Liu Ning menggenggam pedang emas di pinggang, untuk kemudian menarik sebuah Pedang Lembut Sisik Ikan yang berukuran tiga meter panjangnya.
Pedang itu memancarkan cahaya dan menangkis seluruh duri-duri perak yang terbang ke arahnya.
"Ding! Ding!"
Zi Qian memperagakan sebuah teknik bela diri yang memiliki pengaruh terhadap kecepatan. Maka, langkah kakinya adalah sama cepatnya dengan angin sekaligus selalu berpindah-pindah dari posisi satu ke posisi lain. Ia terus menembakkan duri-duri itu secara konstan, sehingga duri-duri itu berubah menjadi sebuah gelombang hujan duri.
Liu Ning mengernyitkan kedua alisnya. Ia ingin menyerang Zi Qian namun dipaksa untuk mundur karena hujan duri tersebut. Ia harus terus mengayunkan pedang miliknya untuk mempertahankan diri, dimana itu secara cepat juga menghabiskan Tenaga Chi yang terdapat di dalam tubuhnya.
Terdapat sebuah pemandangan krusial di Platform.