Capítulo 123: Chapter 122: Lupa bagian 2

Kinan sangat heran dengan hal ini, ayahnya tidak mungkin melupakan kenangan penting apalagi kalau kenangan tersebut sudah berhubungan dengan ibunya. Bagaimana bisa ayahnya Lupa? Ia mulai berfikir apa yang mungkin bisa membuat ayahnya lupa tentang kejadian itu. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. Ayahnya dulu bukan orang yang baik apa mungkin dia saat itu dalam pengaruh obat? Ini bisa saja terjadi!! Iapun beralih menatap ayahnya dan berkata.

"Ayah, ini pertanyaan serius apa dulu ayah pernah pake obat terlarang atau sejenisnya?"

Rei menggeleng dan dengan serius berkata.

"Gak, ayah gak pernah pake obat kayak begitu. Yang pake cuma temen-temen ayah. Ayah juga gak suka minuman beralkohol."

Melihat ayahnya sepertinya memang tidak berbohong iapun kembali bertanya.

"Kalau gitu, apa mungkin ada seseorang yang mungkin masukin obat ke minuman ayah?"

Rei terdiam sebentar, mengingat kelakuan teman-temannya dulu itu memang mungkin terjadi. Kenapa ia tidak memikirkan kemungkinan hal ini?