"Krieet."
Pintu batu tebal itu perlahan-lahan didorong hingga terbuka, disusul suara batu digeser. Bau kuno dan pengap yang sudah menumpuk karena tertutup selama bertahun-tahun lalu, datang menghempas ke arah mereka. Dalam sekejap itu juga, siapapun merasa kalau dia sudah kembali ke zaman kuno.
Di balik pintu batu terdapat kegelapan dan tidak ada cahaya sedikit pun. Kegelapan itu membuat jantung siapapun berdebar.
Di belakang mereka, terdapat banyak praktisi kuat yang memandang pintu-pintu batu dengan sorot berapi-api. Namun tatapan penuh semangat itu sontak menghilang setelah mata mereka mengarah pada sosok hitam yang berdiri di depan istana sambil memegang pedang hitam di tangannya. Setelah itu, sorot kecewa dan tidak senang menggantikannya.