Wika adalah pelanggan istimewa pemilik rumah makan tersebut.

"Iya bu,saya sibuk."Wika menjawab sekenanya saja.

Pemilik rumah makan tersebut mengantarkan Wika masuk kedalam dan mempersilakan Wika duduk ditempat biasa dia duduk bersama Zacky jika datang ke tempat ini.

"Beberapa hari yang lalu Zacky datang dan memberikan uang pada saya,dia bilang itu untuk kursi dan meja ini,dia tidak membolehkan siapapun duduk disini karena ini tempatmu.

Wika mengerutkan keningnya mendengar ucapan pemilik rumah makan tersebut.

"Zacky kemari beberapa hari yang lalu?Wika memastikan ucapan pemilik rumah makan tersebut dengan bertanya kembali.

"Iya,setelah itu sampai sekarang Zacky tidak pernah datang lagi."Pemilik rumah makan menjelaskan pada Wika.

Wika hanya diam mendengar ucapan pemilik rumah makan tersebut.Tatapannya semakin kosong,fikirannya bertambah khawatir dan bingung.Berbagai macam pertanyaan kini mengganggu di benaknya.Apakah Zacky hanya berpura-pura mencintainya?,dan sekarang dia telah pergi meninggalkannya begitu saja,atau Zacky ingin membalas sikapnya dulu terhadapnya,atau Zacky ketemu dengan perempuan lain dan....oh itu tidak mungkin sekali,atau tante Ambar tidak menyukainya dan menjodohkannya dengan gadis dari luar kota dan dari keluarga terpandang juga?Atau memang Zacky memang tidak ingin lagi bersamanya? Tapi tidak mungkin perasaan Zacky sangat tulus padanya!Ini membuat Wika menggeleng-gelengkan kepalanya.Sampai suara pemilim rumah makan mengagetkannya.

"Wika.....apakah kamu baik-baik saja?"tangan pemilik rumah makan menepuk-nepuk pelan pipi Wika yang sedari tadi hanya diam seperti memikirkan sesuatu.

"Bu....saya harus pergi!Saya akan sering kemari."Wika beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari rumah makan padang tersebut.Dia memanggil Taxi yang lewat didepannya kemudian masuk kedalam,dan pergi menuju rumah persembunyian.Dia berharap segera bertemu dengan Zacky disana.

Namun ketika Wika sampai dirumah persembunyian dia tidak juga menemukan Zacky,tempat ini terasa begitu sepi dan dingin.Wika masuk kedalam kamar Zacky,duduk diatas tempat tidur yang ada di dalam kamar tersebut.Pandangannya kembali kosong,merenungkan apa yang sedang terjadi padanya dan juga Zacky.Beberapa hari ini Wika tetap mencoba untuk berfikir positif namun hari ini pertahanannya mulai goyah,bagaimanapun dia adalah seorang wanita biasa.Prasangka buruk kini mulai hinggap difikirannya,bukan satu namun bermacam-macam,mereka datang silih berganti kemudian pergi lagi.Air matanya kini mulai mengalir perlahan dan pada akhirnya menjadi aliran yang tak bisa ditahannya lagi,Wika sesenggukan mengingat apa yang telah dilaluinya bersama Zacky,Dia begitu cepat jatuh cinta padanya,dan begitu cepat kehilangannya.Saat ini dia hanya butuh Zacky,karena kerinduan yang dia rasakan itu sangat menyakitkan baginya.Dia berfikir apakah Zacky sengaja melakukan ini semua untuk menyakitinya.Wika semakin larut dalam tangisannya menyesali kecerobohan dan kebodohannya karena terlalu percaya dan begitu mudah jatuh cinta pada Zacky.

"Zacky.....!"Wika memanggil nama Zacky sambil terisak,air matanya yang mengalir menambah rasa sakit dihatinya.

"Di mana kamu,aku ingin ketemu,,,,,"Suaranya yang tertahan oleh tangisannya seakan tak terdengar.

"Kamu tega Zacky,,kamu jahat,,,aku benci kamu,,,"Wika tak sanggup lagi menahan emosi dan kesedihannya,saat ini dia hanya ingin menangis,dan memang cuma itulah yang bisa dilakukannya.

Beberapa menit Wika menghentikan icehan dan omelannya,tatapannya masih kosong,namun sesekali dia masih sesenggukan dan air matanya masih mengalir.Perlahan kesadarannya kembali,dan matanya mulai memandangi foto-foto yang menempel di dinding kamar.Wika teringat kembali apa yang pernah dikatakan Zacky padanya.Zacky tidak mungkin berbohong padanya,tidak akan mungkin.Zacky sangat tulus mencintainya.

"Maafkan aku Zacky,,,harusnya aku gak bersikap seperti ini."Wika berbicara sendiri,kata-kata itu untuk Zacky walaupun saat ini dia tidak lagi bersamanya.Wika menarik nafasnya sangat dalam mencoba kembali untuk tenang dan berfikir positif.Dihatinya masih menyimpan keyakinan bahwa Zacky tidak sejahat itu padanya.Walaupun saat ini tidak ada kabar darinya namun Wika yakin alasan Zacky menghilang bukanlah untuk pergi dan meninggalkan Wika.

Wika masih dengan fikiran-fikirannya ketika suara ponselnya berdering dan mengagetkannya.hemmm.....itu dari Pinkan,ah...Wika lupa sudah berjanji dengannya akan segera pulang kerumah untuk menemui Aldi dan Zoy.Dia sudah terlambat 1 jam lebih dari waktu yang dijanjikannya.Wika keluar dari kamar dengan terburu-buru,berlari menuju halam depan dan keluar pagar rumah persembunyian.Kemudian memanggil taxi dan masuk kedalamnya.

"Pak cepetan ya!"Nafasnya terdengar tidak teratur.Wika berfikir Zoy dan Aldi pasti akan menyampaikan informasi tentang keberadaan Zacky.Wika sangat ingin sampai secepatnya dirumah,dia tidak sabar ingin bertemu mereka.

Sampai di rumah.

Wika keluar dari taxi setelah membayar tarifnya,kemudian berlari menuju pagar besi yang menjulang tinggi,petugas keamanan membukan pagar besintersebut.Wika sudah tidak sabar lagi ingin segera bertemu Pinkan,Aldi dan juga Zoy.Mereka pasti sudah tau tentang keberadaan Zacky.

"Aku pulang...!"Nafas Wika tersengal-tersengal,itu karena dia terus berlari dari halaman depan sampai masuk kerumah.

Pinkan,Aldi dan juga Zoy melihat Wika yang sudah datang dengan keadaan seperti itu merasa sedikit kasihan,mereka tau pasti Wika berfikir bahwa mereka akan memberikan informasi yang bagus untuknya.Pinkan berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Wika yang belum stabil dengan nafasnya.

"Kemarilah dan duduk,"Wika menggandeng lengan Wika dan agak sedikit menariknya seperti anak kecil dan diarahkan ke sofa.

"Minumlah"Pinkan menyodorkan segelas air putih pada Wika.Wika menurut dan segera meminum air putih itu.Setelah selesai Wika meletakan gelasnya di atas meja.

"Apakah kalian sudah tau informasi tentang keberadaan Zacky?"Wika tak sabar mendengarnya.Matanya terlihat sangat antusias sekali.

Sementara itu Pinkan,Aldi dan Zoy saling memandang,mereka bingung untuk memberitahukannya pada Wika.

"Kenapa kalian gak menjawab pertanyaanku?","kalian sudah bertemu dengan Zacky kan?"Wika kembali lagi dengan pertanyaanya.

Aldi menatap Pinkan dan memberikan isyarat padanya agar memberitahukan sebenarnya pada Wika.Pinkan memganggukan kepalanua dan mulai membuka suaranya.

"Wika.....Aldi sudah mendapatkan informasi tentang Zacky,orang-orang suruhannya sudah mencari informasi-informasi tentang Zacky dari beberapa titik."Pinkan menyerahkan selembar kertas putih pada Wika,karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan kata-katanya.

"Apa ini?"Wika menerimah kertas tersebut dengan jantung yang berdebar-debar.Melihat ekspresi wajah Pinkan,Aldi dan juga Zoy Wika mulai curiga.

Wika mulai membaca isi kertas putih tersebut,disana tertulis nama RS yang cukup ternama di kota x,memberi laporan data kesehatan atas nama Zacky.....dan membuat Wika tidak percaya dan terus menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Gak mungkin."

"Ini pasti salah"

"Ini pasti salah"

"Gak mungkin Zacky,,,,gak mungkin...."Wika menangis histeris.Dunianya seakan hancur seketika.

"Aldi....plis katakan,ini gak bener kan?ini salahkan?

"Zoy....."

"Pinkan....."Wika semakin jadi dengan tangisannya.

Pinkan memeluk Wika mencoba untuk menenangkannya.

"Zacky..."Wika memangil nama Zacky berkali-kali sambil meratapi.

"Ya Tuhan kenapa harus Zacky?"

"Kenapa harus dia"Tubuh Wika tiba-tiba seperti tak bertenaga dan pandangannya gelap,beberapa detik kemudian dia tak sadarkan diri.

Pinkan yang memeluknya menyandarkan kepala Wika kesofa yang didudukinya.Ini akan lebih baik setelah Wika menagis dengan histerisnya.Ini sangat aneh.....tidak ada satu orangpun yang tau takdir seseorang.Zacky dan Wika dipertemukan dan Jatuh cinta dengan waktu yang singkat,namun keduanya mempunyai perasaan yang tulus satu sama lain dan begitu mendalam,namun dengan waktu yang singkat pula mereka harus menghadapi cobaan yang berat dalam kisah cinta mereka.

Pinkan masih bersama Wika saat Wika belum sadarkan diri,mulutnya masih memanggil nama Zacky berkali-kali.Melihat keadaan Wika yang seperti ini ,Pinkan merasa khawatir.

"Bagaimana ini?"Pinkan melihat ke arah Zoy dan Aldi untuk meminta pendapat.

"Kita pindahkan kekamar tamu"Zoy memberi saran agar Wika merasakan nyaman untuk tubuhnya yang lelah.

Kemudian mereka bekerja sama untuk membopong tubuh Wika,memindahkannya ke kamar tamu.Mereka meletakkan tubuh Wika diatas tempt tidur didalam kamar tamu tersebut.Kemudian Zoy memeriksa keadaan Wika.Zoy kuliah difakultas kedokteran,walaupun orang tuanya menginginkannya untuk mewarisi perusahaan keluarganya namun Zoy memilih jurusan yang lari dari bidangnya.Apa lagi dia terkenal selebor.

"Dia gak apa-apa,hanya syok dan kelelehan,sepertinya sudah beberapa hari ini Wika kurang tidur."Zoy memastikan keadaan Wika dalam keadaan tidak darurat.

Mereka bertiga masih didalam kamar tamu menunggu Wika sadar.

"Apa rencana kalian selanjutnya?"Pinkan bertanya pada Aldi dan Zoy,masih didalam kamar tamu duduk di sofa yang ada dikamar itu.

"Kami akan menemukan Zacky secepatnya"Aldi menjawab dengan yakin.

"Orang-orang ku akan mencari informasi tentang papa dan mama Zacky"Zoy nampak serius dengan kata-katanya.

"Apakah kalian sudah menemui ajeng?"Suara Wika yang sedikit serang membuat mereka bertiga terkejut,mereka tidak sadar bahwa Wika sudah siuman dan mendengar percakapan mereka.

"Kamu sudah sadar."Pinkan menghampiri Wika dan memeluknya,mencoba menenangkan Wika agar tidak kembali histeris.Air matanya masih mengalir namun kali ini Wika sudah bisa mengendalikan emosi dan kesedihannya.

"Kami akan membantu menemukan Zacky untukmu,kami akan selalu bersamamu."Suara Pinkan yang lembut dan penuh kasih sayang membuat Wika sedikit lega.

Wika menganggukan kepalanya,air matanya terus mengalir namun dia tak lagi mengeluaarkan suara isakannya,dia membayangkan wajah Zacky yang sedang menahankan rasa sakitnya sendirian tanpanya,itu pasti sakit sekali apa lagi sudah stadium 4.Wika tak sanggup membayangkan jika dia harus kehilangan Zacky.Saat ini Wika hanya ingin bertemu Zacky,menemaninya disaat dia merasakan kesaskitan,memeluknya dan berharap pelukannya bisa menyembuhkan penyakit Zacky,walaupun itu terdengar sangat mustahil.

Aldi datang menghampiri Pinkan dan Wika.Dia menyerahkan lipatan kertas berisikan tulisan Zacky,dan juga beberapa lembar foto Zacky dan Wika yang sedang berpelukkan.Disana mereka terlihat sangat bahagia.Zacky terlihat sangat sehat,tidak menunjukan sedikitpun tanda-tanda bahwa dia sesang mengidap KANKER OTAK stadium 4.Wika memeluk foto-fotk tersebut sambil berurai air mata.Aldi dan Pinkan mencoba menenangkannya.Zoy melihat Wika dari sofa dengan tatapan sedih,selama ini dia belum pernah melihat cinta yang begitu kuat dari dua orang insan,padahal mereka belum lama mengenal tapi cinta mereka sudah begitu dalam.Salah satu diantara mereka merasakan sakit,dan yang satu juga ikut merasakannya.

"Bacalah surat dari Zacky,itu untukmu"Aldi mengingatkan Wika bahwa dia harus membaca surat dari Zacky untuknya,mungkin setelah selesai membaca Wika akan tenang.

Wika menurut perkataan Aldi,dan membacanya.

"KEKASIHKU...

AKU TAU SAAT MEMBACA SURAT INI KAMU PASTI MERASA SEDIH DAN SANGAT MERINDUKANKU.

TAU KAH KAMU...???

AKU JUGA MERASAKAN HAL YANG SAMA.

JANGAN MENANGIS SAYANG...

AKU MOHON....

KUATLAH....SEPERTI AKU YANG SEDANG BERJUANG UNTUKMU,

SAAT INI AKU BERTAHAN UNTUKMU,JADI....TOLONG KUAT UNTUKKU,HAPUS AIR MATAMU,KARENA ITU SANGAT MENYAKITIKU.KAMU TAU KAN AKU GAK BISA MELIHATMU MENANGIS?AKU SEDANG MELIHATMU SAAT INI,JADI TURUTI PERINTAHKU.MULAI SEKARANG,KAMU GAK BOLEH MENANGIS LAGI.LAKUKAN UNTUK AKU.HADAPI MASALAH WALAU TANPA AKU SAAT INI,AKU TETAP MENDUKUNG SETIAP TINDAKANMU,KARENA AKU TAU KAMU GAK AKAN PERNAH MENGAMBIL KEPUTUSAN YANG SALAH.

AKU BERJANJI AKAN KEMBALI PADAMU SECEPATNYA.AKU BERJANJI....JANJI DEMI CINTA KITA,JANJI DEMI KAMU...AKU AKAN KBALI SEGERA....

JADI....JANGAN MENANGIS LAGI,KALAU KAMU KUAT AKU JUGA AKAN KUAT....

TERSENYUMLAH SETELAH INI,PERCAYALAH DENGAN JANJIKU,AKU PASTI KEMBALI,UNTUKMU...

DARI KEKASIHMU YANG SANGAT MENCINTAIMU....

ZACKY."

Wika memeluk surat dari Zacky,kini keyakinannya sudah mulai tumbuh,sepenuhnya dia percaya dengan ucapan Zacky padanya.Dia akan menunggu Zacky kembali.Jika Zacky punya keyakinan yang kuat dan semangat hidup yang besar mengapa tidak dengan Wika.Wika memghapus air matanya dan berhenti menangis.Kemudian tersenyum dan memandang pada Pinkan,Aldi dan Zoy.Melihat itu Zoy datang menghampirinya,hampir saja dia menitiskan air matanya dihadapan Wika,Pinkan dan Aldi.Zoy menggenggam kedua tangan Wika.

"Kami akan menjagamu,membantu disetiap masalahmu selama Zacky berjuang menyembuhkan penyakitnya."Zoy meyakinkan Wika.Matanya berkaca-kaca saat mengucapkan itu pada Wika.Pinkan menangis di pelukan Aldi,merasakan haru yang sangat menyesakkan dadanya.Aldi menenangkan Pinkan,agar menghentikan tangisannya,mengingat Wika sudah berusaha untuk tegar.


PENSAMENTOS DOS CRIADORES
INDAH_SETIA INDAH_SETIA

Saya sungguh-sungguh meminta maaf atas keterlambatan upnya.Saya sedang sibuk saat ini.

Load failed, please RETRY

Status de energia semanal

Rank -- Ranking de Poder
Stone -- Pedra de Poder

Capítulos de desbloqueio em lote

Índice

Opções de exibição

Fundo

Fonte

Tamanho

Comentários do capítulo

Escreva uma avaliação Status de leitura: C31
Falha ao postar. Tente novamente
  • Qualidade de Escrita
  • Estabilidade das atualizações
  • Desenvolvimento de Histórias
  • Design de Personagens
  • Antecedentes do mundo

O escore total 0.0

Resenha postada com sucesso! Leia mais resenhas
Vote com Power Stone
Rank NO.-- Ranking de Potência
Stone -- Pedra de Poder
Denunciar conteúdo impróprio
Dica de erro

Denunciar abuso

Comentários do parágrafo

Login