Di daratan luas dan seolah tidak berujung, Lin Dong berbicara dengan suara bernada tulus, namun terdengar aneh dan datar yang perlahan-lahan terucap, serta menggema di area itu…
Namun ketika suaranya menghilang, area di sana tetap saja hening mencekam. Tidak ada hal yang terjadi.
Namun, pemandangan itu sama sekali tidak membuat Lin Dong panik. Matanya terpaku erat pada daratan luas di sana, seolah terdapat seseorang di sana yang mampu memahami ucapannya.
Ketika Lin Dong berbicara, semakin banyak percikan cahaya yang bermunculan dari dalam badannya. Kakinya lantas lenyap dibalut cahaya, diikuti dengan pinggangnya, kemudian dadanya…
Percikan-percikan cahaya itu perlahan-lahan menyebar, namun sorot tajam di pupil Lin Dong malah semakin jelas dan kuat.