Sosok berbaju hijau itu bernama Lu. Dia adalah pelayan rumah yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari Ye Yuan.
Lu memiliki paras yang cantik dengan sepasang mata cerah yang memancarkan kasih sayang. Gaun hijau panjang yang dia kenakan membuat Lu tampak seperti peri hijau kecil.
Ye Yuan mengenal Lu dengan baik. Dia adalah teman bermainnya sejak kecil dan juga orang yang paling dekat dengan Ye Yuan selain kedua orang tuanya.
Di rumah maupun di luar, selain Lu tidak ada yang lebih perhatian kepada Ye Yuan. Tidak peduli betapa berandalannya Ye Yuan ketika berada di luar, Lu mengurus Ye Yuan dengan sepenuh hati. Oleh karena itu, wajar jika Ye Yuan yang sekarang merasa dekat dengan Lu, seolah-olah dia adalah adik perempuannya sendiri, meski Ye Yuan yang dulu juga senang menggoda Lu.
Kenyataannya, meskipun Ye Yuan tampak kasar, dia sebenarnya tidak pernah memaksa wanita. Dia hanya senang menggoda mereka. Hanya saja kadang-kadang, kelakuannya sedikit keterlaluan.
Dengan mengandalkan ingatan Ye Yuan yang dulu, Ye Yuan sekarang tidak merasa bahwa sikap Ye Yuan di masa lalu tidaklah buruk. Kebiasan-kebiasan yang dilakukan merupakan akibat dari tindakan Ye Hang yang terlalu memanjakan Ye Yuan. Dalam hal ini, Ye Hang-lah yang seharusnya bertanggung jawab atas sikap Ye Yuan.
Namun, bukankah cinta seorang ayah itu sama tingginya dengan gunung? Ye Yuan jelas tidak bisa sepenuhnya menyalahkan sang ayah. Sebaliknya, dia merasa sangat tersentuh, karena Ye Hang mengingatkan pada ayahnya di kehidupan sebelumnya.
"T-Tuan muda ... Yee? Apakah Tuan baik-baik saja?" Tanya Lu.
Lu menabrak Ye Yuan dan merasa bersalah. Ketika mendongakkan kepalanya, dia melihat Ye Yuan terlihat penuh semangat dan bugar. Lu seketika sangat gembira.
Merasakan perhatian tulus Lu, Ye Yuan tertawa dan berkata, "Aku baik-baik saja. Tuan muda mu ini adalah pria yang sangat beruntung! Setelah berhasil melewati kematian karena racun, di masa datang keberuntunganku tidak akan ada habisnya."
"Tuan Muda, anda terdengar lucu. Saya merasa kalau Tuan Muda di masa mendatang akan menjadi orang yang berbeda karena bisa lolos dari maut." Perkataan Lu yang lembut terdengar menyenangkan bagi dirinya, Ye Yuan sangat senang mendengarnya.
Lu terlihat sangat percaya diri, jantung Ye Yuan berdetak kencang. Jika dipikir-pikir, pemikiran gadis ini benar-benar tajam.
Mendengar kalimat Lu, Ye Yuan langsung tertawa dan berkata, "Baiklah, temani aku untuk membawa beberapa tanaman obat dari Paviliun Pengobatan Harum."
Lu tidak menyahut. Dia hanya menunduk dan mengikuti Ye Yuan berjalan.
. . . . . .
Paviliun Pengobatan Harum adalah klinik pengobatan yang di dirikan keluarga Ye, salah satu klinik terbesar di negeri Qin. Tentu, itu semua berkat status Ye Hang sebagai tabib ternama di negeri Qin.
Di negeri kecil seperti Qin, status Tabib Besar sudah tidak diragukan lagi, apalagi jika seseorang sudah memegang gelar Tabib Agung, statusnya pasti akan jauh lebih tinggi. Karena status Ye Hang sebagai Tabib Agung, Paviliun Pengobatan Harum memiliki posisi yang luar biasa.
Di negeri Qin, status Tabib Agung sendiri sudah menjadi gelar yang terhormat. Oleh karena itu, Paviliun Pengobatan Harum sudah menjadi jaminan karena merupakan bagian dari Tabib Agung. Ye Hang jelas tidak akan berada di paviliun, meski begitu kualitas paviliun itu tidak bisa dianggap remeh. Cabang utama dari Paviliun Pengobatan Harum yang terletak di ibu kota, mereka memiliki Tabib Besar yang ditugaskan untuk memeriksa pasien setiap hari. Semuanya tidak bisa terjadi jika saja klinik ini tidak memiliki pengaruh.
Ye Yuan membawa Lu ke dalam Paviliun dan seketika perhatian semua orang di sana tertarik ke arah keduanya. Dari sudut pandang seorang majikan, dia bisa melihat bahwa orang-orang terlihat ketakutan ketika bertatapan dengan dirinya. Hal ini membuat Ye Yuan menggelengkan kepala dalam diam, berpikir bahwa reputasi Ye Yuan dulu benar-benar buruk. Bahkan dia membuat orang yang sekedar lewat terlibat dalam masalah.
Ye Yuan tidak terganggu dengan tatapan para pelayan Paviliun. Dia berjalan lurus ke meja kasir lalu berkata pada seorang Tabib Magang yang bertugas, "Ambilkan aku kertas dan kuas."
Tabib Magang ini tahu status Ye Yuan dan tidak berani menunda. Dia mengeluarkan kertas dan kuas lalu meletakkannya dengan hormat di depan Ye Yuan. Ye Yuan mengambilnya, dan tidak butuh banyak waktu baginya untuk menuliskan daftar ramuan herbal sebelum menyerahkan kembali kertas itu pada Tabib Magang.
Ye Yuan tidak bertele-tele dan langsung memerintahkan, "Ambilkan aku ramuan obat ini. Jika ada masalah, carilah ayahku."
Tabib magang tersebut melihat tulisan yang ada di daftar dan akhirnya terlihat lebih santai ketika mengetahui semua herbal yang di inginkan Ye Yuan bukan Herbal yang terlalu berharga. Dia berbalik untuk mengambilkan ramuan herbal untuk Ye Yuan.
Ramuan ini memang biasa tetapi tidak dengan racikannya.
Di kehidupan sebelumnya, Ye Yuan adalah Tabib Kaisar yang sejak muda sudah mempelajari dan menghafal segala macam formula pil. Pemahamannya tentang ramuan herbal dan efek obat sudah mencapai tingkat yang tinggi. Sebuah tingkatan yang memungknkan dirinya mencapai kalangan dewa pengobatan.
Tabib Magang itu jelas tidak mengerti niatan Ye Yuan. Dia berpikir bahwa pemuda manja ini sedang ingin bermain dengan tanaman obat.
Sementara Tabib Magang sedang mengumpulkan ramuan obat yang ada di daftar, Ye Yuan membawa Lu untuk menunggu di ruang konsultasi Paviliun Pengobatan Harum. Seorang Tabib Besar yang sedang bertugas sesekali melirik ke arah Ye Yuan sambil terus merawat pasien setelah mengekspresikan rasa ketidaksukaannya kepada Ye Yuan.
Para tabib yang ditempatkan di Paviliun semuanya bergelar Tabib Besar yang diundang sendiri oleh Ye Hang. Meskipun mereka tidak ditugaskan di Paviliun Pengobatan Harum dan hanya ditempatkan di seluruh pelosok negeri Qin, mereka adalah orang-orang yang tetap memiliki pengaruh.
Para pasien yang datang untuk berobat ke Paviliun semuanya terkena penyakit yang tidak biasa, sejenis penyakit yang tidak bisa disembuhkan oleh tabib biasa. Setelah menyaksikan diagnosis Tabib Besar, Ye Yuan menggelengkan kepalanya dalam diam.
Seandainya sekarang Ye Yuen bertugas untuk mendiagnosa pasien, dia akan dapat memberikan lebih banyak racikan yang lebih unggul. Hanya saja jika hal seperti ini terjadi, orang-orang akan terkejut. Bagaimanapun, formula yang diberikan sang Tabib Besar masih bisa berfungsi, jadi dia tidak akan menunjukkan tindakan yang tidak perlu.
"Selanjutnya," petugas di samping Tabib Besar memanggil pasien berikutnya.
Seorang lelaki gagah maju, dengan kondisi tidak terlihat terlalu bagus. Wajahnya keunguan, sekilas ada tanda-tanda kematian di sekitar dahinya. Dia batuk tanpa henti. Itu adalah gejala keracunan.
Sang Tabib Besar memeriksa denyut nadi dan melihat lidahnya. Dahinya mengernyit, kemudian ia berkata, "Kamu hanya anggota rendah Qi Murni Tingkat Delapan. Sebuah tindakan ceroboh memasuki Hutan Tanpa Akhir dan akhirnya terkena racun mematikan dari Ular Piton Tujuh Awan Iblis. Tidak menyenangkan, bukan?"
Pria berotot itu tidak tersinggung mendengar Tabib Besar mencemoohnya. Sebaliknya, ia menunjukkan wajah penuh dengan kekaguman meski tersenyum pahit.
"Tabib Besar yang bijaksana. Saya tidak punya pilihan. Seluruh keluarga saya bergantung pada saya untuk bertahan hidup, jadi saya tidak punya pilihan lain selain menjadi pemburu binatang iblis. Dulu, saya dan teman saya hanya bergerak di sekitar perbatasan Hutan Tanpa Akhir. Siapa sangka, kali ini, kami akan bertemu dengan binatang seperti Ular Piton Tujuh Awan Iblis. Saya beruntung bisa lolos. Kedua rekan saya diterkam si ular."
Setelah menjelaskan, pria bertubuh kekar itu menjadi sedih. Ia teringat akan tragedi yang menimpanya.
Ular Piton Tujuh Awan Iblis adalah binatang iblis Tingkat Kedua, memiliki kekuatan setara dengan kekuatan Roh Alam Penggabungan Manusia.. Sebagai binatang iblis, kekuatan tempurnya bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan manusia. Pria berwajah kekar itu hanya di Tingkat Kedelapan Energi Qi Murni , dan sepertinya teman-temannya juga tidak jauh berbeda. Jadi bagaimana mungkin mereka bisa menjadi Lawannya? Sudah beruntung dia bisa menyelamatkan diri.
Sang Tabib Besar mengangguk dan berkata, "Kamu memang beruntung. Ular Piton Tujuh Awan Iblis sangat kejam dan ganas. Sebuah keberuntungan bisa selamat dari ular itu. Racun ini mungkin tidak bisa tertangani di klinik lain, tapi di sini, racun ini bukanlah masalah besar. Hanya saja, kamu harus tahu bahwa ini adalah racun bermutu tinggi, jadi harga pengobatannya tidak murah."
Mendengar ini, pria itu tampak sangat gembira. Dia sudah pergi ke banyak tempat pengobatan, dan semuanya tidak dapat mengobatinya. Dia tahu harga pengobatan di Paviliun Pengobatan Harum cenderung sangat tinggi namun dia tidak punya pilihan lain selain datang ke klinik ini. Racun ular itu sudah menyebar ke seluruh badannya. Jika dia tidak diobati, dia mungkin tidak akan bisa bertahan beberapa hari ini. Oleh karena itu, ia nekat memasuki Paviliun Pengobatan Harum. Dia tidak menduga bahwa Tabib Besar di sini benar-benar luar biasa dan berhasil mengidentifikasi inti masalah penyakitnya dengan hanya sekali lihat.
"Jangan khawatir, Tabib, saya menabung cukup uang beberapa tahun ini. Awalnya, saya memang tidak berniat untuk menggunakannya untuk mengobati racun. Namun, seluruh keluarga saya hanya mengandalkan saya. Jika saya mati, hidup mereka akan menjadi jauh lebih berat. Selama Tabib dapat mengobati racun Ular Piton Tujuh Awan Iblis ini, biaya perawatan akan dibayar penuh. " Pria ini terbatuk sembari berkata.
Kekayaan dan kesempatan memang selalu datang bersamaan dengan bahaya. Pemburu binatang iblis adalah pekerjaan berbahaya dan sepertinya si pria berotot sudah mempersiapkan tabungan untuk menghadap saat-saat kritis seperti ini.
Sebenarnya, si pemilik klinik Ye Hang memiliki pil penawar racun yang lebih baik dari yang disarankan Tabib Besar. Namun, statusnya terlalu tinggi, dan sulit untuk memintanya bahkan untuk satu butir pil penawar racun. Ye Hang hanya berinteraksi dengan keluarga kekaisaran negeri Qin. Dan lagi, harga pil itu juga sangat mahal. Pria miskin ini tidak mungkin bisa membelinya.
Setelah mendengar kesanggupan pria berotot, Tabib Besar juga tidak bertele-tele lagi. Dia memerintahkan seorang pegawai untuk mengambilkan 6 gram Daun Alur Hijau, 6 gram Pasir Jiwa Vermillion , sembilan gram inti Elang Angin Besi, dan beberapa Daystar untuk melengkapi.
"Setelah diseduh. Minta lelaki ini untuk minum ramuannya. Siapkan dua set obat lagi untuk dia bawa pulang," tambah Tabib Besar.
Si pegawai langsung melakukan apa yang diperintahkan dengan mengambil resep, dan memberikan obat kepada sang pemburu sesuai perintah Tabib Besar. Sambil kembali ke posisi duduknya, dia hendak melanjutkan memanggil pasien berikutnya. Sebelum itu terjadi, seseorang memberi isyarat kepadanya untuk berhenti.