"Baiklah, katakan apa yang kau inginkan." Melihat reaksi gadis itu membuatnya menjadi penasaran. Walaupun ia hidup sebagai anak bangsawan sebelum menjadi calon penyihir, gadis-gadis di kastil dulu pun tidak pernah malu hanya karena wajahnya. Sekarang, ia menjadi seperti dewa di mata manusia. Ia sangat menikmati perasaan itu.
Sayangnya, ada beberapa hal yang lebih mudah dilakukan jika ia menyamar.
Reaksi gadis itu baru dan di luar perkiraannya. Sebagai seorang penyihir, ia harus menghadapi banyak bahaya, sehingga ia tidak punya waktu untuk menikmati hidupnya.
Itulah alasan mengapa ia senang melihat reaksi gadis itu.
"Katakan saja. Jika permintaanmu tidak terlalu sulit, akan kukabulkan," kata Angele.
Akhirnya, Sari memutuskan untuk berbicara.