Aku tersenyum, ini kencan ku yang menarik. Memang dunia terlalu sempit, dan untuk kali ini aku merasa beruntung bertemu dengannya. Karena dia mengajarkan ku untuk tidak takut kepada orang-orang yang mengucilkan ku dulu. Sayangnya aku tidak bisa memperbaiki masa lalu ku, jadi mungkin aku harus belajar untuk masa depan.
Xiao Nai memasankan beberapa makanan pasta untuk ku. Aku tidak bisa memakan semuanya dan dengan senang hati dia membelikannya untuk ku banyak sekali. Aku pun membagi sendok dan piring untuk kami berdua. Kami seperti natural sepasang kekasih, tidak ada yang sadar kalau ini hanya pura-pura saja. Karena aku menyukai sifatnya yang manis dan baik hati, dan dia juga lebih muda dari ku, tapi dia seperti menjaga ku.
"Sekali lagi, terima kasih untuk bantuan mu." ucap Xiao Nai.
"Aku akan menelephone rektor mu dan memberi anak-anak itu pelajaran yang lebih dari pada ini. Mereka harus meminta maaf pada mu. Mereka berhutang banyak pada mu." ucap ku kepadanya.