Kelompok tersebut tetap waspada. Tidak ada yang mengeluh saat berjalan, karena mereka semua terbiasa berjalan jauh. Anak bangsawan biasa pasti sudah mengeluh dan tidak kuat mengikuti misi semacam ini. Semua partisipan misi sibuk memeriksa sekelilingnya. Tidak ada sedikitpun ekspresi kelelahan pada wajah mereka.
Awan menutupi langit, dan tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar. Khedira, sang ketua kelompok, melihat ke arah langit.
"Sebentar lagi hujan. Kita sudah sangat dekat dengan tempat tujuan, waspadalah," kata sang pemimpin sembari menoleh ke arah anggotanya.
"Kalian berdua, tolong intai daerah sekitar sini. Aku akan mencari pembunuh itu dengan mantraku," kata Khedira kepada kedua penyihir.
"Jangan khawatir. Kau telah memberikan kedua benda yang kami cari. Kami akan melayanimu dengan baik," kata penyihir berjubah hitam itu sambil tertawa, sementara penyihir berjubah putih hanya mengangguk.